“perasaan apa ini, Tuhan? kenapa hanya dengan melihat nya, jantung ini, berpacu lebih cepat, daripada biasanya? apakah diriku ini sudah mulai jatuh cinta?“
–Muhammad Fachrul Hidayatullah
Ke-esokan harinya..
pukul 07:45 menit..
pagi-pagi hari sekali, Ustadz Zaki sudah menemui Gus Fachrul. mereka berdua bercengkerama didepan ndalem. mereka berdua sedang membahas peraturan baru, yang akan ditambahkan. agar, para santri tidak merasa kalau pondok nya ini, terlalu bebas. malahan.. makin kesini, peraturan, makin ketat. tidak boleh inilah, tidak boleh itulah!disaat Gus Fachrul sedang asyik bercengkrama bersama Ustadz Zaki, tiba-tiba saja ada 2 gadis lewat didepan mereka.
Deg!
Gus Fachrul merasa jantungnya berpacu lebih cepat, daripada biasanya, kala matanya tak sengaja menatap kedua mata seorang gadis gendut, yang tak lain adalah Chamelia Zafira Az-Zahra. dengan cepat, ia langsung menatap ke arah lain, agar ia tidak menatap ke arah zahra lagi. karna itu.. sangat tidak diperbolehkan, dalam agama islam.
Gus Fachrul mengelusi dadanya, sembari beristighfar dalam hatinya. "Astaghfirullah.."
ia merasa bingung, kala jantung nya masih berpacu lebih cepat, padahal ia sudah tidak menatap ke arah zahra lagi. "perasaan apa ini, Tuhan? kenapa hanya dengan melihat nya, jantung ini, berpacu lebih cepat, daripada biasanya? apakah diriku ini sudah mulai jatuh cinta?" batinnya.
Ustadz Zaki nampak mengernyitkan kedua dahinya. "Gus? kok bengong?" ia mulai mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajahnya Gus Fachrul. hal itu membuat Gus Fachrul tersadar dari lamunannya.
"ah, iya. apa tadi?"
Ustadz Zaki dibuat geleng-geleng kepala, melihat Gus nya yang seperti ini. jadi, slama ini, ia bicara, Gus nya tak mendengarkan nya? "Astaghfirullahalazim Gus.. Gus.."
"Gus Fachrul ini, lagi mikirin siapa sih, Gus? dan--itu, kenapa tangannya ditaruh didada? dadanya lagi sakit, Gus?"
Gus Fachrul menormalisasikan tangannya. yang aslinya sedang memegangi dada, sekarang sudah tidak lagi. "ahh.. ti-tidak.."
"ya, trus? lagi mikirin siapa Gus?" tanya Ustadz Zaki kepo
Ustadz Zaki menoleh kebelakang. guna melihat siapa yang habis lewat. "ohh.. ukhty zahra sama ukhty sari.."
"Gus Fachrul suka, sama mereka berdua?"
"Astaghfirullahalazim.. nggak mungkin lah, saya suka sama dua-duanya. gila kali!"
Ustadz Zaki terkekeh pelan. "ya, kirain. toh, nggak papa Gus, kalau suka. suka kan, fitrah dari Allah. yaa.. syukur-syukur sih, dua-duanya dinikahin"
"heh! yakali saya nikahin dua-duanya!"
"yaa.. palingan salah satunya.." lirih Gus Fachrul
"hah? apa Gus?!"
"tadi, Gus Fachrul bilang apa?! ana nggak dengar,"
"saya nggak bilang apa-apa"
"enggak. tadi, Gus Fachrul bilang kayak gini 'yaa.. palingan salah satunya'!"
"Gus Fachrul mau nikahin siapa?! ukhty zahra nya kah, atau.. ukhty sari nya?!"
"nggak tau. apa kata nanti aja,"
"hah? maksudnya?" Ustadz Zaki nampaknya tak faham, dengan apa yang diucapkan oleh Gus Fachrul.
"ck! udahlah. kembali ke topik pembicaraan yang awal,"
"ehh.. bentar Gus. Gus Fachrul beneran suka, sama salah satu diantara mereka?"
Gus Fachrul mengedikkan bahunya. ia juga tak tau, dengan perasaan nya sendiri. "nggak tau,"
"ah.. ana tebak, ente suka sama ukhty sari ya?! sariana yusditira?!"
"saya nggak tau Muhammad Zaki Ramadhan!! " ucap Gus Fachrul sembari menekankan nama aslinya Ustadz Zaki.
"sekarang, lanjutkan yang tadi. tadi, ente ngomong apaan?"
"Gus Fachrul sukanya sama siapa, diantara mereka berdua?"
"Astaghfirullah.. ente bener-bener yee!" Gus Fachrul mengambil sendalnya. ia sudah siap untuk menggeplak mulutnya Ustadz Zaki dengan sendal.
"ampun Gus. ampun"
"ente nanya kayak gitu lagi, tak geplak sumpah, tuh mulut" ucap Gus Fachrul
"Iya-iya Gus. santay kalii. ini, bakal balik ke topik pembicaraan kita yang awal kok!" Ustadz Zaki menjelaskan lebih ulang, dan juga lebih detail lagi, mengenai peraturan pondok yang bakal ditambah.
Ustadz Zaki ini, selalu pengurus keamanan. jadi, kalau ada apa-apa pasti dirinya lah, yang terkadang turun tangan, beserta pengurus keamanan yang lainnya. selain menjadi pengurus, ia juga menjadi seorang Ustadz Muda.
disisi lain, zahra dan juga sari sedang menjalankan piket untuk membersihkan halaman depan ndalem.
sari yang daritadi memandangi Gus Fachrul dengan tatapan penuh ke-kagumannya. "MasyaAllah.. Gus Fachrul.."
"Gus Fachrul ganteng banget ya?! jadi makin penasaran, sama siapa jodohnya" ucap sari
"ana nggak tau. yang intinya, kita, nggak boleh mikirin jodoh dulu. karna, jodoh kita sudah diatur sama Allah. semua, manusia mempunyai jodohnya sendiri-sendiri. tidak ada manusia yang jomblo"
"jodoh itu, ada dua. kematian, atau.. dia (orang yang ada dilauhul mahfudz kita),"
"tapi, ana berharap nya dia. laki-laki yang ku kagumi" ucap sari
zahra tersenyum tipis. "berdo'a. minta sama Allah, agar kita dijodohkan sama dia. kalaupun Allah tidak mengabulkannya, berarti.. dia memanglah bukan orang yang terbaik untuk kita"
"ayok gendut. kita selesaikan piket ini. ana udah capek banget ini. rasanya pengen rebahan,"
"iya, ayok" zahra dan juga sari melanjutkan paketnya, agar cepat selesai.
Jangan lupa kasih vote, and
komennyaaa💗
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS GENDUT MILIK GUS MUDA
RomanceCerita ini, menceritakan seorang perempuan yang bernama Chamelia Zhafira Az-Zahra. yang dimana, perempuan ini slalu dihina hanya karna bentuk tubuhnya yang gendut. namun, tak disangka-sangka Gus muda yang bernama Muhammad Fachrul Hidayatullah ini, k...