RESIKO

10.9K 457 10
                                    

"Hallo, Aubrey Athalia. Cantik sekali anaknya Bunda." Aila menatap gemas pada Bayi perempuan cantik yang tampak tertidur nyanyak di dalam stroller.

Bulan demi bulan telah berlalu, Rama yang di awal kehamilan sang istri mengalami morning sicknes yang parah, dan mengidam yang sama parahnya, sejak usia kehamilan Aila menginjak enam bulan semua rasa itu hilang. Ia dapat beraktivitas kembali seperti biasa, dan tentunya berperan menjadi suami siaga.

Semasa kehamilan Aila, Baba Ikmal yang semula ingin pensiun dan fokus pada pondok pesantren, akhirnya terpaksa mengambil alih pabrik di bandung karena kondisi Rama yang tidak memungkinkan untuk bepergian jauh meninggalkan Aila yang tengah mengandung. Sebagai gantinya, Rama mengurus pabrik di sini bersama dengan Fikron. Apalagi sekarang usia kandungan Aila sudah menginjak usia sembilan bulan.

Bayi Alexa dan Bagas juga sudah lahir, dan di beri nama Aubrey Athalia. Sebulan lalu pasangan itu pindah rumah ke kompleks perumahan yang sama dengan Rama, dan tempat tinggal mereka berdampingan. Bagas sengaja melakukan itu agar Alexa dan Aila bisa saling mengunjungi untuk membunuh kebosanan mereka saat di tinggal kerja oleh para suami mereka.

Seiring berjalannya waktu, tentu banyak yang berubah. Termasuk berat badan Aila yang bertambah drastis karena mengandung dua bayi sekaligus. Sering kelelahan, mengantuk, dan mengeluh sakit pinggang setiap malam.

Tidurnya tidak pernah lagi nyenyak seperti dulu, Rama pun demikian. Ia selalu mengawasi istrinya dengan sangat siaga.

Ah, Hilda juga sudah melahirkan bersamaan dengan Alexa. Ia juga melahirkan bayi perempuan bernama Alina Sri Rahayu.

Aila sendiri sudah resign dari pekerjaannya di usia kehamilan tujuh bulan karena kondisi yang tidak memungkinkan ia untuk bekerja, dan alasan lainnya. Apalagi ia harus mengurus dua bayi kembar, tentunya bukanlah hal yang mudah.

Dokter Reza juga sudah menikah dua bulan lalu dengan wanita yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya. Aila, dan Rama juga datang kesana memberikan selamat, dan juga hadiah untuk pernikahan mereka.

Semuanya sudah menemukan kebahagiaan mereka masing-masing sekarang.

Aila mengusap pipi gembil Aubrey dengan ibu jarinya. Ia benar-benar sangat gemas sekali kepada bayi cantik yang selalu menemani hari-harinya.

Dari dalam rumah, terlihat Alexa dan Mama Ratna berjalan ke arah teras, ada sebotol air mineral yang berada di tangan Alexa.

"Aubrey tidur ya Ning?" tanya Alexa seraya memberikan sebotol air mineral kepada Aila yang kini duduk di sofa teras depan rumah Alexa.

Alexa langsung menghampiri Aubrey dan menggendong Aubrey yang sudah terlelap. "Maaf ya Ning merepotkan terus. Ning jadi sering mengajak Aubrey jalan-jalan keliling kompleks padahal Ning sedang hamil."

Aila tersenyum, setelah menutup kembali botol air mineral yang sudah ia minum beberapa teguk. "Ndak ngerepotin kok Mbak. Aku malah seneng sering main sama Dek Aubrey."

Mama Ratna mengusap perut Aila yang sudah sangat besar, maklum karena ia mengandung bayi kembar. "Sudah dekat bulannya ya Nduk?"

Aila mengangguk, "Iya Ma. Besok sudah di haruskan ke rumah sakit untuk tindak lanjut operasi sesar."

Alexa dan Mama Ratna mengulas senyum. "Semoga kalian semua selamat ya, dan sehat tentunya. Baby Twins juga nanti bisa jadi teman mainnya Aubrey ya nak?" imbuh Mama Ratna yang masih mengusap perut Aila.

"Amiin Ma."

Tak lama, sosok Rama yang tampak segar dengan kaos hitam, dan celana panjang datang menghampiri sang istri yang tengah duduk dengan Mama Ratna, di temani oleh Alexa dan juga Aubrey yang terlelap di gendongan sang ibu.

AILA & RAMA [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang