54 GBCK

314 16 0
                                    

"Lo tau kan apa yang harus Lo lakuin?" Tanya Vani pada Leni,Leni yang sebelumnya pernah membantu nya untuk tidak bertemu Abra tepat di toilet.Dan sekarang,Vani tidak sengaja bertemu dengan nya lagi di toilet saat Vani ingin buang air kecil setelah makan siang dengan Abra di kantin.

Dan tanpa buang waktu,Vani langsung menawarkan kerjasama dengan imbalan yang pastinya cukup menggiurkan.
"Tenang aja,semua beres"

Vani tersenyum miring mendengar nya,kita liat apakah rencana nya akan berhasil atau tidak.
"Tapi..Gue mau DP nya dulu"

Vani melunturkan senyumannya dan menatap datar Leni.
"Lah? kenapa? apa gue salah ngomong? Ini sebagai DP aja, kalau-kalau ternyata Lo ingkar dan gak bayar gue gimana? Mana cepet,Dp nya dulu"

Dengan kesal Vani merogoh saku bajunya dan mengeluarkan Uang tiga lembar berwarna merah.Lalu memberikan dua lembar nya kepada Leni.

Sreet!!
"eh! jangan semua Lo!!" Vani menatap kaget Uang satu lembarnya yang langsung di rampas Leni dengan cepat.

"Lo pikir uang 200 ribu cukup? Gak cukup lah,kalau 300 baru sedang.." Terang Leni sambil mengipaskan uang tiga ratus Ribu pada wajah nya sendiri .

Vani memutar matanya jengah,lalu mengibaskan tangannya pada Leni dan menyuruh nya pergi.
"Udah kan? udah sana sana pergi! Awas aja kalau gagal!"

"Tenang aja..kalau ada uang,semua 'urusan' beres..!" Leni mengedipkan matanya dan membuka pintu keluar.

Vani menghela nafas kasar menatap pintu toilet yang tertutup.
"Benar-benar Matre..."

....

Sepulang sekolah,Vani menyuruh Abra agar menunggu nya di parkiran begitupun Reva yang melakukan hal yang sama agar Rama menunggunya saja di parkiran.
"Ayo,ikut gue!"Ajak Vani sambil berjalan ke belakang gudang.

"Kemana? Kenapa Lo gak kasih tau gue aja sekarang sih!? Bikin gue penasaran aja" Keluh Reva,tapi tetap mengikuti Vani yang berjalan di depan nya.

"Biar tambah seru"

Reva mengerutkan keningnya berfikir.
"Seru?"

Saat sampai di belakang gedung sekolah,Vani mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
"Nyari apa?" Tanya Reva yang ikut celingukan kesana- sini.

Vani tidak menjawab tapi malah menghentakkan kakinya kesal ke tanah.
"Jangan bilang tuh cewek bohongin gue?! Awas aja!"

"Lo ngomong apa sih Van? kasih tau gue kek biar gue gak kebingungan sendiri kayak gini"

Vani mendengus pelan sebelum menjawab.
"itu..gue nunggu.."

"Van!"

Vani maupun Reva menoleh ke arah seseorang yang memanggil nama Vani dan
Terlihat Leni berlari kecil mendekati nya.
"Lama Lo! Mana! ada gak?" Kesal Vani .

"Gue..itu gue.."
Melihat keraguan Leni membuat Vani memicingkan mata curiga.

"Lo gagal kan? Udah gue duga,mana sini balikin duit gue!"

"Eh nggak ya!! Gue berhasil kok,cuma ya..."

"Apa?!" Tak sabar Vani.

"Ya Lo!! Cepet jawab apa susah nya sih?! Gue aja kesel liat Lo bertele-tele kayak gini" Tambah Reva yang dari tadi hanya memperhatikan dan berkahir tidak bisa menahan mulutnya sendiri untuk tidak bersuara.

Leni melirik Reva heran namun tetap menurut dan mulai menjelaskan sambil memberikan ponsel miliknya dengan sebuah gambar seseorang di layarnya.
"Ini...gue bisa di bilang berhasil dan hampir nggak berhasil.Gue cuma dapet satu foto doang.."

Vani dan Reva mengerutkan dahi mereka memperhatikan dengan teliti sebuah gambar di ponsel milik Leni yang berada di tangan Vani.
"Van...gambar apa ini?" Heran Reva.

Vani semakin mengerutkan keningnya dan berfikir keras.
"Ini...gambar.."

Secara tiba-tiba Vani mengangkat kepalanya dan menatap kaget ke arah Leni. Raut wajah kekesalan yang terlihat kentara pada wajah Vani yang sudah merah padam terlihat seakan menahan amarahnya.
"Jelasin...ngapain Lo bilang tugas Lo berhasil dengan Lo foto kedua lubang hidung tanpa wajah?"

Reva di sebelahnya mengerutkan dahi heran menatap ke arah mereka.Oke,disini sepertinya hanya Reva yang tidak tau apa-apa.
"Tunggu tunggu,ini kalian ngomongin apa sih? gak jelas! gue juga gak paham!"

Vani tidak menanggapi dia ocehan Reva dan tetap menatap tak suka ke arah Leni,menunggu jawabannya.

Leni melirik Reva dan menghela nafas pelan.
"itu..kan kata Lo apapun yang bisa membuat dia merasa malu,gue harus cari tau itu.Dan kalau bisa di abadi'in di ponsel kan? Lo sendiri loh yang ngomong..."

Vani mengusap wajahnya tak percaya.
"Ya..Lo emang bener foto itu hal yang memalukan.Tapi..lo mikir gak? Percuma tuh foto cuma gambar lubang hidung plus tangan yang lagi ngupil,tapi gak keliatan wajah orang nya!?" Vani menjelaskan sambil menunjuk kepalanya sendiri dengan kesal dan menunjuk ponsel yang ada di tangan Reva.

"I itu..ya maaf,gue tadi panik.Tapi beneran yang ngupil itu Sindi kok! Gue bener-bener nyaksiin sendiri tadi di kelas.Tapi karena tangan gue gemetaran pas mau foto eh jadi cuma setengah gambar itu doang.."

Tiba-tiba Reva mengingat sesuatu, mesin kepintaran di kepalanya mulai berputar dan berpikir hingga kabel-kabel yang putus pun menyatu.
"Oh! gue paham sekarang!"

Reva menunjuk Vani dan Leni bergantian.
"Lo..gak ngajakin gue dan malah nyuruh nih cewek? Dan akibatnya rencana kalian gagal.Kenapa? karena..Lo gak libatin gue Vani..!"

"Apa beda nya? sama aja!" Sangkal Vani.

"Beda lah!! Otak gue ini lebih cemerlang kalau mikirin rencana kayak ginian.Lo udah temenan sama gue sekian lama nya masa gak kenal gue"

Vani terdiam,namun detik berikutnya menjentikkan jarinya di depan wajah Reva dan menunjuknya.
"oh iya Lo bener! Kenapa gue gak kepikiran ya? Ya udah kalau gitu,Leni balikin duit gue.Kesepakatan kita gagal! pekerjaan Lo gak tuntas sampai selesai"

Leni dengan enggan mengeluarkan uang tiga ratus ribu dari sakunya dan memberikan nya pada Vani.

"Ayo cabut!" Ajak Vani,lalu mereka pergi dari sana.Tapi baru beberapa langkah berjalan,Vani membalikkan badannya dan kembali berjalan mendekati Leni.

"Tapi gak papa deh.Karena Lo udah berusaha,gue bakalan kasih Lo uang tutup mulut.Nih!" Tangan Vani terulur memberikan selembar uang merah pada Leni.

Leni menatap nya ragu,tapi tetap menerima nya.
"Inget! tutup mulut Lo!" Peringat Vani sebelum berbalik dan pergi dengan Reva yang tersenyum kecil melihat interaksi mereka.

"Murah hati juga Lo!"

"Berisik,itu buat tutup mulut dia! Jangan sampai ada yang tau percakapan kita tadi"

"iya deh...Vani Ndut.."

"Pas banget..gue lagi butuh duit,segini udah lebih dari cukup,dari pada enggak sama sekali" Leni menatap punggung Vani yang menjauh dengan senyuman kecil di bibirnya.

....

GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang