⚜GGMGM 77⚜

1.6K 103 24
                                    

Ustadz Imam hampir lupa untuk menanyakan perihal gelang yang dipegang oleh seorang perempuan yang ada di mimpinya. maka dari itu, sekarang ia bergegas untuk menanyakan nya pada Ustadz Reza. "e-eh, ente.. liat Reza nggak?" tanyanya pada Santri yang berlalu lalang

"Maksud Ustadz, Ustadz Reza?" Imama langsung menganggukan kepalanya.

"Ustadz Reza ada di Aula. bareng anak-anak hadroh,"

"Oh, begitu ya? syukron ya!" ucap Ustadz Imam sambil menepuk pundaknya Santri itu. ia segera berlari menuju Aula. Imama tak memperdulikan kakinya yang sakit terkena kerikil kecil. yang ia penting kan adalah, ia segera menemui Ustadz Reza. dan menanyakan perihal tentang gelang.

"Reza mana?!" tanyanya

"Hadir!" yang mempunyai nama itupun langsung mengangkat tangannya ke atas

Imama yang melihat itu, ia langsung segera mendekati Ustadz Reza. "Rez Rez, Ane mau nanya,"

"nanya apaan?"

"gelang yang pas itu ente pake, itu, sebenarnya gelang ente sendiri, atau bukan?"

alis Ustadz Reza berkerut. "gelang?"

Ustadz Imam mengangguk. "Iya, punya ente kan?"

"Ane mah, kagak punya gelang sama sekali."

"trus, yang pas itu ente pake, punya siapa dong?"

"oh, itu... itu mah, punya nya Gus Fachrul. Ane mah, cuman minjem doang," ucap Ustadz Reza

Deg!!

bagaikan disambar petir di siang bolong, Ustadz Imam sangat terkejut mendengar hal itu. jantungnya berpacu lebih cepat. Jika memang benar gelang itu adalah miliknya Gus Fachrul, itu tandanya, pernikahannya Gus Fachrul dan Zahra akan dilanda musibah besar dong? karna akan ada seseorang yang ingin menghancurkannya.

"Apa yang harus Ana lakukan?" batin Ustadz Imam. ia merasa sangat bingung saat ini. ia ingin menghancurkan rencana jahat perempuan yang akan menghancurkan pernikahannya Gus Fachrul, akan tetapi ia juga bingung, harus melakukan apa.

"Kenapa, Mam? kok ente tiba-tiba melamun?" heran Ustadz Reza

"ah, tidak-tidak."

"ini, ente sedang latihan hadroh ya, untuk kegiatan nanti malam?" tanya Ustadz Imam penasaran

"nanti malam kan, kegiatannya bukan marhabanan." jawab Ustadz Reza

"kita semua cuman sedang latihan untuk acara penyambutan Gus Fachrul yang akan pulang saja," lanjutnya

"loh, hari ini Gus Fachrul pulang toh?"

"ente nggak tau?"

Ustadz Imam menggeleng. ia benar-benar tidak tau, jika Gus Fachrul akan pulang hari ini!

"iya, jadi nanti Gus Fachrul akan pulang kesini,"

"sama Ning Zahra juga?"

Ustadz Reza mengangguk. "Iya, sama Ning Zahra."

"Tapi ya, Ustadz. Ane denger-denger sih, katanya Gus Fachrul nikah lagi. kali ini, sama seorang Ning."

Ustadz Reza dan juga Ustadz Imam merasa tak percaya akan perkataan dari Santri berbaju koko berwarna orange itu. "masa sih?" tanya Ustadz Reza

"Iya, ane denger-denger sih, gitu.."

"kok Ane baru tau?" tanya Ustadz Imam

"Ane juga baru tau, Mam." timpal Ustadz Reza

"loh, Ustadz Reza sama Ustadz Imam kenapa baru tau? beritanya sudah viral  dikalangan Santri loh,"

"tapi di Asatidz, tidak ada berita terkini tentang Gus Fachrul yang nikah lagi." ucap Ustadz Reza

"hanya ada berita tentang Gus Fachrul yang akan pulang hari ini." lanjutnya

"itu, beritanya sudah viral dari lama, kah?" tanya Ustadz Imam

"nggak terlalu lama sih.. baru kemarin-kemarin, Ustadz!"

"trus, Ning yang dimaksud, telah dinikahi oleh Gus Fachrul, itu, Ning dari Pondok mana?" Ustadz Imam merasa sangat penasaran saat ini.

"kalau itu, ane juga kurang tau, Ustadz."

"apa saja yang ente tau? katakan saja, pada kami!" bukan hanya Ustadz Imam saja yang penasaran, ternyata Ustadz Reza juga

"katanya sih, Ning nya cantik."

"pantes aja, Gus Fachrul menikahinya."

Ustadz Reza menatap Santri yang ada di depannya dengan tatapan malas. ia tau betul, Gus Fachrul itu seperti apa orangnya. dia tidak akan sembarang menjadikan perempuan menjadi istrinya, hanya karna parasnya yang cantik. dan--ia juga tau, seberapa besar cinta nya Gus Fachrul pada Zahra. "bisa jadi Gus Fachrul menikahinya bukan karna parasnya. barangkali saja, dia disuruh," ucap Ustadz Reza tak terima jika Gus Fachrul dituduh menikahi seorang Ning, hanya karna parasnya yang cantik. Gus Fachrul itu, sahabat nya. sebagai sahabat, tentu saja dia tidak akan terima jika sahabatnya dituduh seperti itu!!

melihat Santri yang ada di hadapan nya hendak mengatakan sesuatu, Ustadz Reza langsung berkata, "jika ente mengatakan sesuatu lagi perihal Ning yang baru saja Gus Fachrul nikahi, ane lakban, mulut ente yang kecil itu!" ancam nya sembari menodongkan penggaris yang sedang ia pegang

Ustadz Imam mengelus pundaknya Ustadz Reza. mencoba menenangkan Ustadz Reza, agar tidak memarahi Santri itu lagi.

**********

Gus Fachrul telah kembali ke Pondok Al-Huda bersama kedua istrinya. ia menggandeng tangannya Zahra, sedangkan Nazwa? tidak. bahkan, Nazwa berada di belakang dirinya, dan juga Zahra. kembalinya mereka ke Pondok, disambut baik oleh para tim hadroh.

Santri-Santri yang melihat Gus Fachrul hanya menggandeng Ning Zahra itu, mereka saling berbisik. "kenapa Gus Fachrul hanya menggandeng Zahra saja? sedangkan Ning yang baru dinikahi nya tidak?"

"Iya, ada apa ya, dengan Gus Fachrul?"

"kasihan ih, liat Ning nya."

"iya, kasihan."

"harusnya Gus Fachrul bersikap adil antara keduanya. masa yang digandeng cuman istri pertamanya aja? sedangkan yang kedua tidak? itukan, namanya tidak adil."

dan masih banyak lagi, bisikan-bisikan yang diucapkan Santri Putri ketika melihat pemandangan yang ada di depannya.

ternyata, bisikan-bisikan itu didapatkan bukan hanya dari Santri Putri saja, melainkan dari Santri Putra, ataupun Asatidz juga.

"liat tuh, matanya si Fathul Qarib. udah bersinar-bersinar" ucap Ustadz Zaki

"maklum lah, dia emang gitu. ngeliat yang bening dikit langsung berbinar tuh, mata!" kata Ustadz Afnan

"Istighfar Fathul, istighfar!" ucap Ustadz Ali sambil menutup kedua matanya Ustadz Fathul

"aish, kenapa mataku ditutupi Ustadz? Saya kan, mau liat keindahan yang ada didepan mata." kesalnya

"keindahan wadukmu! "

"wajahnya biasa aja, kan, Mam?" tanya Ustadz Reza pada Ustadz Imam

Ustadz Imam mengangguk menyetujuinya. "benar. biasa aja."

"berarti mata antum yang sedang bermasalah! orang Ning nya cantik begitu, dikatain biasa aja," semprot Ustadz Fathul dengan kedua mata yang masih di tutupi oleh kedua tangannya Ustadz Ali

Ustadz Reza mencoba untuk tidak menampar mulutnya Ustadz Fathul. yang slalu mengatakan Ning yang telah dinikahi oleh Gus Fachrul itu, cantik.
















Klik👇🌟👌❤

GADIS GENDUT MILIK GUS MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang