19 GBCK

865 35 0
                                    

Happy Reading

°°°°°




Bis berhenti di sebuah pemukiman warga,panitia camping memberikan siswa-siswi instruksi agar segera turun dan membawa bawaan nya masing-masing.

"dari sini kita akan lanjut dengan jalan kaki,tempat camping berada di bukit tinggi ini ya... perjalanan mungkin akan memakan waktu sekitar satu jam,tapi..."

"...kalian tidak akan merasa lelah setelah sampai di atas bukit.karena pemandangan di atas sana cukup membuat kita puas dan menghilangkan rasa lelah kita.baiklah..mari bersiap.."

siswa-siswi tampak mengeluh kesal setelah mendengar jika mereka harus berjalan selama satu jam,mau bagaimana pun satu jam itu cukup menguras tenaga.di tambah mereka harus menaiki bukit yang menjulang tinggi.
sementara Vani menghela nafas pasrah saat mendengar nya.
"gak papa lah...sekalian diet." gumam nya menyemangati diri sendiri.

"tas Lo nanti gue yang bawa."

Vani menoleh dengan cepat.
"hah ?,gak usah, gue bisa sendiri." tolak cepat Vani,dia cukup sadar diri jika tas nya cukup berat.di tambah Abra pun membawa tas yang cukup besar di punggung nya.vani tidak mau menjadi orang yang nanti akan di salah kan jika Abra kecapean.

"gak papa,sini."  Abra dengan enteng mengambil tas gendong berukuran besar milik Vani dan menjinjing nya dengan satu tangan.

oke,Vani hampir lupa..jika  ' otot Abra itu kekar  !'

sedikit nya Vani merasa lega sendiri,biarlah..dia biarkan Abra membawa tas nya.toh Vani juga yang di untungkan.

"makasih ab.." tulus Vani dengan senyuman tertahan.

Abra tersenyum melihat nya,
"sama-sama,ayo kita jalan.."

lalu mereka semua berjalan melewati rumah penduduk setempat yang terlihat sedikit ramai di sekitar nya.
saat sudah jauh dari rumah penduduk,baru mereka mulai berjalan menanjak menaiki bukit yang menjulang tinggi.

di sisi lain..Reva tampak menggandeng lengan Rama dengan tas Reva yang juga di bawakan oleh Rama. Vani yang melihat nya gemas sendiri. ' romantis banget sih...jadi iri. '

"Lo kalau capek bilang ya."

Vani menoleh menatap Abra yang berjalan di samping nya.
"emang nya kenapa ?,"

Abra tersenyum miring,lalu berbisik di telinga Vani.
"biar gue gendong Lo sekalian,tenang...gue masih mampu."

Vani terpaku dengan wajah yang memerah,bahkan setelah Abra menjauh kan wajah nya dan pura-pura seakan tidak melakukan apapun yang membuat Vani malu bukan main.

Vani memelankan jalannya satu langkah di belakang abra.menatap Abra dari belakang dengan tatapan rumit.

"gue tau Lo sekuat itu,tapi sorry...gue juga gak selemah yang Lo pikirin." ucap Vani akhirnya setelah mensejajarkan kembali langkah nya dengan Abra.

Abra melirik nya sekilas dengan senyuman yang terus tertoreh di kedua sudut bibirnya.
"iya..tapi kalau Lo capek,jangan sungkan buat minta gendong sama gue ."

"iya..iya."

satu jam yang mereka tempuh memang terasa melelahkan,tapi setelah sampai di atas bukit meski dengan nafas yang tidak teratur.. setidaknya semua itu terbayar kan seperti kata panitia tadi.

pemandangan yang memanjakan mata mampu menyegarkan mata dan tubuh dengan semiliar angin yang berhembus cukup kencang.

Vani terduduk lesehan di rerumputan dengan mata menatap takjub hamparan pepohonan maupun persawahan di bawah bukit .
"hah..capek,tapi gue juga puas sih kalau liat tempat seindah ini." komentar Vani.

GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang