157

8.3K 871 114
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Awal maret aku bakalan ke jepang projek sama erigo" ucap chika memulai pembicaraan dengan adel yang kini tengah sibuk mengeringkan rambut dengan handuk.

"Aku juga awal maret ada beberapa kesibukan" balas adel yang melihat chika dari kaca meja rias.

"Tau kok, aku juga cuman bilang aja sama kamu. Akhir akhir ini kan emang kamu pulang lebih malem dari biasanya jadi aku tau kamu pasti sibuk banget" ucap chika

"Hmm" adel hanya menganggukan kepalanya

"Nanti aku minta anterin bang kevin aja ke bandara atau minta temenin sama dia selama di jepang" ucap chika lagi

"Nanti aku kirim orang buat jagaian kamu juga disana" ucap adel

"Aku gak mau anak aku kenapa kenapa juga tanpa pengawasan aku" ucap adel lagi

"Heem, makasih yah" ucap chika yang hanya diangguki oleh adel

"Aku tadinya mau ngomong nanti aja tapi kayaknya ini waktu pas buat ngomong ini deh" ucap adel membuka salah satu laci dari meja dekat ranjang mereka.

"Apa ?" tanya chika penasaran

"Bentar, aku cari dulu" ucap adel masih sibuk mencari sesuatu di laci itu.

"Nih" ucap adel memberika satu amplop warna coklat di hadapan chika dan membuat suasan kamar berubah drastis.

"Apa ini ?" tanya chika, ia sebenarnya sudah tau darimana amplop itu berasal namun ia hanya ingin bertanya untuk memastikannya saja.

"Surat pengajuan cerai kita. Udah jadi dari 2 bulan lalu, cuman aku baru sempet ngasih ini ke kamu" jawab adel

Jawaban adel membuat chika bak di sambar petir di siang bolong. Ia pikir adel tak akan jadi menceraikan nya karna jika di pikir pikir hubungannya dengan adel membaik akhir akhir, seperti adel sudah melupakan dan memaafkan kesalahan chika.

"Tinggal kamu aja yang tanda tangan" ucap adel lagi

"Kamu udah tanda tangan ?" tanya chika dengan mata yang sudah berkaca kaca

"Udah" jawab adel

"Tinggal tanda tangan kamu aja" ucap adel

"Kamu beneran del ?" tanya chika

"Kalo aku gak beneran akan akan sampe surat cerai ini jadi kak" jawab adel. Ia terlihat sangat santai sekali sedangkan chika kini air mata nya sudah terjatuh.

"Kalo kamu anggep sikap aku ke kamu selama ini adalah suatu tanda kalo aku lupain kesalahan kamu, kamu salah kak. Maaf kalo aku terlihat jahat banget sama kamu, tapi nyatanya aku begitu karna aku masih mikirin anak aku di dalam kandungan kamu" ucap adel

"Del, kalo kamu emang mikirin anak kamu please buat pikir berulang kali hal ini. Apa kamu tega dia hidup tampa orang tua yang lengkap di sisi dia" ucap chika

"Aku mikir kak. Tapi kamu mikir gak perbuatan yang udah kamu lakuin sampe aku kayak segini nya ke kamu" balas adel

"Aku minta maaf del, aku gak mau pisah sama kamu" ucap chika

"Aku udah maafin kak, tapi pisah adalah jalan keluarnya. Soal anak, kamu gak perlu takut aku akan bertanggung jawab penuh buat kehidupan dia bahkan masa depan dia nanti nya. Kamu tinggal lanjutin kehidupan kamu tanpa aku di dalam nya" balas adel

"Malam ini aku tidur di kamar sebelah aja" ucap adel ingin melenggang keluar dari kamar mereka.

"Kamu udah ada yang baru kan ?" tanya chika membuat adel kembali membalikan badannya

"Kok kamu nuduh sih ?"

"Aku gak nuduh, aku cuman nanya sama kamu. Kalo kamu ngerasa, berarti pertanyaan aku itu bener" ucap chika

"Aku bukan kamu kak. Aku masih ngehargain kamu sebagai pasangan aku sampe hari itu" ucap adel

"Apa ? Aku kenapa ? Aku gak punya yang baru bahkan aku berusaha buat memperbaiki hubungan kita" ucap chika

"Ya aku pun gak ada yang baru kak. Jangan ngaco deh kalo ngomong tuh" ucap adel

"Ya terus apa alasan kamu untuk gak memikirkan ulang tentang hubungan kita adel ?" tanya chika dengan dipenuhi emosi

"Ya karna hubungan kita udah gak ada yang bisa di perbaiki kak" jawab adel

"Bukan gak bisa del, tapi kamu nya gak mau dan kamu gak pernah liat usaha aku buat perbaiki itu semua" ucap chika

"Dah lah kak. Besok aku ada kegiatan, aku gak mau mood aku rusak gara gara ini" ucap adel.

"Terserah suratnya mau kamu apain juga karna aku tetep di dalam pendirian aku selama aku ngerasa kalo ini emang gak bisa di perbaiki" ucap adel lagi.

"Kamu jahat tau gak sih del" ucap chika

"Iya kak, aku jahat jadi kamu jangan pernah mau balik sama manusia jahat kayak aku" ucap adel

"Aku manusia jahat gak pantes buat kamu yang bisa dapetin manusia lebih baik lagi" ucap adel

"Bukan gitu maksud aku adel" ucap chika

"Aku jahat kak, dan kamu pantes buat dapetin yang lebih baik dan bisa menghargai kamu dengan baik" ucap adel

"Good night, jangan nangis terus. Tidur yang nyenyak malem ini. Kalo ada apa apa ketuk pintu kamar sebelah atau telfon aku biar aku yang nyemperin kamu kesini" ucap adel sebelum pergi meninggalkan chika seorang diri di kamar.

Yuhuu aku update bro bro ku.
Maaf ya nunggu lama soalnya lagi sibuk sibuk nya euy.

Yang mau lanjutan atau mau request next chapter boleh lewat link saweria di bio ya. Makasih makasih miaw

TAK TERDUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang