⚜GGMGM 35⚜

5.2K 157 0
                                    

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya...

(QS. At-Tin: 4)


























"Gus? sudah selesai ketemu temannya?"

Gus Fachrul mengangguk. "sudah!"

"kok cepet?"

"iya, tadi dia ada urusan mendadak. jadi, cepet deh" bohong Gus Fachrul

"maaf Zah, saya sudah bohongin kamu.." batinnya.

Gus Fachrul merasa bersalah, karna sudah membohongi Zahra.

"kenapa nggak dibawa masuk aja ke dalam?"

"eumm.. i-itu, dia nya pengennya ngobrolnya diluar. nggak enak, kalau ngobrol nya didalam katanya. hehee" jawab Gus Fachrul sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Zahra manggut-manggut sembari ber'oh'ria. "Zahra mau ke dapur Gus. mau ngambil minum. Gus mau sekalian dibikinin kopi nggak?" tawar Zahra

"emm.. boleh deh. kebetulan saya lagi pengen ngopi."

"yaudah ben--eh-eh! Gus turunin!!" tubuh Zahra digendong secara tiba-tiba oleh Gus Fachrul.

"iya, nanti saya turunin. kalau udah sampai di dapur tapi."

Zahra terus meronta-ronta untuk diturunkan. "Aaa nggak mau, nggak mau! turunin Gus! nanti ada yang lihat gimana?"

"yaudah. biarin." acuh Gus Fachrul. Gus Fachrul menggendong Zahra menuju dapur.

"Gus. Zahra berat. turunin sekarang!" pintanya.

"enteng kayak gini. berat darimananya hm?"

"ish! berat Gus!"

"enteng sayangkuu. nggak berat sama sekali"

"turunin Gusss"

"bentar lagi juga nyampe di dapur. ngapain saya harus nurunin kamu disini?"

akhirnya, Gus Fachrul sudah sampai di dapur. ia pun menurunkan Zahra. "lain kali nggak usah nge-gendong Zahra Gus! Zahra berat!"

"saya kan, tadi sudah bilang. kalau kamu, tidak berat sama sekali, Zahra!"

"terserah" Zahra sedang tidak ingin berdebat dengan Gus Fachrul, ia pergi mengambil panci untuk merebus air. ia ingin membuat teh untuknya sendiri, dan juga kopi untuk suaminya, Gus Fachrul.

beberapa menit, akhirnya Zahra sudah selesai membuat teh, dan juga kopinya. ia menaruh kedua minuman itu diatas meja makan. "ini Gus. kopinya"

Gus Fachrul tersenyum manis pada Zahra. "makasih" ucapnya

Zahra mengangguk. ia menyeruput teh buatannya.

Gus Fachrul menyeruput kopi buatan Zahra sedikit-sedikit. dikarenakan kopinya masih lumayan panas. "heum.. enak. gulanya juga pas! perpaduan yang pas, intinya" ucap Gus Fachrul

"syukurlah kalau enak,"

Zahra memegangi perutnya yang sedang berbunyi. sepertinya, perutnya laper. dan ingin langsung diisi oleh makanan.

GADIS GENDUT MILIK GUS MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang