⚜GGMGM 83⚜

1.5K 111 3
                                    

Happy Reading🖤



♡ ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ DI USAHAKAN UNTUK
VOTE DULU SEBELUM
MEMBACANYA!!❤。 ♡
┗━━━━━━━┛












Saat ini, Gus Fachrul sedang menunggu Ustadz Imam, Zaky, dan juga Reza kembali, untuk mengetahui apa yang dicampurkan oleh Nazwa ke dalam minumannya Zahra. Karna, Ustadz Imam mengatakan, jika minum itu, bukanlah minuman biasa. Ada sesuatu yang di campurkan ke dalam minuman itu. Tapi, ketika di tanya, Ustadz Imam juga tidak mengetahuinya. Yang pastinya, minuman itu, bukanlah minuman biasa. Hingga, Gus Fachrul meminta Zaky, Reza, dan Imam untuk memeriksa minuman itu.

"Gus Gus Gus!!!!!" Reza menghampiri Gus Fachrul yang tengah duduk dengan langkahnya yang tergesa-gesa. Dia juga memanggil namanya Gus Fachrul dengan suaranya yang sedikit cempreng.

"Gus nggak bakalan percaya jika mengetahui ini," ucapnya

Gus Fachrul mendongakkan wajahnya. Ia meminta Reza untuk langsung mengatakan ke intinya.

"Ternyata... Minuman itu telah telah tercampur dengan----" Ucapan Ustadz Reza tersela oleh perkataan nya Ustadz Zaki.

"Pelankan sedikit suaramu!" Ucapnya. Bukan apa-apa, Ustadz Zaki tidak mau jika Ning Nazwa juga mendengar apa yang dikatakan oleh Ustadz Reza.

Ustadz Reza mendesis. "Ck! Iya-iya,"

"Ternyata, minuman itu telah tercampurkan dengan obat penggugur kandungan!!!"

Gus Fachrul yang mendengar itu, dia tak sadar menyemburkan air, hingga terkena bajunya Ustadz Reza.

"Ih, jorok banget, Gus."

"Ya ampun, bajuku basah!"

"Maaf Rez, Saya benar-benar nggak sengaja." ucap Gus Fachrul seraya meminta maaf kepada Ustadz Reza

Reza menghela nafasnya. "Huffttt.. It's okay, Gus. Asalkan nanti, jika saya kembali ke Pondok, Gus meminjamkan Saya baju. Dan baju Saya ini, Gus yang cuci."

"Hmm iyaaa"

"Tapi, kalian benar-benar tidak salah memeriksa nya, kan? Saya takut jika kalian hanya menuduh dia, karna rasa tidak suka kalian." kata Gus Fachrul

"Tidak, Gus. Ini beneran!!"

"Real! No fake-fake!" Zaki menambahkan ucapannya Reza. Dan Reza mengangguk setuju dengan ucapannya Zaki. Ini beneran nyata! 100% Real!!! Not fake!!

"Jika kenyataannya begitu, dia benar-benar perempuan gila. Yang hendak mencelakakan kandungan nya Zahra."

Reza mengangguk. "Yapp!!! Benar, Gus!"

"Gus sebagai suaminya Ning Zahra juga harus bisa berhati-hati, dan berjaga-jaga. Siapa tau, selain melakukan ini, Ning itu, juga akan melakukan hal lain." Ucap Ustadz Imam

Reza menoleh pada Imam. "Maksudmu hal lain, seperti apa?" tanyanya heran

"Ya, apapun. Yang mungkin bisa di luar ekspektasi kita. Kita kan, nggak tau kedepannya akan terjadi apa?" jawab Imam

Apa yang dikatakan oleh Ustadz Imam, ada benarnya juga, menurut Gus Fachrul. "Hmm.. Ente benar juga, Mam."

"Kenapa ente nggak minta si Yordhania aja untuk berada disini? Dia kan, hantu yang suka nge-jahilin orang, Siapa tau aja, Jika berada disini, dia bisa menjahili Ning Nazwa? Atau, merusak rencana jahat yang dimilikinya? Biar keberadaan dia ada gunanya juga." Ucap Reza

"Akhir-akhir ini, Ane tidak bertemu dengan dia. Ane juga tidak tau, dia berada dimana." tutur Ustadz Imam

"Yahh, kalau begitu dia tidak bisa----" Reza seketika langsung menutup mulutnya dengan tangannya, ketika melihat Nazwa yang tiba-tiba datang dan duduk disamping nya Gus Fachrul.

"Gus, ayo keluar!"

"Tidak. Saya sedang malas. Ning saja sendirian." Ucap Gus Fachrul dengan melepaskan tangannya Nazwa yang memeluk dirinya dari samping. Entah kenapa, perempuan itu sangat sering memeluk dirinya secara tiba-tiba. Dan dirinya tidak menyukai itu. Meski Nazwa termasuk istrinya, ia tetap tidak suka, jika Nazwa berbuat itu padanya. Itu membuat dirinya merasa risih!

"Sebentar saja Gus.. Aku ingin melihat-lihat Pondok ini.."

"Ning ingin melihat-lihat Pondok ini?" tanya Gus Fachrul

Nazwa mengangguk cepat. "Jika begitu, tunggu saja Ummi pulang. Dia pasti mau," ucap Gus Fachrul

"Tapi Gus, Aku ingin Gus saja. Yang mengantarkan ku untuk melihat-lihat Pondok ini,"

"Saya sedang malas. Tidak bisa diganggu gugat." ucap Gus Fachrul. Ia berusaha meredam emosinya, agar tidak mengucapkan nada-nada tinggi. Jika ia sudah emosi, takutnya Zahra juga bisa terkena amukan nya. Apalagi mengingat, jika saat ini Zahra sedang mengandung anaknya.

"Dan tolong, sebaiknya Ning pergi saja dari sini." suruh Gus Fachrul

"Baiklah." Nazwa beranjak dari tempat duduknya, lalu berlalu pergi

"Ada apa dengan ente, Mam? Kenapa ente menatap Nazwa sebegitunya?" tanya Gus Fachrul heran, ketika mendapati Ustadz Imam yang terus menatap Nazwa

"Hmmm, tidak." -Ini karna perasaan ku saja, atau memang akan terjadi suatu hal lagi?' lanjut Ustadz Imam dalam batinnya. Memang ketika ia menatap Nazwa, ia memiliki perasaan yang tidak mengenakkan.

Gus Fachrul hanya mengangguk saja. "Nanti, Saya juga akan memberitahu Zahra tentang hal ini. Agar, dia juga dapat berhati-hati pada Nazwa."

"Ya, Gus Fachrul harus menceritakan tentang ini pada Ning Nazwa."

•••••••••••••••••

"Ra, kamu tau tidak? Ternyata, minuman yang Nazwa berikan pada kamu itu, telah dicampurkan dengan obat penggugur kandungan."

"A-apa?!" Zahra benar-benar terkejut dengan itu.

"Ke-kenapa Ning Nazwa melakukan itu?"

Gus Fachrul mengedikkan bahunya. "Aku juga tidak tau, Ra.."

Zahra memeluk Gus Fachrul. Gus Fachrul mengelus punggung nya Zahra. Punggungnya bergetar. Zahra menangis, atau tertawa? Ah, tapi jika tertawa, untuk apa dia tertawa? Bukankah tidak ada yang lucu? "Ra, kamu, menangis?"

"Za-zahra takut, Gus..."

"Jangan takut. Ada aku disini," ucap Gus Fachrul sambil menciumi puncak kepalanya Zahra berkali-kali.

"Aku akan selalu ada untuk Zahra-Ku,"

GADIS GENDUT MILIK GUS MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang