⚜GGMGM 49⚜

3.9K 160 4
                                    

"Istiqomah emang susah kalo yang mudah itu maksiat namanya."





















Gus Fachrul sedang membalasi satu persatu chat yang masuk ke dalam handphone nya. tangan satunya ia gunakan untuk mengelusi surai rambut panjangnya Zahra. yeah, sudah dua puluh menitan Zahra tertidur diatas dada bidangnya.

Allahu Akbar
Allahu Akbar

sudah terdengar adzan dari masjid.

"ra, ra, bangun raa" ucap Gus Fachrul

"udah adzan," lanjut Gus Fachrul sembari menepuk-nepuk pipinya Zahra.

"eugh.. lima menit lagi Gus. Zahra masih ngantuk." ucap Zahra yang masih tak mau melepas pelukannya.

"udah adzan loh.. ngantuknya ditunda dulu.." ujar Gus Fachrul.

"tadi, katanya, kalau udah adzan minta dibangunin. ini, pas udah dibangunin, malah nggak bangun-bangun!" cibir Gus Fachrul.

"iya-iya, ini Zahra bangun." dengan mata yang masih terasa mengantuknya, Zahra akhirnya membuka kedua matanya. ia menyenderkan punggung nya dikepala ranjang. "hujannya udah berhenti ya, Gus?" tanya Zahra.

"belum. tapi, udah nggak sederas tadi," jawab Gus Fachrul. Zahra mengangguk faham. "kamu mau wudhu duluan, atau saya?"

"Gus dulu, deh!"

Gus Fachrul mengangguk. ia turun dari ranjang. "jangan tidur lagi ya!" ucapnya sebelum benar-benar pergi menuju kamar mandi.

Zahra mendengus. rupanya Gus Fachrul tau, kalau dirinya akan tertidur sebentar disaat Gus Fachrul berada didalam kamar mandi.

Ceklek.

pintu kamar mandi telah terbuka. menampilkan Gus Fachrul yang sudah selesai mengambil wudhu. dan--lihat. air wudhu nya sampai menetes ke bawah. bagaikan surat Ar-Rahman ayat 13.'Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?'.

Zahra sampai terpana akan pemandangan yang ada dihadapannya. hingga lamunannya hilang disaat ada sesuatu air yang menciprat ke arahnya. "wudhu sana! saya tunggu."

"a-ah okey." Zahra turun dari ranjang nya. lalu pergi menuju kamar mandi. alih-alih menunggu Zahra kembali, Gus Fachrul menggelegar dua sajadah. satu untuknya, satu lagi untuk istrinya.

tak membutuhkan waktu lama, Zahra keluar dari kamar mandi. ia pun segera memakai mukenah nya. mereka berdua pun melaksanakan sholat maghrib berjama'ah. setelah itu, mereka juga mengaji.

®®®®

Zahra melipat mukenah, dan sajadah yang mereka gunakan tadi untuk sholat. "turun ke bawah yuk! buat makan malam. Ummi sama Abi pasti sudah menunggu kita." ajak Gus Fachrul yang langsung dijawabi dengan sebuah anggukan oleh Zahra. mereka berdua pun beringsut untuk pergi menuju dapur. untuk makan malam bersama.

"orangnya udah pada muncul Ummi. jadi, Abi nggak perlu manggil lagi." ucap Kyai Shaleh.

Gus Fachrul tak menghiraukan ucapan abinya. ia memilih untuk segera duduk. Zahra juga duduk disamping nya. Gus Fachrul menghirup aroma masakan yang ada didepannya. "heumm.. baunya sangat enak!"

"Ummi masak banyak banget? nanti, kalau lebih, mau dikemanain?" tanya Gus Fachrul heran dengan Ummi nya yang tiba-tiba masak banyak.

"kalau lebih, kita bisa membagikannya sama santri."

GADIS GENDUT MILIK GUS MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang