141

6.9K 867 49
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Chika jatoh tadi del" ucap mamah chika dengan nada bergetar

"Jatoh dimana mah ? sekarang kak chika nya dimana ? keadaanya gimana ? kok bisa jatoh mah" tanya adel beruntun, tubuhnya seketika bergetar ia khawatir dan takut di waktu yang bersamaan. Pantas saja sejak tadi pagi perasaanya sempat tidak enak.

"Jatoh di kamar nya tadi del. mamah gak tau dia habis ngapain. Mamah juga kaget pas chika teriak minta tolong tadi. Sekarang mau di bawa ke rumah sakit ini sama abang nya" jelas mamah chika di sebrang sana yang dapat adel simpulkan dari nada bicaranya sangat panik dan khawatir

Dan dapat adel dengar juga rintihan chika disana. Ia semakin khawatir sekarang. Ia takut jika chika dan calon anak nya kenapa kenapa.

"kak, kak chika" panggil adel saat mendegar chika semakin merintih kesakitan.

"Kak tenang ya kak. Aku pulang pagi ini" ucap[ adel berusaha menenangkan chika

"Adel, sakit banget hiks hiks" ucap chika di sebrang sana membuat adel semakin khawatir

"kak, tenang ya dia gak akan kenapa kenapa dan kamu juga gak akan kenapa kenapa percaya sama aku" ucap adel berusaha tenang namun sebenernya ia sama panik dan khawatirnya bahkan mungkin ia kini merasa lebih panik lagi.

"Kak hallo" ucap adel yang kini telfon tadi sudah berubah menjadi video call dan ia sekarang bisa melihat jelas bagaimana chika

"Adel hiks hiks" chika semakin menangis saat melihat adel di layar ponsel sang mamah

"Adel sakit banget del, del aku takut hiks hiks" kini dpaat adel lihat wajah chika penuh dengan peluh, rambut nya acak acakan wajahnya menahan rasa sakit.

"Kak tenang ya, aku percaya dia kuat kok dan kamu juga pasti kuat. aku bakalan cepetan pulang kok aku janji" ucap adel 

"Adel, ini sakit banget del hiks" ucap chika terisak

"Iya sayang tau sakit tapi tahan ya, kamu nya yang tenang oke" ucap adel yang masih berusaha terlihat tenang.

"Del, ini mamah matiin dulu ya. Mau ngurus ngurus di rumah sakit nya. Nanti mamah telfon lagi ya sayang" ucap mamah chika membuat adel mengangguk pasrah.

"nanti kabarin terus adel sama progres nya ya mah gimana gimana nya. adel khawatir banget ini" ucap adel

"Iya sayang pasti, kamu selesain dulu kegiatan kamu disana. tenang ya mudah mudahan gak kenapa kenapa" ucap mamah chika, ia tau bahwa menantu nya ini sangat khawatir dan ia tak ingin membuat nya semakin khawatir terlebih menantunya tengah menajalani kegiatannya di luar negeri.

"Kamu bantu doa dulu ya sayang, mamah matiin ya telfonnya" ucap mamah chika yang langsung mematikan sambungan telfon.

"Apa gue minta balik duluan ya" ucap adel yang sudah panik

Dia langsung menelfon manajer nya dan menanyakan jadwal dan juga jam kepulangan dirinya, jika bisa ia akan pulang lebih dulu dari yang lainnya dengan alasan ada urusan mendadak.

"Kak hallo" 

"iya del kenapa ?" 

"Kak, ini gue boleh balik duluan gak kak ?" tanya adel yang langsung pada intinya ia menelfon manajer nya.

"Hah, mau ngapain balik duluan del ?" tanya nya

"gue ada urusan mendadak kak" ucap adel

"Kayak nya gak bisa deh del, ini disini kita masih ada kegiatan satu kali lagi. malem nya bru kita balik bareng" ucap nya mengecek jadwal yang ia pegang

"kenapa del ?" tanya nya

"Chika masuk rumah sakit kak" ucap adel 

"Hah kok bisa ? kenapa ? ponakan gue gimana del ?" tanya nya yang ikutan panik

"kak gue juga gak tau, mangkannya gue nelfon mau balik duluan gue khawatir ini sama chika" ucap adel

"Gimana ya, ini masalahnya kita masih ada kegiatan disini del, gue juga gak bisa apa apa ini" ucap nya

"kak gimana dong" ucap adel seperti kebingungan ia tak tahu harus bagaimana sekarang

"Del, gue tau lu panik sama khawatir sekarang. cuman kita kan kerja disini sesuai apa yang udah tertera nih gue juga gak bisa apa apa del, mending lu kesini nyusul buru kerjain kegiatannya secepet mungkin biar kita bisa balik cepet nanti gue koordinasi sama yang lain juga biar cepet selesai nya" ucap nya

"Tenang del tenang" ucapnya

"Gimana gue bisa tenang kak, ini chika sama anak gue masalahnya" ucap adel

"Iya gue tau del, tapi lu nya juga harus tenang. Yakin gue chika sama anak lu gak akan kenapa kenapa kok" ucapnya menenangkan adel

"gue juga sama khawatirnya sama lu ini, tapi kalo kita sama sama khawatir dan gak fokus kita gak akan bisa balik cepet del" ucap nya

"yaudah gue ke sana kak biar cepet selesai" ucap adel akhirnya harus terpaksa melanjutkan kegiatannya walaupun pikirannya masih tertuju kepada chika. semoga tidak terjadi apa apa dengan keduanya jika sampai hal yang tak diinginkan terjadi mungkin dia akan menyalahkan dirinya sendiri kali ini.

"Yuk del yuk bisa bisa" ucap manajer nya saat melihat adel yang kini sudah menghampirinya

"Makasih kak" ucap adel dengan senyum yang ia paksakan

"ayo ka langsung aja kak" ucap adel 

"yaudah semuanya kita siap siap ya kita langsung mulai aja" ucap nya mengkoordinasi semua staff dan juga member yang sudah hadir

"Semangat del" ucapnya menepuk bahu adel berusaha menguatkan dan memberi semnaat kepada adel

Adel kali ini berkegiatan dengan perasaan campur aduk, ia panik dan masih khawatir namun tubuh dan otaknya di paksa untuk fokus dengan pekerjaannya kali ini.



UPDATE LAGI NIH

TAK TERDUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang