Happy Reading
••••••
Malam hari,jam menunjukkan pukul 07 lewat 15 menit,Saat Vani telah selesai berdandan.Bertepatan dengan itu, terdengar suara bel berbunyi dari pintu utama apartemen miliknya.
Vani bergegas mengambil tas kecilnya dan membukakan pintu.Abra terlihat tampan dan keren dengan kaus putih dan jaket bomber hitamnya.Di padu padankan dengan celana jeans hitam dan sepatu Converse,tangan kanan nya memakai jam tangan hitam ber merk.Juga sebuah kalung rantai kecil di lehernya.
Sementara Vani memakai celana jeans biru 👖 dengan atasan model sabrina warna hitam . Rambutnya dia gerai di padu padankan anting bunga berwarna biru.
Abra terdiam kaku,saat kali pertama dirinya melihat Vani berpakaian cantik layaknya perempuan.Karena biasanya,Vani lebih sering memakai kaus.
"Cantik".Vani berdehem, sedikit malu saat satu kata keluar dari mulut Abra.
"kan ini juga Lo yang beliin.Pilihan Lo ternyata bagus juga ya". ucap Vani, mengingat jika tadi sore Abra membeli kan nya beberapa pakaian pilihannya sendiri.Sebenarnya tadi Vani juga ragu untuk memakai baju layaknya perempuan pada umumnya.Mau bagaimanapun dirinya itu berisi,dan merasa tidak pantas jika harus memakai pakaian seperti itu.Tapi setelah dicoba..ternyata bagus juga.pikir Vani.Abra tersenyum dan menggandeng tangan Vani.
"Ayo"."Bentar,gue kunci pintu dulu". ucap Vani.
Lalu mereka berjalan bersisian meninggalkan kamar apartemen Vani yang berada di lantai 5.
....
Abra menghentikan motornya di depan sebuah Cafe berlantai 3.Vani turun dan melihat sekitarnya.
"Gue baru liat cafe ini..Cafe apa namanya?"."Love Cafe".
Vani ber'o'ria dan menerima uluran tangan Abra yang ingin menggandengnya.Lalu mereka masuk dan berjalan ke lantai 3 menggunakan tangga,karena tidak ada lift.
Saat tiba di lantai 3,Vani tidak bisa tidak berdecak kagum.Cafe yang bernama ' Love Cafe' ini benar-benar sama persis dengan namanya.Semua nuansa dekorasi seperti di buat khusus untuk para pasangan yang berkunjung.Tembok bercat putih di hiasi gambar hati warna merah,pink dan berhiaskan lampu-lampu cantik .
Abra menarik kan kursi untuk Vani duduk.Setelahnya baru dirinya duduk tepat di hadapan Vani.
"Gimana? bagus kan?".Vani yang masih menatap sekelilingnya dengan kagum menoleh dan mengangguk dengan senyuman yang senantiasa dirinya tunjukkan sedari mereka masuk Cafe.
Abra mengulurkan tangannya dan mengusap pipi Vani lembut.
"Kalau gitu,pesan.Kamu mau makan apa?".Mendengar kata ' makanan' matanya langsung berbinar senang.Dan dengan semangat membuka menu yang tersedia di atas meja.
Setelah nya seorang pelayan datang dan menerima pesanan mereka,lalu pergi.
"Lo tau tempat ini dari siapa?"."Rama".
"Rama? dia pasti pernah ngajakin Reva kesini juga.Ck,sobat gue satu itu bahkan gak ngasih tau gue kalau ada cafe sebagus ini". decak Vani.
"Mata kamu".
Vani mengernyit bingung mendengar ucapan singkat Abra.
"Mata gue? kenapa?". Tiba-tiba Vani merasa nervous, takut-takut mungkin di matanya ada belek atau kotoran lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-
Teen FictionHidup tenang seorang Vani Oktavia harus di singkirkan setelah kedatangan seorang Abraham Isyraf,siswa baru di sekolah SMA PELITA yang kerap mengikutinya hanya karena satu kali pandangan,Vani siswi SMA yang terbilang cukup gendut dengan kepribadian a...