Happy Reading
°°°°°
"Van,ayo cepetan.keburu rame entar."
Vani menatap Reva kesal,lima menit sebelum bel istirahat berbunyi,Vani mengajak Reva agar ke kantin lebih awal.tapi..reva malah tergesa-gesa seakan-akan mereka tengah di buru sesuatu,ya sesuatu yang membuat perut Reva keroncongan.
"sial Reva,Lo duluan aja.capek gue kalau harus lari-larian gak jelas kayak gini."
Reva nyengir,menatap Vani yang berjarak lima langkah darinya yang tampak sedikit kelelahan.
"liat nih kaki gue,baru turun dari tangga aja kaki gue udah gemetaran." kesal Vani."ya elah,sekalian biar Lo cepet kurus.lebih bagus lagi kalau sering-sering kayak gini ."
"kurus mata mu!.gak mau tau,pokok nya Lo pesenin gue makan."
"iya iya.ya udah Lo cari meja dulu.gue pesenin makan,mau makan apa?."
"bebas,bakso juga boleh.minumnya samain aja sama Lo."
"oke."
selagi Reva memesan,Vani mencari meja.tepat ketika Vani duduk,beberapa siswa-siswi lainnya mulai berdatangan memenuhi area kantin.
Reva telah kembali dan duduk di depan vani.sambil menunggu,Vani maupun Reva sibuk dengan hpnya masing-masing.
tidak lama kemudian Abra dan Rama datang dan ikut bergabung dengan mereka.
"pantesan tadi kita samperin ke kelas kalian udah gak ada, ternyata udah nangkring disini." lontar Rama setelah duduk di samping Reva berhadapan dengan Abra yang duduk di samping Vani.
"iya lah,orang tadi kita di usir dari kelas."
"lah kok,Lo ada masalah rev." khawatir Rama.
"tuh...gara-gara orang di depan gue." mengedikkan dagunya ke arah Vani, membuat perhatian Rama dan Abra menatap ke arahnya.
Vani meringis,lalu menatap Reva penuh siasat.
"oh ..salah gue ya,iya sih emang salah gue karena terlalu kesenangan pas denger cowok cakep.ya kan Rev.."reva diam-diam meneguk ludahnya,matanya melirik Rama waspada. tapi yang dilihat nya malah Rama yang tersenyum geli menatap Vani.
' huh..untung Rama gak sadar kalau Vani lagi nyindir gue 'meskipun begitu,Reva mendelik menatap Vani kesal.
"cowok cakep?,siapa?." pertanyaan dari Abra plus muka masam yang Abra tunjukan membuat bulu kuduk Vani terasa merinding.'horor amat perasaan pertanyaan nya, sampai gue merinding kayak gini'.
sementara Reva tersenyum tertahan saat mendengar Abra yang bertanya.
' calon cowok Lo tuh Van,mangga mamam.'"bukan urusan Lo,gak usah kepo." ketus Vani.
"gue gak kepo,cuma pengen tau..siapa yang lebih karen dari gue." sambil menyugar rambut nya ke belakang, ekspresi Abra yang tadi terlihat masam dalam sekejap berubah jahil.
"🤮"
"🤮"
"🤮"
serempak Vani Reva dan Rama memeragakan seakan mereka ingin muntah."lah kenapa?,bener kok gue emang keren.vani aja pernah pegang otot gue,ya gak Van?." ceplos Abra dengan sengaja.
dan saat itu juga,Vani langsung mencubit perut keras milik Abra.
'sial,keras banget.""tuh kan,Lo aja gak bisa nyubit gue.gimana perut gue?,bagus kan?." bangga Abra .
"pede banget Lo!."
"Lo nya aja yang malu-malu buat ngakuin." santai Abra.
"ngakuin apa?." delik Vani.
"apa lagi?,ngakuin kalau gue emang lebih keren dari cowok di luaran sana lah.lo juga udah tau se kekar apa gue."
saat itu juga Rama dan Reva tersedak ludah nya sendiri,Vani yang melihat nya menjadi bertambah kesal.
"sial,Abra!!. kalau ngomong tuh mikir dulu,ucapan Lo bisa bikin mereka salah paham !!.""e emang..Lo sama Abra udah ngapain aja?."
"tuh kan,Reva Lo jangan salah paham.abra terlalu mengkhayal buat dapetin gue, sampai omongannya ambigu.gak jelas!!."
Abra menggelengkan kepalanya geli,menatap Vani yang terlihat lucu saat panik.
' gemes gue liat nya.'tak lama kemudian pesenan Reva dan Vani datang.
"loh,kalian juga udah pesen?,gue kirain belum." heran Reva melihat makanan lebih yang ternyata untuk Abra dan Rama.
"udah,tadi sebelum nyamperin kalian kita pesen dulu ".
"oo.."
"ehm,oh ya.kalian mau ikut gue juga kan nanti malam?." tanya Vani saat teringat acara balapan nanti malam.
Abra maupun Rama menatap Vani.
"iya,Lo gak keberatan kan gue ikut?." tanya rama."gak lah,biar tambah rame.sekalian nanti gue kenalin kalian ke temen-temen bal..eh gue." ralat Vani yang hampir keceplosan, melirik kearah mereka bertiga was-was. tapi saat melihat mereka hanya mengangguk saja membuat Vani menghela nafas lega.
untung Abra Rama maupun reva tidak curiga,karena gak bakalan seru kalau mereka tau lebih dulu.vani ingin menikmati wajah kaget mereka, ohooo..
"jam berapa kita pergi?." tanya Abra.
"em...jam sembilan malem aja.nanti kalian kumpul di alun-alun aja ya,gue tunggu di sana."
"oke." Abra.
"kenapa gak di rumah Lo aja?."
"gak papa,gue males kalau harus ngejamu kalian dulu." canda Vani
"pelit juga Lo ." komentar Rama,membuat Vani tertawa pelan.
"kalau boleh tau,Van emangnya kita bakalan kemana?." penasaran Reva.Vani menahan senyum di kedua sudut bibirnya.
"emm...liat entar aja,Lo juga nanti tau.""kenapa gak kasih tau sekarang aja?,kalau kayak gini,Lo kayak sembunyiin sesuatu dari kita."
"ah bawel Lo Rev, makan tuh makanan Lo keburu bel.abra juga dari tadi diem aja kok gak banyak banyak kayak Lo." kesal Vani.
"iya lah,orang Abra Bucinin lo.dia ya nurut-nurut aja." dan Vani memutar matanya tak perduli.
'*ck,gak enak juga di tanyain terus.kalau bukan karena pengen liat wajah lucu mereka pas kaget,gue gak bakalan repot-repot rahasia-rahasia an kayak gini'
'gue juga penasaran, gimana muka Abra pas lagi kaget.ish..tuh kan, sekarang gue mulai kepoan tentang abra*.'
"oh iya,Rev nanti Lo jangan pake gaun ya.disana banyak nyamuk." ingat Vani.
"hah?,emang Lo mau ajak kita kemana?,hutan?." heran Reva.
"ada lah,pake jaket juga ya.disana kita bakalan cukup lama,dingin juga di sana kalau udah larut malem."
"Van..Lo gue bonceng ya." tawar Abra
"gak usah,gue bawa mobil."
"tapi bahaya buat Lo,kalau malem-malem nyetir.mending bareng gue aja."
"gak usah Abra.gue udah biasa pergi malem-malem kayak gitu."
"hah..Lo sering kelayapan malem?, harusnya Lo ajak gue Van,gue juga mau.." sela Reva.
Tak!
Vani dengan kesal menaruh sendok di tangannya.
"bisa gak sih! jangan banyak tanya,liat..dari tadi gue gak makan-makan kalian tanyain terus."Reva dengan cepat mengulum bibirnya ke dalam,Rama berdehem sambil memakan makanannya.sedangkan abra...
"sorry Van, ya udah Lo lanjut makan.keburu bel."
..oke,Abra sempat-sempatnya cari kesempatan buat perhatian pada Vani.
Vani menghela nafas kasar,dan dengan enggan memakan makanan nya yang sudah tidak terlihat menggiurkan seperti tadi.
°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-
Teen FictionHidup tenang seorang Vani Oktavia harus di singkirkan setelah kedatangan seorang Abraham Isyraf,siswa baru di sekolah SMA PELITA yang kerap mengikutinya hanya karena satu kali pandangan,Vani siswi SMA yang terbilang cukup gendut dengan kepribadian a...