"tɑnpɑ kitɑ sedɑri , kesɑbɑrɑn yɑng kitɑ lɑkukɑn hɑri ini mungkin menjɑdi ɑsbɑb kɑmu menjɑdi tetɑmu syurgɑ Ilɑhi suɑtu hɑri nɑnti."
"eughh.." Zahra terbangun dari tidurnya. ia mengerjapkan kedua matanya. betapa terkejutnya ia saat melihat dirinya sedang berpelukan dengan Gus Fachrul.
dengan hati-hati, ia melepaskan pelukannya secara sepihak.
"Gus Gus. bangunn.. ayo sholat shubuh!" ucap Zahra sembari menggoyang-goyangkan tubuhnya Gus Fachrul
"egh.. 5 menit lagi" jawabnya. Gus Fachrul membawa istrinya ke dalam pelukannya.
"ishh Gus!" Zahra memukul dada bidang milik Gus Fachrul dan juga menjauhkan tubuhnya Gus Fachrul darinya.
"bangun Guss!" Zahra kembali menggoyang-goyangkan tubuhnya Gus Fachrul.
"iya-iya, ini juga mau bangun" Gus Fachrul mendudukkan dirinya.
"kenapa duduk lagi?"
"sebentar napa."
"Zahra ke kamar mandi duluan ya. abisnya Gus lama" Zahra beranjak dari tempat tidurnya. ia pun pergi ke kamar mandi.
"hm" Gus Fachrul melanjutkan tidurnya, dengan posisi duduk.
hanya butuh waktu 15 menit untuk Zahra mandi. setelah selesai, Zahra pun langsung segera keluar dari kamar mandi.
Zahra mendekati Gus Fachrul yang tertidur dengan posisi duduk. "Astaghfirullah Gus.. kenapa tidur lagi sih?"
suara Zahra membuat Gus Fachrul terbangun. "saya masih ngantuk. maka dari itu tadi saya tidur lagi. ya.. sekalian nunggu kamu selesai mandi,"
"hm. ini, handuknya" Zahra menyodorkan handuk yang sudah selesai ia pakai tadi. "saya mandi ya?"
Zahra mengangguk.
Gus Fachrul pun pergi menuju kamar mandi.
Zahra mencari boneka teddy bear nya. "teddy mana ya? kok diatas ranjang nggak ada?" pandangannya mengedar disetiap sudut kamarnya.
tatapannya tertuju pada sudut kamarnya, tepatnya di dekat lemarinya, disitu, boneka nya berada. ia pun segera mengambil nya. "kok bisa ada disini? perasaan, semalam ada diatas ranjang. malah ku peluk. heum.. mengherankan."
"lagi apa sih?" tanya Gus Fachrul yang sudah berada dibelakang nya Zahra.
"ini Gus.. ngambil boneka. Gus tau nggak, kenapa teddy ada disini?"
"ohh.. namanya teddy. huh, boneka aja dikasih nama!" ucap Gus Fachrul dalam hatinya.
Zahra mengibas-ngibaskan tangannya didepan mukanya Gus fachrul. "Gus?"
"ah, iya? kenapa?"
"Gus tau nggak, kenapa teddy bisa ada disini? seingat Zahra, semalam teddy ku peluk. kok bisa ada disini ya?"
Gus Fachrul mengedikkan bahunya, acuh. "saya nggak tau. mungkin, pas kamu tidur tuh boneka nggak sengaja ketendang. jadinya, bisa ada disitu"
"heumm... "
"udah, nggak usah mikirin tentang boneka itu. ayo cepat kita sholat subuh berjamaah. saya yang jadi imam nya" ucap Gus Fachrul sembari menggelar sajadah.
Zahra menaruh bonekanya diatas ranjang. setelah itu ia pun langsung memakai mukenah nya. mereka berdua pun sholat subuh berjamaah. Gus Fachrul lah, yang menjadi imam nya.
Setelah selesai sholat :
Zahra melipat mukenah nya, dan juga sajadahnya. setelah itu ia juga membersihkan kamarnya. "saya bantu ya?" ujar Gus Fachrul seraya menawarkan diri.
"eh, nggak usah Gus. Gus langsung pergi ke dapur aja. kayaknya, mamahku udah masak. jadi, mending Gus langsung makan aja."
"kamu?"
"Zahra nanti. mau beresin ini dulu,"
"yaudah. saya juga nanti. mau bantuin kamu dulu"
"ini, saya bantuin apa?"
"emm.. Gus beresin tempat tidur aja."
"okey" Gus Fachrul pun membereskan tempat tidur nya. "sudah selesai."
"ada lagi nggak?"
"emm.. nggak ada."
"Gus pergi ke dapur dulu aja.. pasti Gus udah laper kan?"
"saya belum lapar"
kruyuk.. kruyuk..
"sialan. kenapa ni perut malah bunyi sih?!"
Zahra menahan tawanya. "katanya belum laper, kok perutnya udah bunyi aja?"
"ah, iya-iya saya lapar!"
"tadi itu saya berbohong."
"ngapain harus bohong sih, Gus? udah sana duluan ke dapurnya. Zahra belum selesai ini, nyapu nya"
"saya tungguin sampai kamu selesai nyapu. baru kita ke dapurnya bareng-bareng" keukeuh Gus Fachrul
"terserah lah" Zahra sedang tidak ingin berdebat. jadi, lebih baik ia mengalah.
beberapa menit Gus Fachrul menunggu Zahra, akhirnya selesai. Zahra sudah selesai menyapu kamarnya.
"ayo" Gus Fachrul menggandeng tangannya Zahra untuk dibawa ke dapur.
Di dapur :
Zahra duduk. begitupun dengan Gus Fachrul. ia duduk disebelah nya Zahra.
ternyata sedaritadi Zahra berjalan, Dara memandangi nya. "dek"
"hm"
"sini deh!" Dara menarik Zahra untuk lebih dekat dengannya. Dara mencari sebuah kissmark di lehernya Zahra, da ternyata tidak ada.
"kenapa sih, kak?! geli tau,"
"hmm.. semalam, lo kagak malam pertamaan ya?!" tanya Dara dengan nada membisik.
Gus Fachrul mendengar apa yang dibisikkan Dara. cuman, ia lebih memilih menyantap makanannya. daripada mengerecoki mereka berdua.
Zahra menelan salivanya. bagaimana bisa kakaknya tau? perasaan, ia tidak memberitahu nya. "kenapa nanya kayak gitu?"
"ngeliat cara berjalan lo, yang normal-normal aja. kagak pincang. di leher juga nggak ada kissmark nya. bibir lo juga biasa aja. kagak ndower. jadi, lo beneran nggak malam pertamaan sama si Fachrul sok cool itu?"
"be-bener. semalam, kita memang tidak melakukan itu," jawab Zahra dengan suara yang pelan. agar semua orang yang sedang makan tidak mendengar suaranya.
"lo yang kagak mau, atau dia nya yang kagak doyan? "
Gus Fachrul merasa muak, dengan pertanyaan yang ditanyakan oleh Dara kepada istrinya. "berhentilah menanyakan hal yang tidak seharusnya kamu tanyakan! santap makanan mu itu, sebelum makanan nya dingin!" ucapnya.
"aelah.. gw cuman tanya doang. gitu aja kok sewot! huhh. nggak asik lo!" Dara menyantap makanan nya sendiri. begitupun dengan Zahra.
Gus fachrul kembali menyendokkan makanan nya ke dalam mulutnya.
Jangan lupa kasih votmeen nya❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS GENDUT MILIK GUS MUDA
RomanceCerita ini, menceritakan seorang perempuan yang bernama Chamelia Zhafira Az-Zahra. yang dimana, perempuan ini slalu dihina hanya karna bentuk tubuhnya yang gendut. namun, tak disangka-sangka Gus muda yang bernama Muhammad Fachrul Hidayatullah ini, k...