Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah menemani chika kegiatan bersama erigo dan juga pemeriksaan bulanan anak mereka. Keduanya kini tengah berada di perjalan pulang dengan senyum mengembang dari kedunya. tangan keduanya masih bertaut tak ingin lepas, chika pun masih terus menyandar pada bahu adel.
"Cape gak kak ?" tanya adel
"Lumayan sih, cuman gak secape pas di jeketi" jawab chika
"Kalo udah cape, berhenti ya. Jangan paksain diri kamu, Ambil kegiatan yang kamu rasa gak akan bikin kamu cape" ucap adel
"Dan kegiatan yang bikin kamu bahagia, juga cebong nyaman. Aku gak mau kalian kenapa kenapa" ucap adel yang diangguki chika. Ia merasa nyaman, aman dan juga bahagia namun sekaligus sesak.
"cebong, liat deh mamah kamu senyum senyum terus dari tadi" ucap adel yang sekilas melirik kepada chika
"Aku seneng banget tau, bisa denger detak jantung dia. dia beneran ada di perut aku del" ucap chika yang masih tak percaya
"ya emang ada di perut kamu, kalo ada di usus kamu ntar yang ada usus kamu yang benyek" ucap adel terkekeh
"Ih bukan gitu maksud aku ya" kesal chika
"Hahaha iya iya ngerti, nah karna kamu udah tau dia ada di perut kamu, kamu harus hati hati, harus jaga kesehatan terus, bahagia terus juga biar dia di dalem juga bahagia" ucap adel
"Perut kamu makin buncit ya" ucap adel mengusap perut chika
"Kalo gak buncit gak ada anak kamu nya" jawab chika
"Iya ya"
"Ckk dasar"
"kamu bahagia gak hari ini ?" tanya chika
"Aku selalu bahagia kalo kalian berdua juga bahagia" ucap adel
"kita berdua bakalan bahagia juga kalo bisa selalu bareng bareng terus sama kamu" ucap chika
"Kalian harus terus bahagia walaupun tanpa aku kak, tapi akan ku pastiin kalo kalian berdua akan terus bahagia kok" ucap adel
"Waktu kita masih lama, dan kita masih bisa bahagia bareng bareng" ucap adel mengusap lengan chika
"Kalo pun aku udah gak sama kalian lagi, percaya deh aku bakalan selalu ada satu langkah di belakang kalian buat mastiin kalo kalian selalu bahagia dan mastiin kalo kalian selalu baik baik aja di depan" ucap adel lagi
"Aku gak mau kamu di belakang, aku mau nya kamu jalan berdampingan sama kita adel" ucap chika dengan lirihnya
"Aku kayak nya gak bisa kalo tanpa kamu, hari ini, besok, ataupun masa yang akan datang aku gak akan bisa tanpa kamu del. Aku selalu butuh kamu" ucap chika
"Jangan di bayangin mangkannya tapi di jalanin. Aku yakin kamu pasti bisa kak" ucap adel meyakinkan namun chika menggelangkan kepalanya kuat. Hari ini pun ia merasa tak bisa lepas dari adel, bagaimana nanti ? ia tak bisa ia butuh adel di sampingnya, ia butuh adel ada di hidupnya.
"jangan nangis kak udah jangan nangis kita bareng bareng gini buat bahagia loh bukan buat kamu nangis terus" ucap adel mengusap air mata chika
"Mmm mumpung masih di luar, kamu mau apa ? atau kamu mau kemana ?" tanya adel
"Gak tau, aku gak mau kemana mana" jawab chika yang masih terisak
"Aku mau ngajakin kamu ke gultik mau gak ?" tawar adel
"Terserah" jawab chika
"Okee kita ke gultik ya, kita makan makan yang banyak sampe kamu kekenyangan" ucap adel namun chika tak menanggapi
"Jangan cemberut mulu, ayo semangat habisin duit aku" ucap adel semangat namun masih tak di tanggapi chika, ia masih merasakan sesak di dada nya bagaimana bisa tiba tiba ia excited dengan ajakan adel.
Disini lah akhirnya mereka di salah satu daerah jaksel untuk kulineran gulai tikungan atau gultik. sejak turun dari mobil adel terus menggenggam tangan chika, dan chika ia yang tadinya tidak mood kini matanya berbinar melirik sana dan sini.
"kamu siap siap ya pasti uang kamu aku habisin sekarang juga" ucap chika membuat adel terkekeh
"Okee siapa takut" tantang adel
keduanya duduk di antara puluhan orang disana, memesan piring demi piring gulai. Hingga kahirnya chika menyerah dengan beberapa tumpuk piring di sampingnya.
"Aku udah kenyang banget" ucap chika mengusap perutnya
"Kok udah kenyang sih, katanya mau habisin duit aku" ucap adel
"Aku nyerah, aku pengen pulang pengen tidur" ucap chika
"Hahahah yaudah ayo pulang" ucap adel kini beranjak untuk membayar beberapa porsi gulai yang sudah mereka habiskan malam ini.
"Ayo" ajak adel
"Aku gak kuat deh" ucap chika masih mengusap perutnya yang terasa penuh
"Mau aku gendong ?" tawar adel
"Gila banget, engga lah malu ntar di liatin orang orang" tolak chika yang lagi lagi adel terkekeh dengan respon yang di berikan chika.
"Yaudah yok" ajka adel mengulurkan tanganya untuk membantu chika berdiri.
"Chika" panggil seseorang yang chika kenal dan membuat seketika tubuhnya kaku.
"Chik" panggilnya lagi karna chika tak meresponnya sama sekali
"di panggil tuh kak" ucap adel, mood nya turun drastis.
"Kita pulang aja" ucap chika menggandeng tangan adel untuk segera meninggalkan tempat itu
"chika" panggilnya kini malah ikut menahan chika
"Aku tunggu di mobil yah, selesain apa yang emang harus di selesain" ucap adel melepaskan genggaman tangan chika
"Lu gue ijinin buat ngomong sama chika tapi jangan nyentuh dia se cuil pun, kalo sampe lu nyentuh dia, gue gak segan segan bikin lu kayak tempo lalu" ucap adel dengan penekanan sebelum pergi meninggalkan keduanya
"chik" panggilnya
"Apaaa, mau kamu apalagi ? stop lah buat ganggu hidup aku" ucap chika
"Aku cuman mau nanya apa emang aku udah gak punya kesempatan buat bisa sama kamu lagi ?" tanyanya
"Gak ada dan gak pernah ada lagi. Stop ganggu gue dan bikin hidup gue susah. Anggap aja yang waktu itu adalah ke khilafan gue karna gue gak ada rasa apapun sama lu. stop buat selalu ganggu hidup gue mulai sekarang tolong." ucap chika lalu pergi meninggalkan orang itu, oarang yang sudah membuat separuh hidup nya berantakan dan juga kacau.
Siapkah kalian dengan akhir cerita ini ?
btw makasih yang udah nyawer euy, maaf ya baru bisa update
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK TERDUGA
Fanfiction2 member yang di ship kan dengan orang lain ternyata memiliki hubungan yang tidak terpikirkan sebelumnya. CERITA INI HANYA FIKSI SEMATA DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN. TERIMAKASIH 🙏