⚜GGMGM 60⚜

3K 146 5
                                    

“Rezeki itu, luas. yang sempit itu rasa syukur mu:v“



















Zahra mendengus sebal. padahal, ia berniat untuk menjauh dari suaminya untuk beberapa hari, tapi pastii ada saja hal yang membuat mereka berdua bertemu. seperti sekarang ini. Ustadz pengajar pelajaran Fathul Izhar tidak berangkat. dan--suaminya lah yang akan menggantikan Ustadz itu.

"silahkan buka kitab kalian sendiri-sendiri tentang bab xxxxxx" Gus Fachrul menjelaskan bab yang kemarin hanya dijelaskan sedikit oleh Ustadz pengajar pelajaran Kitab Fathul Izhar, karna waktunya terlanjur habis. jadi, hanya dijelaskan sedikit. dan--saat ini, ia menggantikan Ustadz itu karna istri dari Ustadz pengajarnya sedang sakit. yang mengharuskan dia untuk merawatnya. sesekali Gus Fachrul juga melirik pada istrinya yang sepertinya ngga mau-an untuk mendengarkan penjelasan materi yang ia sampaikan didepan. bahkan, istrinya itu lebih memilih untuk coret-coret dibuku tulis, tanpa memperhatikannya sedikitpun. Gus Fachrul hanya bisa menghela nafasnya. apakah istrinya memang seperti itu disaat pelajaran Fathul Izhar? atau hanya karna memang tidak ingin mendengarkan penjelasan materi yang ia sampaikan, karna mereka berdua sedang ada masalah?

*****

Zahra terbangun ketika mendengar suara pintu yang telah dikunci. ia baru sadar, jika dirinya tertidur saat suaminya sedang menjelaskan materi. ia langsung melihat ke arah pintu untuk mengetahui siapa yang telah mengunci pintu tersebut. "ke-kenapa dikunci Gu-Gus?"

"Gu-Gus ma-mau nga-ngapain?" tanya Zahra gugup ketika melihat suaminya berjalan mendekati nya. ia menelan salivanya kuat-kuat. ia juga mengerutuki dirinya sendiri yang memilih untuk duduk dibarisan paling belakang. apalagi, sekarang dirinya duduk dipaling pojok! ia sangat was-was saat ini. karna takut suaminya berbuat macam-macam padanya. apalagi, kini, hanya mereka berdua saja didalam ruang kelas ini.

"tenang ra.. kamu ngga usah gugup kayak gitu. saya juga nggak akan ngapa-ngapain kamu kok! saya juga tau tempat," ucap Gus Fachrul sambil menarik kursi untuk ia duduki.

"saya cuman mau menjelaskan tentang---"

".... ini." Gus Fachrul memutar sebuah video yang dikirimkan Audrey ke nomor istrinya.

Gus Fachrul mematikan video nya. ia akan menjelaskan pada istrinya tentang dibalik layar video itu. "kamu salah faham ra.. apa yang kamu lihat, dan kamu fikirkan dari video ini, itu tidak seperti itu!"

"jadi gini......"

Flashback On :

Gus Fachrul merasa heran dengan kedua perempuan yang terlihat sangat resah didepan. "dua perempuan itu kenapa ya, Rez?" tanyanya pada Reza yang ada di sebelah nya.

"entahlah Gus. ana juga nggak tau. gimana kalau kita samperin aja?"

"iya" Gus Fachrul dan juga Reza pun bergegas menghampiri kedua perempuan itu.

"ada apa ya, ukh?" tanya Ustadz Reza

"ah, ini Ustadz, sandal nya Audrey tiba-tiba copot. padahal, kita berdua akan pergi keluar."

"mau kemana memangnya?" tanya Ustadz Reza lagi

"ini, kita mau beli spidol untuk latihan kaligrafi, sekalian mau beli titipan nya bu Nyai." kini Audrey lah yang menjawab.

"Ummi saya nitip sesuatu sama kalian?" tanya Gus Fachrul

"iya Gus."

"kalau boleh tau, nitip apa?"

"Bu Nyai nitip, Es Cendol sama pentol, Gus.."

Gus Fachrul mengangguk. "emm.. boleh saya lihat sandalnya? siapa tau, saya bisa memperbaikinya.." ucap Gus Fachrul

GADIS GENDUT MILIK GUS MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang