⚜GGMGM 71⚜

1.7K 103 11
                                    

“Percayalah wahai kaum adam, tidak ada seorangpun perempuan yang ingin cintanya terbagi.“
















Saat ini, Zahra sedang mengoleskan masker wajah dengan menggunakan kuas-nya. ia mengoleskan nya dengan hati-hati, agar tidak belepotan juga.

Cklek

pintu kamarnya terbuka. Zahra langsung menoleh ke belakang, untuk melihat siapa yang datang. kalau Abinya Gus Fachrul bisa berabeh ini. pasalnya dirinya saat ini sedang tak memakai hijab, dan--dia juga sedang memakai daster rumahan.

"Ra, kamu kok belum tidur? sudah jam setengah sepuluh malam loh," ucap Gus Fachrul yang baru saja selesai mengajar Santri diniahan. ia menutup pintu kamarnya, dan menguncinya.

"nanti, Gus," Zahra menghadap kembali ke cermin. ia akan melanjutkan aktivitas nya yang tadi terhenti. Gus Fachrul memang membelikan meja rias yang sudah ada kacanya. termasuk membelikannya skincare, ataupun semua keperluan wanita. sangat romantis bukan? ya, begitulah. walaupun pas awal-awal dia memang sangat cuek padanya! layaknya kulkas 10 pintu!

Gus Fachrul duduk ditepian ranjang. ia memperhatikan Zahra dari pantulan kaca. terlihat Zahra yang sedang mengoleskan sesuatu ke wajahnya. ia sedikit heran dengan itu. Apa yang dia oleskan pada wajahnya sendiri?  "Wajahmu, kenapa, Ra? kok jadi hitam gitu? dan--apa yang kau oleskan di wajahmu itu?"

"ini namanya masker wajah, Gus. Zahra lagi maskeran. Gus mau juga?" tawarnya

Gus Fachrul menggeleng cepat. bukankah masker wajah itu untuk perempuan? Kenapa Zahra menawarkan padanya??  "itu kan, untuk perempuan. sedangkan Aku laki-laki, Ra.."

"eh, jangan salah. laki-laki juga boleh pakai kok,"

"Enggak! nggak mau! kamu aja lah,"

"yasudah kalau nggak mau,"

Gus Fachrul meneliti pakaian yang Zahra kenakan malam ini. ia baru menyadari, kalau Zahra itu, memakai daster? ah, ia jadi senyum-senyum sendiri.. Zahra tau saja apa yang membuatnya bahagia.  "tumben kamu pakai baju itu, Ra?"

"nggak papa, ini ngasal aja ngambilnya"

"emm.. masa sih?" Gus fachrul menempatkan wajahnya diceruk lehernya Zahra. dia memberikan beberapa kecupan disana, dan----

"iya, shhh Guss!!" kesal Zahra pada Gus Fachrul. entah apa yang dilakukan pria itu. tapi, yang ia rasakan, pria itu sedang membuat tanda kepemilikan disana! aishh! Gus Fachrul memang benar-benar!!!! jika tanda itu dilihat oleh orang lain bagaimana? bisa-bisa dia malu! tapi untung nya, dia bisa menutupi itu, karna dirinya memakai hijab. coba kalau tidak? huh, sudah pasti ketahuan!

 coba kalau tidak? huh, sudah pasti ketahuan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GADIS GENDUT MILIK GUS MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang