⚜GGMGM 68⚜

2.4K 100 17
                                    

"Bersyukurlah dan berbahagialah dengan segala sesuatu yang kamu miliki sekarang. selagi berusaha untuk memperoleh sesuatu yang kau inginkan."



















Pondok Pesantren Al-Huda digemparkan oleh empat Santri yang telah hilang. hal itu membuat Gus Fachrul mengerahkan pengurus keamanan untuk mencarinya disetiap sudut Pesantren.

Gus Fachrul memijat pangkal hidungnya. pagi ini ia dibuat pusing oleh masalah yang datang bertubi-tubi. tadi, setelah selesai sholat shubuh, Abinya mengajaknya berbincang. ia mengatakan sesuatu hal padanya,"Apa istrimu sudah ada tanda-tanda kehamilan?"

"Emm.. sepertinya belum. kenapa, Bi?"

"Abi ingin segera menimang cucu, Fachrul. Ummi mu juga pasti sangat menginginkannya. kamu dan istrimu tidak ada keinginan untuk menunda-nunda memiliki keturunan kan?" Kyai Shaleh Ibrahim itu, menatap anaknya curiga.

"Tidak lah. mana mungkin kami seperti itu, Abi."

"syukurlah, kalau kalian berdua tidak ada niatan seperti itu."

"Ingat ini. Abi, kasih kamu waktu satu bulan untuk membuat istrimu mengandung anakmu. kalau dalam waktu satu bulan istrimu belum mengandung juga, Abi terpaksa menjodohkan mu dengan Ning Nazwa."

Tanpa sadar, tangan Gus Fachrul menggebrak meja.

Brak!

"Nggak bisa gitu dong! Abi nggak boleh seenaknya menjodohkan anaknya dengan perempuan yang bahkan tidak dikenalinya. kalaupun perempuan itu Fachrul kenali, Fachrul tetap akan menolaknya! Fachrul sudah punya Zahra. selamanya hanya akan tetap dia." tegasnya

"Zahra akan tetap jadi istrimu, Fachrul.. walaupun kamu menikah dengan Ning Nazwa." kata Kyai Shaleh

"Abi kenapa maksa banget sih, buat Fachrul nikah sama ning Nazwa?!!"  Gus Fachrul sudah tersulut emosi. ia tidak tau kenapa Abinya memaksanya untuk menikahi Ning Nazwa. sedangkan dirinya, tidak pernah tau siapa Ning Nazwa itu. melihat wajahnya pun, belum pernah. bagaimana mungkin Abinya akan menjodohkannya dengan dia?!

"ini juga untuk kebaikan kamu! sudahlah, apa susahnya menurutinya?"

Gus Fachrul berdecih pelan. "kebaikan apa?" gumam nya. Gus Fachrul sudah tidak ingin melanjutkan obrolan ini lagi dengan Abinya. ia pun segera pergi dari sana.

"Fachrul! kenapa kamu malah pergi!!" teriak Abinya

"dasar anak itu,"

"ada apa, Gus?"

Gus Fachrul menengok pada Ustadz Fathul yang menanyakan sesuatu padanya, tadi. "tidak ada apa-apa." jawabnya

"Gus bisa berbagi cerita pada kami. dengan senang hati kami akan mendengarkannya. kami juga bisa memberikan Gus sebuah saran." katanya

"Saya baik-baik saja. Saya hanya sedang memikirkan masalah ini." bohong!! nyatanya, Gus Fachrul sedang memikirkan apa yang tadi shubuh ia bicarakan pada Abinya.

"Gus tenang saja. para pengurus sedang mencarinya. jadi, Gus tidak perlu risau lagi untuk memikirkan masalah ini," kata Ustadz Rofiq

Cklek

pintu terbuka. menampilkan dua Ustadz Muda tampan yang tak lain adalah Ustadz Zaki dan Ustadz Feter. mereka berdua berjalan menuju Gus Fachrul.

"afwan Gus. kami tidak bisa menemukan keberadaan ke-empat Santri itu."

"apa kalian sudah mencarinya di seluruh penjuru Pesantren?"

"Sampun Gus. tapi tetap tidak ketemu. Emm.. Gus jangan risau. kami akan mencarinya lagi nanti setelah Ba'da Dzuhur." ucap Ustadz Zaki

GADIS GENDUT MILIK GUS MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang