58 GBCK

266 14 0
                                    

Happy Reading

••••••

.
M

inggu pagi Vani sudah mendapatkan gangguan,bahkan di saat dirinya masih bergelung dalam selimut nya.

Tante nya Retno memasuki Apartemen nya bersama Bocah kecil yang kini terlihat cengar-cengir di depannya.
"Tante serius?" Vani bertanya dengan ekspresi syok,bahkan tidak memperdulikan rambutnya yang berantakan bagaikan singa.

Dirinya masih terduduk di atas kasur nya menatap tidak percaya ke arah dua orang di depan nya.
"Iya Van...Tante gak bisa lama.Tante udah beli sarapan buat kalian,makan ya? Tante harus pergi sekarang"

Belum sempat Vani protes kembali,Retno telah melenggang pergi dengan meninggalkan 'buntut' nya yang kini terlihat menatap penasaran ke arah tubuhnya.
"Vani...Baju Vani belum jadi ya?"

Vani speechless mendengar nya.Vani menunduk dan menatap gaun tidurnya yang bertali spageti dengan belahan dada rendah.
'Kalau tau gini...gak bakalan gue kasih kunci cadangan ke Tante'

Ya,memang.Beberapa hari setelah dirinya menempati apartemen,Tante dan Om nya memang meminta kunci cadangan.Katanya jaga-jaga, mengingat Vani tinggal sendiri dan mereka mengusulkan begitu,agar jika nanti Vani sakit mereka bisa masuk tanpa harus menyusahkan Vani untuk membuka nya.

"hiks! HARI LIBUR GUEEE...!!!"

....

"Apa lagi?" Vani bertanya dengan lesu,entah yang ke berapa sekian kalinya dia dikerjai oleh bocil di depannya.

Sebelumnya Dea meminta di suapi saat sarapan.Ya Vani ikhlas-ikhlas saja kalau harus menyuapi,tapi masalahnya Dea melarang nya makan sebelum Dea selesai dengan sarapan nya.

'Hello..! Gue Juga Laper Kali !'

Dan sekarang,entah ulah apa lagi yang akan Dea berikan pada Vani.
"Vani muka nya gak ikhlas,Dea kan gak minta buat Vani masak"

Vani menghela nafas malas, sedikit nya bersyukur jika memang Dea tidak akan menyuruh nya memasak.Karena memasak adalah kelemahan seorang Vani.
"Terus,Dea mau apa?"

Dea nyengir dan menampilkan lesung Pipit di pipi kirinya.Vani saja yang melihatnya menjadi gemas,kalau bukan karena sikap usil dan menyebalkan Dea,mungkin Vani sudah mencubit kedua pipi Dea dengan gemas.
"emm...Vani,Dea mau jalan-jalan"

"hm? Jalan-jalan?"

Dea tersenyum dengan amat manis nya,membuat Vani yang melihatnya meringis.
'Insecure Gue'

"Kemana?"

"Terserah Vani,Dea ikut aja"
Vani yang mendengar nya menatap Dea dengan kerutan di dahinya.

'Hmm...tumben nih bocil gak bikin ulah'

"Vani!! Vani!!"
Vani tersentak dan menatap Dea yang kini tengah menarik-narik kaus nya.

"Ngapain Vani ngelamun? Ayo! Dea mau jalan-jalan!"

"Oke,bentar kakak ambilin kunci mobil dulu"

"Oke!" Seru Dea dengan semangat.Membuat Vani mengerutkan dahinya dengan sikap Dea yang berbeda kali ini.

"Ayo!"

Dan sebelum mereka berangkat,Vani menelpon Reva agar menemani nya sekaligus dengan iming-iming akan mendapat hadiah jika ikutan menjaga keponakan Om nya.

Reva yang tergiur dan penasaran,tentu saja langsung menyetujui dan segera mengganti baju rumahannya.Dan untungnya Reva telah mandi sebelum nya.

Berbeda dengan Vani yang pagi-pagi masih menempel di ranjangnya,bangun pun karena mendapat kan tugas menjaga Dea dari tantenya.Reva pagi-pagi sudah bangun untuk beres-beres kamar nya yang memang seminggu sekali dia bersihkan.

GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang