'Mana Abra yang selalu manis dan selalu nurutin segala keinginan gue?'
...
"Abmfftpp..hiks"
Abra melepas pagutan nya,mengusap satu tetes air mata yang mengalir dan di susul air mata lainnya.
"Lo gak bisa gitu,seenaknya!"
"Lepasin gue!"
Abra bergeming dan mengeratkan pelukannya pada pinggang Vani.
"Harusnya gue yang marah"
Abra menatap mata Vani dengan sayu,ke kecewa'an jelas tergambar disana.Membuat Vani mengerutkan kening heran.Dan ucapan selanjutnya cukup membuat Vani tertegun.
"Lo ikut balapan tanpa sepengatahuan gue,Vani"
Vani mengerjap, sebelum meringis kaku.Vani sudah menduga,jika cepat atau lambat kebohongan nya pasti akan terungkap.Tapi dia tidak tau jika akan secepat ini Abra tau.
Takut-takut Vani menatap Abra ,kedua tangannya masih berada di antara tubuh mereka.Menahan dada Abra agar tidak terlalu dekat.
"Lo...tau dari mana?"
Tiba-tiba Abra sedikit menunduk,membuat Vani bersiaga semakin mengeluarkan tenaga menahan dada Abra.Sampai Abra menegakkan kembali tubuh nya dan mengulurkan sesuatu.
"Regan chat Lo"
Vani tidak bisa berkata-kata saat melihat isi chat di hp nya yang barusan Abra berikan.
Regan
Thanks, transferannya.Kalau mau ikut balapan lagi,nanti gua cariin yang hadiahnya lebih gede dari ini...
'Regan Siala*n'
"Jadi?"
"A-apa?"
Abra menghela nafas, tangan nya terulur menyelipkan rambut Vani ke belakang telinga.
"Pertama,Lo udah bohong"
"Kedua,Lo bahaya'in diri Lo sendiri"
"ketiga,Lo gak dengerin perkataan gue..."
"Dan terakhir..."
Vani meringis mendengar nya.
'masih ada lagi?'
"Lo berinteraksi sama cowok lain"
"A-apa?"
"Lo sama cowok lain"
"Apa? Lo enggak pernah larang gue deket sama temen gue.Lagian Lo juga kenal mereka" Tak terima Vani,merasa jika dirinya di tuduh selingkuh.
"Gue emang gak larang.Tapi bukan berarti gue gak cemburu"
Vani mengerjap.
"Dan lagi,Lo udah buat kesalahan.Tapi gak minta maaf sama gua, Jadi?"
Vani menghela nafas kasar.
"Iya iya..gue salah,maaf..."
"Satu lagi"
"Hah! Ada lagi?!" Protes Vani.Perasaan kesalahan nya cuma karena ikut balapan.Tapi jika di hitung, kesalahan nya malah jadi beruntun.Apa Abra sengaja mengerjai nya?
"Ya.Lo..."
Vani menunggu sambil mengerjap kan mata melihat Abra yang tidak kunjung buka suara.
Detik berikutnya, Abra menghela nafas pelan.
Lalu tiba-tiba kedua tangannya mendekap erat Vani, membuat kepala nya bersandar pasrah pada dada Abra.
"Lo harusnya berbagi sama gue kalau Lo butuh seseorang.Lo bisa berbagi semuanya sama gue Van"
KAMU SEDANG MEMBACA
GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-
Teen FictionHidup tenang seorang Vani Oktavia harus di singkirkan setelah kedatangan seorang Abraham Isyraf,siswa baru di sekolah SMA PELITA yang kerap mengikutinya hanya karena satu kali pandangan,Vani siswi SMA yang terbilang cukup gendut dengan kepribadian a...