⚜GGMGM 47⚜

4K 156 3
                                    

✧﷽✧

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

“Ketika Allah Menjadi Pusat Dari Prioritas Hidupmu, Maka Engkau Juga Akan Jadi Pusat Dari Penjagaan Allah.“























Setelah selesai melakukan pengecekan kebersihan kamar di pondok putra bersama Ustadz Rofik, Gus Fachrul bergegas menuju pondok putri. ia masih tidak terima pada orang-orang yang mem-bully istrinya.

Gus Fachrul pergi ke ruangan pengurus, yang dikhususkan untuk mengurus per-surat'an. seperti, surat perpulangan santri, surat izin, surat pengeluaran santri, dan masih banyak lagi.

"saya ingin anda menuliskan nama nya Ustadzah Erna, Milaeni, dan Yoana, dalam surat pengeluaran santri." ucap Gus Fachrul.

Mba Fadia yang bagian mengurus per-surat'an dibuat melongo oleh perkataan nya Gus Fachrul. "hah? U-Ustadzah Erna dikeluarin dari pondok Gus? dan--dua santri putri yang namanya Yona, sama Mila?" tanyanya.

"Ya" singkat Gus Fachrul.

"what? kenapa Gus? kok mereka bisa dikeluarin?"

Gus Fachrul melipat kedua tangannya didada. "anda bisa tanyakan sendiri, pada orangnya."

"bisa langsung ditulis?" tanya Gus Fachrul. pertanyaan sedikit menohok pada Mba Fadia. abis, daritadi Mba Fadia memandangi nya dengan raut wajah yang bingung. mungkin, ia masih bingung kali ya, sama apa yang terjadi..

"a-ah, i-iya Gus." ia langsung segera mengambil surat pengeluaran santri, lalu menuliskan namanya Ustadzah Erna, Yona, dan juga Mila.  "i-ini Gus. su-sudah. Gus tinggal tanda tangan saja." ucapnya sembari menyodorkan tiga surat. yang didalamnya sudah tertuliskan kalau Ustadzah Erna, Yona, dan Mila dikeluarkan dari pondok.

Gus Fachrul mengambil surat itu. ia pun segera menandatangani nya. "sudah."

"syukron ya.. eumm.. boleh minta panggilkan mereka bertiga nggak?"

"tentu boleh Gus."

"panggilkan mereka untuk segera ke ruangan saya ya.."

Mba Fadia mengangguk. "baik Gus!"

"saya pergi dulu. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam" Gus Fachrul pun pergi membawa ketiga surat itu.


***


disaat Gus Fachrul berjalan menuju ruangannya, tiba-tiba ditengah jalan ada seseorang yang memanggil namanya. "Fachrul!"

Gus Fachrul menoleh. "Adzhar?"

hosh.. hosh..

"ngapain kesini?" tanya Gus Fachrul pada teman lamanya, Adzhar.

"gw mau nanya sama elo Rul!"

Gus Fachrul mendongak. "apaan?"

"lo masih sama Laura kan?"

"udah nggak. ngapain nanya kayak gituan?"

"masalahnya, tadi, gw liat si Laura jalan sama cowok njir! gw kirain itu elo ya, makanya gw samperin. pas gw samperin.. ternyata bukan anjir!"

GADIS GENDUT MILIK GUS MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang