6 GBCK

1.6K 62 0
                                    

Happy Reading...

°°°°°



Vani membuka pintu kamarnya,berjalan mencari sesuatu yang berguna untuknya.
"mana lagi tuh timbangan,"
Vani mengelilingi kamarnya,setelah menemukan apa yang di carinya dengan buru-buru Vani menyimpannya di lantai, setelahnya Vani berdiri di atas timbangan yang kini bergerak setelah di naiki nya.

saat melihat hasilnya, tiba-tiba matanya melotot kaget.
"gila tuh cowok,gue seberat ini tapi dengan enteng nya ngangkat gue.huhh...malu-maluin aja lo van..dia pasti mikir macem-macem issh.."
Vani rasanya ingin menangis,membayangkan jika Abra mungkin berpikir akan berat badannya setelah menggendong Vani.
meskipun Abra hanya diam saja,tidak menutup kemungkinan kalo...

"aarrgg... pokoknya ini salah Abra, terserah dia kalo mikir yang jelek-jelek tentang gue,siapa suruh main gendong-gendong aja,huh.."

Vani lalu mengambil ponsel nya yang dia simpan di saku baju. lalu menelpon Reva,tapi kemudian kembali dia matikan.
"bodoh banget gue,kalo gue cerita bisa-bisa Reva juga ikutan ngeledek gue,hahh udah lah biar gue pendam ini sendiri."

Vani kemudian berjalan ke meja riasnya.matanya meneliti wajah nya, terheran-heran pas inget Abra  pernah mengatakan
'salah lo,..karena,Lo buat gue gak berhenti mikirin lo.'

"gue tau,pasti tuh cowok membual,mungkin aja dia dulunya playboy kan,dan gue mungkin aja cewek yang ke sekian yang jadi incaran nya."

"ya..betul itu,Lo harus hati-hati Vani..."

....

Vani melangkah di koridor, matanya menatap sekeliling
"mana Reva, biasanya jam segini udah nangkring di sekolah."

tatapan nya tiba-tiba tertuju di sebrang koridor yang berjarak beberapa meter dari nya.matanya memicing, meneliti apakah yang di lihat nya seperti yang dia pikirkan atau tidak.tapi setelah jelas...
"tuh kan,baru juga gue mikir gitu kemarin,sekarang terbukti.awas aja lo Abra.."

Vani kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas dengan ekspresi kesal yang menghiasi seluruh wajah nya.

beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi,pak Toyo yang gilirannya mengajar memasuki kelasnya.dan pelajaran pun di mulai tanpa ada nya kehadiran Reva temannya.

"tumben-tumbenan dia gak masuk,gak hubungin gue lagi." Vani ngedumel pelan antara kesal dan khawatir.bagaimana pun Reva adalah siswi ter rajin di kelas nya,jarang sekali Reva absen.apa lagi absen tanpa keterangan.

saat jam istirahat Vani memutuskan tidak pergi ke kantin,antara tidak ada Reva juga karena perihal Abra lah yang membuat nya malas, sekalian belajar diet'  pikir nya.

agar rasa lapar nya tidak terlalu terasa,Vani memfokuskan dirinya menonton film favorit nya,komedi.

film komedi selalu menjadi mood booster nya,setidak nya membuat pikiran Vani teralihkan.beberapa menit kemudian Vani mematikan hp nya.
"pengen kencing lagi,"
Vani bergegas bangun menuju toilet sekolah.

sambil berjalan mata nya melihat sekitar nya yang hanya ada beberapa siswa-siswi,ya sebagian besar pastinya berada di kantin.

dari arah berlawanan Vani menatap Abra yang berjalan ke arah nya,tapi sepertinya Abra belum melihatnya.karena dari itu Vani dengan segera bersembunyi di kelas lainnya yang masih kosong belum ada siswa atau siswi yang kembali ke kelas.

saat Abra melewati kelas yang menjadi tempat persembunyian nya,Vani segera mengintip,lalu menghela nafas lega saat melihat punggung Abra yang menjauh.
"kemana tuh cowok,kelas nya kan deket lapangan voli,kalo ke sana itu kelas gue.."

GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang