⚜GGMGM 69⚜

1.8K 101 3
                                    

✧﷽✧

نحن مجرد ضيوف على الأرض، فلا تحزنوا لمجرد أمور الدنيا، فكلما كانت نواياكم مستقيمة كانت التجارب أصعب.

Kita hanyalah tamu di atas tanah, jangan bersedih hanya karna urusan dunia, semakin lurus niatmu, semakin kencang cobaannya.




















Gus Fachrul baru saja keluar dari Pondok Putra. ia hendak ingin pergi menemui Ustadz pengajar Fathul Izzar itu, yang baru saja datang, setelah sekian lama tak mengajar di Pondok. ia ingin menanyakan sesuatu pada Ustadz itu. Namun, belum sampai di Aula, ia tak sengaja melihat seorang perempuan yang hendak ingin masuk ke kawasan Santri Putri. dapat ia lihat, perawakan perempuan itu memang seperti bukan Santri di Pondok ini. ia melihat itu, dari segi cara berpakaiannya. yang memang, pakaiannya bukan khas Santri banget. ia merasa heran melihat perempuan itu yang tengah memegangi kepalanya. perempuan itu juga seperti sedang meringis kesakitan? ia hendak mendekati perempuan itu, untuk menanyakan apa yang terjadi padanya. Namun, tiba-tiba ia melihat tubuh perempuan itu yang sudah ambruk di lantai. "Allahu Akbar!" pekiknya. dengan cepat Gus Fachrul langsung berlari ke arah perempuan itu.

"Ayo bantu Saya untuk bawa perempuan ini ke ruang UKS!" titahnya pada ketiga Santri Putra yang ada dihadapannya.

ketiga Santri Putra itu mengangguk. "baik, Gus!"

"Maaf, boleh minta tolong bawa kitab-kitab ini ke ruang Asatidz? kami bertiga ingin membantu Gus Fachrul membawa perempuan itu ke ruang UKS," ucapnya

"tentu,"

ketiga Santri Putra itupun menyerahkan beberapa tumpukan kitab pada dua Santri Putri dihadapannya. "Syukron,"

"Afwan," kedua Santri Putri itu pergi membawa kitab-kitab itu ke ruang Asatidz. mereka berdua berharap jika disana, di ruang Asatidz, ada orang didalamnya. karna, biasanya di hari Minggu seperti ini, mereka, para Asatidz jarang ada di kamar, jika pada waktu siang hari seperti ini.

melihat kedua Santri Putri itu yang sudah pergi, ketiga Santri Putra itu langsung membantu Gus-nya untuk membawa perempuan yang tengah pingsan itu ke Ruang UKS.

~~~~~~~~~~~~

"Gus habis darimana?"

"Saya? Saya habis dari Pondok. kenapa memang?"

"hmm? benar Gus dari Pondok?" Zahra menatap Gus Fachrul curiga. Saat tadi, ia memang mencari laki-laki itu, yang tak kunjung pulang. hingga ia tak sengaja bertemu dengan salah satu Senior di Pondoknya, namanya Raman. laki-laki itu mengaku kalau dirinya tak sengaja melihat Gus Fachrul yang menggendong perempuan lalu membawanya ke ruang UKS? melihat penuturan dari laki-laki itu, membuat Zahra langsung beringsut menuju ruang UKS. untuk memastikan sendiri, apakah yang dikatakan Raman itu benar atau tidak. dan ternyata, benar. ia melihat dengan kedua matanya sendiri, suaminya yang tengah mengobrol dengan perempuan yang tengah berbaring di brankar. sakit? tentunya. itu yang ia rasakan ketika melihatnya. Zahra tak ingin hatinya menambah sakit melihat itu. ia langsung pergi dari sana. Ia menanyakan hal tadi juga, ingin memastikan, apakah suaminya ingin jujur, atau tidak. dan ternyata......

Gus Fachrul merasa heran dengan tatapan penuh kecurigaan yang ia dapati dari istrinya. "Iya, kenapa memangnya? bukannya sebelum Saya pergi kesana Saya sudah mengatakannya padamu, Ra?"

"Yaudah, kalau nggak mau jujur!" ketusnya. Zahra beranjak dari tempat duduknya. dan memilih untuk pergi ke kamar saja. mengistirahatkan tubuhnya disana. namun belum sempat, tangannya sudah dicekal saja oleh Gus Fachrul. Gus Fachrul juga menariknya, hingga ia terjatuh ke pangkuan laki-laki itu.

GADIS GENDUT MILIK GUS MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang