Happy Reading
°°°°°°
Seperti nya kekesalan Vani belum reda? karena pagi ini tiba-tiba Vani menelponnya,dan dengan nada ketus Vani menyuruh Abra cepat-cepat menjemput nya tidak perduli jika Abra bahkan baru membuka matanya.
Abra menguap lebar setelah sampai di depan gerbang rumah Vani saat jam menunjukkan pukul 5 lewat 15 menit.
"harusnya tadi gue beli kopi dulu". gumam Abra.Beberapa menit kemudian Vani keluar dan menghampiri nya dengan Seragam sekolah lengkap beserta jaket bomber yang di kenakan nya.
"jadi,mau kemana?"."ke pantai,gue mau liat sunset".
Abra terdiam menatap Vani, mengerutkan keningnya dan bertanya.
"kenapa gak bilang dari kemarin? kalau Lo bilang kita bisa berangkat jam tiga pagi."Vani mengulum bibirnya menunduk,lalu mengangkat kepalanya dan menghela nafas.
dan saat itu Abra baru sadar,mata Vani bengkak dan terlihat memerah.kemudian Abra menghelat nafas pelan.
"ya udah ayo,nanti gue ngebut ke sana nya.telat dikit gak papa kan?".Vani tersenyum mendengar nya,lalu mendekat dan naik ke motor Abra.
"gak papa,gue lagi butuh ketenangan." ucap Vani, tangannya terulur memeluk pinggang Abra."pakai helm dulu,jaket Lo tebel kan? ini masih pagi cuacanya juga dingin."
Vani menerima helm hyang di berikan Abra dan memakai nya.
"ya,kalau kurang dingin gue bisa meluk Lo."Abra menahan senyum saat mendengar nya.
"siap?""iya."
"berangkat...". dan dengan sengaja Vani kembali memeluk pinggang Abra.
...
Seperti yang di katakan Abra mereka akan telat,mereka sampai di pantai pukul 6 lewat lima menit.sementara jarak dari rumah Vani ke pantai sekitar dua jam kurang.
"matahari udah terbit,kita telat Lo gak papa?"
Vani menatap hamparan ombak di depan nya dengan ekspresi datar,melirik Abra sekilas sebelum kembali menatap ke depan nya.
"gak papa,salah gue juga."hening..
Abra menoleh dan menatap Vani dengan tatapan teduh,melihat Vani yang terlihat pendiam dan tenang seperti ini membuat Abra merasa tak nyaman.Abra lebih suka Vani yang mengomelinya dan menyuruh nya ini itu di banding harus saling diam seperti ini.
Tadinya,Abra merasa sungkan untuk bertanya.Takutnya Vani menganggap nya terlalu ikut campur,tapi melihat Vani yang terus terdiam seperti ini malah membuat Abra semakin merasa tidak nyaman.
"mau cerita?".tanya Abra kemudian."..."
"Van.." lirih Abra merasa sedih melihat Vani yang seperti ini.
tiba-tiba Vani menatap nya,terdiam.tapi kemudian tersenyum kecil menatap Abra.
"gue gak papa,tenang aja".Abra menghela nafas dan menatap ke depan.
"kalau Lo siap cerita, kapanpun gue bakalan siap dengerin".Vani ikut menatap ke depan.
"iya".hening..
15 menit berlalu...
Abra melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 6 lewat 31 menit.Lalu menatap Vani.
"mau sekolah atau...bolos?".Vani menunduk menatap pasir yang dia injak, sebelum mengangkat kepalanya dan menatap Abra.
"gue mau bolos.."Abra tersenyum kecil, mendekatkan tangannya dan mengusap rambut Vani.
"oke".
KAMU SEDANG MEMBACA
GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-
Teen FictionHidup tenang seorang Vani Oktavia harus di singkirkan setelah kedatangan seorang Abraham Isyraf,siswa baru di sekolah SMA PELITA yang kerap mengikutinya hanya karena satu kali pandangan,Vani siswi SMA yang terbilang cukup gendut dengan kepribadian a...