⚜GGMGM 66⚜

2.1K 112 4
                                    

❃ ﷽ ﺑِﺴْـــــــﻢِﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ ﷽ ❃
𝘽𝙞𝙡𝙖 𝙣𝙖𝙛𝙨𝙪 𝙢𝙪𝙡𝙖𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙪𝙖𝙨𝙖𝙞 𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙙𝙤𝙨𝙖, 𝙨𝙚𝙣𝙩𝙪𝙝 𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩:

𝙸𝙽𝙽𝙸 𝙰𝙺𝙷𝙰𝙵𝚄𝙻𝙻𝙰𝙷; (إني أخا ف الله)

    "𝚂𝚎𝚜𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝 𝚔𝚎𝚙𝚊𝚍𝚊 𝙰𝚕𝚕𝚊𝚑"



















Zahra berjalan bersama dengan Gus Fachrul menuju Aula tengah. Dia memakai gamis berwarna hitam yang menutupi tubuhnya yang sedikit berisi. Di kepalanya, ia mengenakan kerudung berwarna yang abu-abu.

Sementara itu, suaminya yang berada di sampingnya juga terlihat memakai baju dengan warna yang sama dengan kerudung sang istri. Mereka berdua tampak kompak dan serasi, seolah saling melengkapi satu sama lain.

Zahra mencoba melepaskan tangan suaminya yang bertengger di pinggangnya. "Gus, lepasin dong.. bentar lagi nyampe di Aula nih, masa iya mau terus-terusan kayak gini tangannya?"

"cium dulu, baru tak lepasin." ucap Gus Fachrul sambil menepuk-nepuk pipi sebelah kanannya

Zahra membelakkan matanya. apa tadi? cium? di tengah-tengah Santri yang berlalu lalang? yang benar aja! "cuman di pipi kok, Ra." ujar Gus Fachrul

"nggak mau!" tolaknya

"okeylah, kalau kamu nggak mau cium aku, aku aja yang cium kamu, Ra." Gus Fachrul mendekatkan bibirnya pada pipi istrinya. ia mengecupnya sedikit lama.

Cup~

Setelah berhasil mencium pipi istrinya, barulah ia melepas pelukannya pada pinggang sang istri. "ingat loh, nanti disana kamu nggak boleh jauh-jauh sama Mba Aeni, Mba Jazil, Mba Renata, Mba Fina, sama Mba Galuh. okey?"

"Gus udah ngomong itu sepuluh kali."

"biar kamu nggak lupa, yang,"

"hmm"

"oh ya, nanti, kalau semisal kamu ditawarin nasi rames sama pengurus, atau siapapun, jangan terima ya.. kamu harus terima makanan dari Mba Jazil aja. mengerti?"

"lah, kenapa?" tanya Zahra heran

"karna makanan yang diberikan Mba Jazil itu, berbeda dari yang lain, Zahra.."

Zahra mendongak menatap suaminya yang lebih tinggi darinya. "kenapa harus berbeda? kenapa nggak disamain aja?"

Gus Fachrul tersenyum. "untuk istriku kan, harus lebih spesial dari yang lain."

ucapan dari suaminya itu mampu membuat pipi Zahra merona.

"ada apa dengan pipimu? apa kamu sakit?" tanya Gus Fachrul khawatir

Zahra menggeleng. "E-enggak! udah ah, ayo ke Aula!"

"emm.. Okey," mereka berdua berjalan berdampingan menuju Aula tengah. Orang-orang disekitar menatap pasangan itu. mereka terlihat serasi, apalagi baju yang dipakainya juga terlihat couple?

******

Setelah mengantar istrinya ke tempat yang harus dia duduki, barulah Gus Fachrul kembali ke tempat duduknya. ia mengambil tempat duduk yang tak jauh dari istrinya, agar tetap bisa mengawasi istrinya.

GADIS GENDUT MILIK GUS MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang