⚜GGMGM 22⚜

5.4K 178 3
                                    

“Istiqomah emang susah. kalo yang mudah itu maksiat namanya.“




















"hey, mas. mas. itu, sampahnya tolong diambil ya" suruh Gus Fachrul pada santri putra yang memakai sarung hitam, berbaju koko warna hijau.

"oh, nggih Gus." santri itupun mencomot sampah yang berada dibawahnya, lalu memasukkannya ke tempat sampah.

"DENGARKAN SEMUANYA!!!

"HARI INI, TIDAK ADA KEGIATAN. ALIAS FREE, SAMPAI SORE HARI. TETAPI, WAKTUNYA AKAN KITA GUNAKAN UNTUK BERSIH-BERSIH, DAN BERHIAS KAMAR MASING-MASING"

"BAGI YANG KAMARNYA BERSIH, RAPIH, DAN--KELIHATANNYA ENAK DIPANDANG, AKAN MENDAPATKAN SEBUAH PIAGAM PENGHARGAAN, DAN JUGA UANG, DARI SAYA!" suara Gus Fachrul menggelegar di seluruh penjuru pondok putra.

"juara akan saya umumkan di Aula atas. bakal ada juara 1, 2, dan 3 saja! juara 4, 5, dan seterusnya tidak ada! jadi, kalian harus tau itu!"

"jadi, pastikan kalau kamar kalian bersih! tidak ada sampah sedikitpun! dan--tidak boleh ada baju yang menggantung didepan lemari, ataupun diatas lemari!" emang, biasanya santri itu, suka sekali menggantung bajunya didepan lemari, atau menaruhnya dan membiarkan nya bertumpuk diatas lemari. darimana Author tau? ya, karna Author pernah mondok🤓. jadi, tau lahh.. bisa dibilang mantan santri. hehe..

"hias lah, kamar kalian dengan hiasan-hiasan yang bagus."

"Gus, yang juara pertama dapat uang berapa?" salah satu santri mendekati nya, dan--bertanya seperti itu, padanya.

"ya, itu rahasia dongg.. masa iya, mau dikasih tau" jawab Gus Fachrul

"pondok putri, mengadakan kayak gini juga nggak Gus?" tanya santri yang disebelahnya

"tidak. hanya pondok putra saja. pondok putri mah, nanti. tapi, akan berbeda. tidak sama dengan pondok putra" jelas Gus Fachrul

kedua santri itu mengangguk mengerti.

"semangat bersih-bersihnya! nanti, senior kalian dan beberapa asatidz nge-bantuin kalian kok! saya pergi dulu ya,"

mereka mengangguk. "nggih Gus."

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam" Gus Fachrul pun melenggang pergi. mereka kembali melanjutkan aktifitas nya, yaitu bersih-bersih.

uhuk uhuk.

"weh, supri! hati-hati dong, kalau mau nge-bersihin jendelanya! ngeblek tau! dikira nggak ngeblek apa?!" kesal mereka berdua

santri putra yang bernama Supri itu, menyengir. "hehe.. maaf." cicitnya

"setelah bersih dari debu, nanti kacanya disemprot pakai pembersih kaca ya?" ucap Mas Fajar (pengurus kebersihan).

"tapi mas, kita nggak punya semprot-semprot untuk membersihkan kacanya," lirih mereka. mengingat kas kamar yang semakin menipis, hanya untuk membeli peralatan kamar. seperti, sabun cuci piring, piring-piring, gelas, sapu, pel-pelan, dan lain-lain.

"di ruangan pengurus ada. kalian bisa meminta nya pada Mas Roy"

"gitu ya, Mas?"

Fajar mengangguk. "iya. kalian mengerti?"

ketiga santri itu mengangguk. "mengerti Mas!"

"good! Mas tinggal dulu, ya? mau lanjut keliling dulu" pamitnya.

"iya, Mas. hati-hati!" Fajar mengangguk. lalu melenggang pergi.



•°•°•°•°•



GADIS GENDUT MILIK GUS MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang