GADIS GENDUT MILIK GUS MUDA

⚜GGMGM 51⚜

ما يرالن يذهب لغيرك شيئ قد كتبه الله لك

"sesuatu yang telah Allah takdirkan untukmu tidak akan pernah menjadi milik orang lain"

"mau kemana ente sambil bawa cawang?" tanya Ustadz Zaki heran dengan Ustadz Imam yang tiba-tiba mengambil cawang, dan--sepertinya ingin membawanya. entah kemana.

Cawang = sebuah kayu, yang ujungnya divariasi agar bisa mengambil jemuran baju yang digantung di bagian paling atas yang gabisa dijangkau oleh tangan, atau bisa digunakan juga untuk menjemur baju dibagian paling atas.

Author nya ga bisa menjelaskan se-detail mungkin, ya intinya itulah.

kalian pasti heran, sama namanya yang sedikit aneh. sama. Author juga heran, pas pertama-tama mondok😁. jdi, yasudahlah. Skip!!

"mau ngambil jemuran lah! udah tiga hari ini, jemuran nya nggak diambil."

"kok bisa sampai tiga hari nggak diambil? perasaan ya, satu hari aja, udah kering" heran Ustadz Reza

Ustadz Imam menyengir. "males ke tempat jamuran nya. hehee.."

Ustadz Zaki melempari kulit kacang ke wajahnya Ustadz Imam. "dasar!"

"ikut ke jemuran yuk! males, kalau sendirian kesananya." ajak Ustadz Imam

"ogah!"

"tinggal ajak si Fathul. tuh! daripada dia main hape terus!" ujar Ustadz Zaki.

Ustadz Fathul yang merasa namanya terpanggil, ia mendongakkan kepalanya. "apa? kok bawa-bawa nama ana?"

"tuh, si Imam ngajak ente ke jemuran. katanya, dia males kalau kesananya sendiri." ucap Ustadz Zaki

"eumm.. yaudah, ayo!" Ustadz Fathul menaruh handphone nya diatas lemari miliknya, lalu beranjak dari tempat duduknya. "sekalian ana mau nyawang orang lewat."

"Zina woy Zinaa!"

"nyawang mulu kerjaannya!"

Ustadz Fathul menjulurkan lidahnya. berniat meledek Ustadz Zaki, dan juga Ustadz Reza. "biarin. siapa tau, ada yang nyangkol atu."

"idih idih. mana mau mereka sama ente!"

"ya, pasti mau lah! gini-gini ane tampan dan--berduit."

Ustadz Reza berdecih. "berduit konon. masih minta ortu aja belagu."

"heh, enggak ya! itu mah, entee!" ucap Ustadz Fathul tak terima.

"udah-udah, jangan pada berteman. berantem aja" lerai Ustadz Imam

Ustadz Zakir menatap wajah Ustadz Imam dengan datarnya. "cah stres!"

"dari dulu dia emang udah setres Zak!" timpal Ustadz Reza sambil menunjuk ke arah Ustadz Imam yang sedang memelototinya.

"eh, btw kalian udah liat sw-nya Gus Fachrul nggak?"