43 GBCK

419 14 0
                                    


Happy Reading

•••••

Vani menutup pintu utama ,lalu bersandar dan menghela nafas berat.
"Untung Abra udah pulang,kalau nggak dia bakalan curiga sama hadiah yang bakalan datang sore ini".

Sebuah senyuman terbit saat mengingat hadiah dari pertandingan semalem yang akan dirinya dapatkan hari ini.Jam menunjukkan pukul 4 sore,Vani bergegas kembali ke kamarnya dan membersihkan diri.

Setelah selesai mandi,Vani mendengar bel rumahnya berbunyi.Dengan rasa senang yang menghampiri dan menerka-nerka dalam hati,Vani turun ke lantai satu dan membuka pintu utama.

Senyuman tertahan Vani terlukis di bibirnya.
"Motor baru gue...".

....

"non beneran mau pindah?". tanya satpam rumahnya sambil memasukkan koper milik Vani ke dalam taksi.

"iya pak".

"nanti kalau tuan sama nyonya nanyain gimana?".

Vani yang sedang memeriksa tas ranselnya karena takut ada yang tertinggal terdiam.Tapi sedetik kemudian Vani menoleh dan menampilkan senyuman nya.
"bilang aja,Vani males tinggal disini pengen cari suasana baru".

"ya udah,kalau gitu Vani berangkat ya pak? dah..".Sambil membuka pintu mobil.

"ya,hati-hati non dijalan".

Vani membalas nya dengan senyuman dan masuk ke dalam taksi.Sementara itu,di belakangnya ada mobil angkutan barang yang hanya berisi motor baru miliknya,mengikuti taksi yang Vani tumpangi.

Malam ini,tepat pukul 8 malam Vani pindah ke apartemen barunya yang akan dia tinggali.Meninggalkan rumah besar dan mewahnya demi sekotak apartemen miliknya.

Vani memutar kunci apartemen dan masuk sambil menarik koper besar miliknya.Senyuman kecil menghiasi sudut bibirnya,menatap ruangan apartemen yang bernuansa putih di lengkapi dua kamar,satu dapur,dan satu ruang tamu.
"ini lebih baik, daripada rumah besar..tapi cuma gue yang tinggal".

Lalu Vani memasuki salah satu kamar yang akan jadi tempat nya tidur,menyimpan kopernya di depan lemari besar dan melempar ransel sekolahnya asal ke atas kasur.

Langkah kaki membawanya ke pintu balkon dan membuka nya,melihat pemandangan jalanan kota yang tidak terlalu ramai di malam hari.

Ting!

+628-858...
Impas ya? Lo juga pasti puas sama apartemen nya.itu salah satu apartemen kelas 3 termahal.

Vani memutar matanya jengah membaca pesan yang di kirim Saga pastinya.

Vani
Impas.Tenang aja,gue gak bakalan bawa kalian ke jalur hukum.

>kirim...

Vani kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku jaketnya kembali.Matanya menatap gelapnya malam yang terasa indah karena pernak-pernik lampu dijalanan dan juga cahaya lampu dari gedung-gedung tinggi.

"Sempurna! di sini sangat menenangkan".

....

Ting!

Vani
jangan jemput gue.Gue lagi pengen bawa motor..

Abra mengernyitkan keningnya heran,lalu mendial nomer Vani hingga suara operator selesai bicara pun tidak kunjung mendapat balasan.
"Apa dia udah berangkat ya?".

Dan Abra memutuskan untuk berangkat ke sekolah nya.

Saat sampai di sana Abra memarkirkan motornya bertepatan dengan motor sport hitam yang parkir tepat disampingnya.
Abra membuka helm bertepatan dengan orang di sebelah nya yang juga melepas helmnya.
"Vani?". kaget Abra,matanya menelisik antara motor dan ke arah Vani yang bersandar di badan motornya.

"Tada..! gue juga punya motor kayak Lo! Lain kali kita balapan ya? gue pengen tau kemampuan Lo". Senyum Vani Senang.

Abra menatap tak rela ke arah Vani.
"Lo cewek..dan bawa motor Segede gini? Gak! gue gak izinin.Nanti pulang Lo sama gue,nih motor simpan aja gak usah Lo pake pake ". Abra mengambil kunci motor Vani dan pergi dari sana.Vani yang masih mencerna apa yang terjadi barusan terdiam,matanya mengikuti kepergian Abra yang menjauh.Sampai akhirnya tersadar dan segera berteriak kesal.

"Eh! Apa maksud Lo larang-larang gue! woi Abra!!"

"Tunggu! balikin kunci motor gue!!!" .Vani dengan susah payah berlari mengejar Abra yang sudah jauh .

"ah sial!! kenapa dia jadi so' kayak gini sih?!"
sampai di akhirnya Vani berhasil menyusul Abra dan menghadang jalannya.Matanya menyorot tak suka akan perilaku Abra hari ini.

Abra dengan tenang menatap Vani.
"Lo apa-apaan sih? balikin kunci motor gue!".

"gak!"

"Abra.. balikin!! jangan bikin gue marah deh!!".

Abra menghela nafas pelan, menatap tepat di mata Vani.
"gue gak izinin..".

"emangnya Lo siapa? so' so' an gak izinin gue.."

"gue pacar Lo,inget? udah kan? pergi ke kelas,bentar lagi bel". Tepat setelah berucap,suara bel masuk berbunyi keras dan Abra melewati Vani begitu saja .

""ih apa-apaan sih dia? kesel banget gue!! awas aja Lo!". Kali ini Vani akan mengalah karena bel masuk telah berbunyi,dan dirinya harus bergegas ke kelas saat ingat hari ini ada pelajaran nya Pak Toyo.

...

"Balikin!".

"Makan".

"Gue gak bakalan makan kalau Lo gak balikin".

Reva dan Rama saling melirik melihat perdebatan kecil di depan mereka.Vani bersidekap dada sambil memalingkan wajahnya dan Abra yang menghela nafas melihat seberapa keras kepala nya Vani.

"gue khawatir sama Lo,urusan berangkat atau pergi biar gue yang bonceng Lo".

"gak!! Lo makin kesini makin nyebelin ya!!".

"Terserah Lo! makan atau nggak sama sekali.Lo juga yang repot". Abra bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Vani yang menatap tidak percaya.

'serius? kenapa dia gak bucin kayak sebelumnya? dia bahkan gak dengerin rengekan gue!!'.

"Ehm!! Van.."

Vani mengalihkan tatapannya dan menatap Reva yang berbicara.
"Kenapa kalian berantem? Lo juga..gak kayak biasanya ngerajuk kayak gitu.Biasanya kan Lo langsung ngamuk". jujur Reva.

Vani terdiam, mencerna ucapan Reva.
'Lah..iya juga ya? ngapain gue ngerengek segala!!'.

Vani tiba-tiba berdiri mengejutkan Reva dan Rama yang sedari tadi memperhatikan nya.
"Gue gak papa.Gue masih yang dulu kok".  Setelahnya Vani pergi meninggal Reva dengan wajah kebingungan nya dan Rama yang meminum es tehnya.

"lah..dia kenapa?".

Tangan Rama terulur dan mengusap rambut Reva. "Biarin aja,bukan urusan kita.Habisin makannya".

....

Vani melihat ke segala penjuru mencari Abra yang tidak kunjung dia temukan.Di kelasnya tidak ada, belakang sekolah tidak ada.Dan kini Vani berjalan ke arah perpustakaan saat melihat siluet seseorang yang masuk ke dalamnya.
"Ngapain Abra kesini? apa dia serajin itu?".

Vani melihat sekeliling perpustakaan dan tidak menemukan apa yang dicarinya.Dirinya yakin,tadi tidak salah lihat jika Abra masuk ke dalam perpustakaan.

Kemudian Vani memutuskan untuk menulusuri rak-rak perpustakaan dan mengernyit heran saat tidak menemukan sosok yang dicarinya.Tapi pas dia sampai di ujung rak deretan terakhir,Vani tersentak saat tiba-tiba seseorang menariknya dan mendorong nya cepat hingga membentur rak buku di belakangnya.

Buk!

...

GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang