Happy Reading
••••••
Vani menghembuskan asap-asap rokok yang dia hisap.Kini dirinya sedang berada di balkon apartemen nya.Sementara di belakangnya seorang wanita paruh baya yang terbilanh masih cantik dengan wajah ayu nya tengah menatap nya dengan santai.
"Kamu sering merokok?"
Vani membalikkan badannya dan menatap santai wanita di depannya.
"Seperti yang Tante liat?"Ekspresi Vani seketika berubah heran saat meneliti ekspresi yang di tunjukkan Tante nya, Retno.
"Tante..gak kaget?"Retno berjalan mendekat dan berdiri di samping Vani menghadap pemandangan di bawah gedung apartemen yang menampilkan lampu-lampu jalanan yang terang benderang.
"Tante dulu juga seperti kamu.Masa remaja penuh kenakalan,tante terbawa masa pertemanan dan merokok seperti mu"
Vani ikut berbalik dan melirik Retno sekilas sebelum kembali menghembuskan asap rokoknya dengan santai.
"Lalu..sekarang bagaimana?"Retno menatap nya sejenak sebelum berujar.
"Sudah nggak,semenjak Tante nikah sama Om kamu"Vani tiba-tiba teringat dengan Om kesayangan nya yang selalu memberikan nya hadiah barang mewah,itupun setelah dirinya harus berkerja keras menemani Dea main.Dea nama anak Om nya dan Retno.
"Oh..terus,ada apa Tante kesini?" Oke, mungkin nada pertanyaan yang Vani ucapkan terdengar tidak sopan.Tapi, Ketahuilah.Vani dan Retno memang selalu berkata santai selayaknya teman.Tiba-tiba ekspresi Retno berubah,yang membuat Vani merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan akan datang tidak lama lagi.
"itu... Sebenarnya,Tante mau nitip Dea Minggu nanti,kamu..""Nggak!" Dengan cepat Vani menolak.Seketika ingatan terakhir kali dirinya menjaga Dea berputar di kepala nya.
Bayangan Vani>>
"Vani..Vani,Dea mau di bikinin Brownies.."
"Oke,kalau gitu Kakak kasih tau pelayan dulu ya?"
"Nggak Mau! Dea mau Vani yang bikinin Brownies nya!"
Senyuman paksa yang sedari tadi di tampilkan oleh Vani langsung luntur seketika."Lo serius? Gue?" Ceplos Vani.
"Vani! Vani ngomong nya kasar! Nanti Dea adu'in sama papah!" Dea terlihat angkuh dengan dagu yang terangkat tinggi karena menatap Vani yang berdiri.Dan jangan lupakan sebuah boneka Teddy Bear Pink berada di pelukannya.
"Kok Dea gitu sih..Kak Vani kan gak sengaja!"
"Pokoknya Dea bakalan tetep laporin kak Vani sama Papah!"
Vani menatap lesu Dea.Meskipun Om nya tidak akan memarahi Vani dan mungkin hanya akan menegur nya.Tapi tetap saja,Vani masih punya urat Malu.Mau di taruh dimana mukanya jika nanti dirinya di nasehati di depan bocil ini.Tidak,Vani harus melakukan sesuatu!
"Tuh kan Vani diem aja! Cepetan..Dea mau kue Brownies buatan kak Vani..." Dea cemberut dan terlihat imut dengan dua kunciran kuda di sisi kanan kiri kepalanya,jangan lupakan poni yang menutupi dahinya yang menambah aura Cantik dan lucunya.Cling!!
Tiba-tiba sebuah ide muncul di kepala Vani.
"Ehm! ehm!" Dea terlihat menatapnya heran melihat Vani yang tiba-tiba tersenyum dengan manisnya dan berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Dea yang baru berumur 3 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-
Teen FictionHidup tenang seorang Vani Oktavia harus di singkirkan setelah kedatangan seorang Abraham Isyraf,siswa baru di sekolah SMA PELITA yang kerap mengikutinya hanya karena satu kali pandangan,Vani siswi SMA yang terbilang cukup gendut dengan kepribadian a...