“ya Allah.. kenapa rasanya sakit sekali, ketika dia menolak tawaran ku, untuk mengaji dengan ku? perasaan apa ini, Tuhan??“
– Muhammad Fachrul Hidayatullah
Gus Fachrul dan juga Ustadz Reza yang melihat ada seorang perempuan yang sedang berlari mengitari lapangan pun, mereka sedikit heran. kenapa perempuan itu, lari-lari disiang bolong, seperti ini?.
mereka berdua saling beradu pandang. lalu Gus Fachrul memberi kode agar ia dan juga Ustadz Reza pergi menemui perempuan itu.
"Assalamu'alaikum," ucap Gus Fachrul dan juga Ustadz Reza.
Zahra terkejut bukan maen, ketika di datangi oleh Gus nya, dan juga Ustadz nya. ia pun menghentikan larinya "wa-walaikumussalam,"
"kamu.. kenapa lari-lari? dapat hukuman kah?" tanya Ustadz Reza to the poin.
Zahra menundukkan pandangannya. "nggih. a-ana.. dapat hukuman dari Ustadzah Fizza,"
"kenapa bisa dapat hukuman? kamu melakukan kesalahan?" tanya Gus Fachrul
"tadi pagi.. ana telat berangkat ngajinya.. jadi, dapat hukuman deh,"
"dapat hukuman apa saja?"
"hmm.. cuman disuruh lari mengelilingi lapangan sebanyak 20 kali, menulis lafadz Bismillahirrahmanirrahim satu lembar, trus.. menghafal surah Al-mutaffifin, "
"kamu telat berangkat ngajinya, berapa menit? kok bisa sampai dihukum sebanyak itu?"
"cuman 5 menit Gus.." ucap Zahra
"setahu ana, kalau telatnya 5 menit itu, cuman disuruh nulis Bismillahirrahmanirrahim satu lembar deh!"
"hmm.. mungkin, beda Za! kan, itu peraturan di pondok putra. mungkin saja, di pondok putri, beda lagi!" ujar Gus Fachrul
"perasaan, sama deh, Gus! nggak ada yang membedakan. yang membedakan palingan cuman peraturan untuk Ustadz, Ustadzah, dan juga pengurus. kalau tentang santri, semuanya sama. baik, santri putra, maupun putri"
"hemm.." Gus Fachrul jadi bingung sendiri..
"kamu ngaji sama siapa?" tanyanya
"Ustadzah Fizza Gus," jawab Zahra
"pindah ngaji, sama saya mau?" tawar Gus Fachrul
"aa.. ee.. enggak deh, Gus!"
"kenapa nggak mau?"
"nggak mau aja,"
"emm.. berhubung Zahra sudah selesai, menjalankan hukuman lari nya, jadi, Zahra pamit ya? Assalamu'alaikum.." Zahra langsung pergi begitu saja, tanpa menunggu balasan salam dari Gus Fachrul dan Ustadz Reza.
"wa-walaikumussalam.." jawab Gus Fachrul
"waalaikumsalam," jawab Ustadz Reza
"ada yang aneh, nggak sih, Gus?" tanya Ustadz Reza
"aneh gimana? yang aneh itu, kamu! udah lah. saya pergi dulu. ada urusan," ucap Gus Fachrul lalu pergi berlalu begitu saja.
"ck! Gus Fachrul maen pergi-pergi aja!"
*
*
*Gus Fachrul pergi ke tempat yang sepi. yang tidak ada seorang pun. ia memegangi dadanya. "ya Allah.. kenapa rasanya sakit sekali, ketika dia menolak tawaran ku, untuk mengaji dengan ku? perasaan apa ini, Tuhan??" monolognya
"apa.. saya sudah mulai jatuh cinta, dengannya?"
Gus Fachrul menggeleng-gelengkan kepalanya. "ah, tidak mungkin! bahkan, saya baru 2 hari, ketemu dia. kenapa bisa langsung jatuh cinta?! aneh," Gus Fachrul melangkahkan kaki jenjangnya menuju ndalem.
Di depan ndalem :
Gus Fachrul yang melihat ada 1 mobil yang parkir didepan rumahnya pun, ia sedikit bingung. "mobil siapa ini? apa.. ada temen Ummi, yang datang kesini?"
"ah, lebih baik, saya cepet-cepet masuk" Gus Fachrul pun masuk ke dalam.
"Assalamu'alaikum Ummi,"
"Waalaikumsalam,"
"Ummi, ada tamu ya?"
"iya, ada"
"siapa Ummi? teman Ummi kah?" tanya Gus Fachrul
"bukan. itu, anaknya Kyai Fajar. mereka, sekeluarga kesini, hanya ingin melamar"
"me–lamar? melamar siapa Ummi? bahkan, anak Ummi, ini, cuman Fachrul doang! nggak ada yang lain,"
"ya, jelas melamar kamu lah.. siapa lagi?" ucap Kyai Shaleh yang tiba-tiba saja datang.
"hah?"
"Astaghfirullah.. abi, Ummi, kan, Fachrul udah bilang.. kalau, Fachrul ini, belum ada niatan buat nikah! Ummi sama abi, please.. ngertiin Fachrul.. Fachrul pengen nyari sendiri," mohon Fachrul
"hmm.. baiklah. kalau itu, mau kamu. nanti, biar abi bicarakan sama Kyai fajar," ucap Kyai Shaleh
"padahal, kalau kamu nerima, pernikahannya bakal lebih dipercepat. emm.. anaknya Kyai Fajar, cantik loh.. kamu, beneran nggak minat rul?" goda Kyai Shaleh
"nggak, sama sekali" ucap Gus Fachrul
"Fachrul ke kamar dulu," Gus Fachrul pun pergi.
"sebenarnya, anak kita, beneran waras kan, abi?" tanya sang Ummi dengan pertanyaan tak masuk akal.
"Astaghfirullah Ummii.. ya, waras lah! memangnya, Ummi kira, Fachrul kenapa? nggak waras?"
"bukan, takutnya.. dia, sukanya sama yang sejenis,"
"Astaghfirullah.. nggak mungkin lah!"
"hmm.. iya sih, nggak mungkin. tapi, kalau beneran gimana?"
"enggak. percaya deh!"
—TBC 💗
segini dulu yaa🤗
jangan lupa kasih vote nyaaa💗
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS GENDUT MILIK GUS MUDA
RomanceCerita ini, menceritakan seorang perempuan yang bernama Chamelia Zhafira Az-Zahra. yang dimana, perempuan ini slalu dihina hanya karna bentuk tubuhnya yang gendut. namun, tak disangka-sangka Gus muda yang bernama Muhammad Fachrul Hidayatullah ini, k...