117

5.2K 764 22
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hal yang membuat chika semakin sakit hati dengan adel adalah adel berusaha untuk menutup nutupi hal yang berkaitan dengan acha.

Jika ia bertanya sesuatu tentang acha maka adel akan mengalihkan dengan pembahasan dan topik yang bebeda, ia sama sekali tidak ingin menjawab ataupun membahas tentang acha di depannya. Padahal dirinya hanya ingin mendapatkan jawaban atas semua yang sudah adel lakukan di belakangnya.

"Aku mau ngambil makan dulu di bawah buat kamu bentar. Kamu mandi dulu aja" ucap adel yang melihat chika siang ini baru saja terbangun.

"Heem" jawab chika singkat

Adel kini keluar dari kamar sedangkan chika masih terduduk di kasur nya.

"Pipu kamu masih ngelak mulu cebong. Mamah harus gimana ya ? Kamu sedih gak sih mamah sama pipu perang dingin gini ?" tanya chika mengusap perutnya

Semenjak adel pulang dari yogya kemarin dan sejak chika menanyakan hal hal yang berkaitan dengan acha memang hubungan adel dan juga chika menjadi perang dingin saling diam namun tetap melakukan tanggung jawab masing masing.

Chika yang masih menyiapkan baju dan segala persiapan untuk adel. Juga adel yang masih menuruti dan menenuhi keinginan chika juga masih perhatian dengan chika sekecil apapun.

Dari pada memikirkan sikap adel yang membuat nya makin pusing, chika memustuskan untuk beranjak dari ranjangnya tak lupa ia juga membereskannya lalu pergi ke dalam kamar mandi.

"Udah ?" tanya adel yang melihat chika sudah keluar dari dalam kamar mandi hanya menggunakan handuk saja

"Ya kamu liat gimana ?" tanya balik chika kini sibuk memilah milih baju nya tanpa menoleh kepada adel

"Makan nya aku simpen di meja nih" ucap adel

"Iya" jawab chika singkat

"Lain kali kalo keluar dari kamar mandi minimal pake bathrobe jangan kayak gitu. Gimana kalo yang di kamar ini bukan aku" ucap adel

"Ya siapa juga sih yang mau masuk kamar aku kalo bukan kamu sama mamah" ucap chika

"Ya aku gak tau siapa yang bakalan masuk selain aku sama mamah. Jadi kedepannya pake bathrobe aja jangan pake handuk doang" ucap adel

"Iya" jawab chika, ia malas berdebat hanya karna masalah kecil dengan adel. Daripada mendebatkan handuk dan bathrobe mending ia nurut saja bukan.

"Maaf" ucap adel tiba tiba

"Maaf kalo aku makin posesif sama kamu" lanjut adel

"Kirain udah mau ngaku perbuatannya sama acha" ucap chika dalam hati

"iya gpp" jawab chika

"Kamu kenpa asih kak ? aku serius loh" ucap adel

"kalo semisal ada hal yang kamu pengen tanyain ke aku coba ngomong aja jangan kayak gini kak" ucap adel ia sudah lelah dengan sikap tidak jelas chika yang tiba tiba saja bersikap cuek

"Aku nanya pun kamu alihin pertanyaan aku del" ucap chika

"Kalo pertanyaan kamu seputar acha dan acha terus aku juga bosen kak" ucap adel

"bosen apa sih ? aku juga nanya nya gak yang 1 hari sampe 7x sama kamu" ucap chik ayang mulai terbawa kesal

"Ya kenapa kamu nanya nanya soal dia ? kan kamu juga tau dia temen aku udah gak ada yang spesial ataupun dia selingkuhan aku juga bukan kak" ucap adel

"Yang bilang dia selingkuhan kamu siapa ?" tanya chika

"Kamu nanya nanya acha seolah olah kamu curiga kalo aku tuh selingkuh kak" ucap adel

"Aku gak pernah tuh nuduh kamu selingkuh itu mah pikiran kamu aja kali" ucap chika

"Dah lah, aku cape tau debat kayak gini mulu sama kamu, lagi lagi soal acha acha acha dan acha" ucap adel

"Kita gak bakalan debat gini kalo kamu juga setiap aku nanya tentang acha jawab nya gak sewot dan naik darah juga kayaknya bakal biasa aja deh del" ucap chika

"Ya itu karna aku udah gak mau lagi bahas itu kak" ucap adel melemah

setelah nya tidak ada lagi percakapan di antara keduanya, baik adel maupun chika kini diam dan berkutat dengan pikiran mereka masing masing.

"Adel" panggil chika.

"Kalo kamu mau nanya nanya tentang acha lagi aku gak akan jawab kak. Aku gak ada apa apa sama dia jadi stop buat nanya nanya tentang dia, aku cape kak" ucap adel padahal chika hanya memanggil namanya tapi seolah olah dia sudah tau apa yang akan di sampaikan oleh chika

"Aku manggil bukan buat nanya itu padahal" ucap chika

"Terus ?"

"Perut aku pengen di usap usap, gak enak banget tolong" ucap chika

Tanpa membalas ucapan chika, adel bergerak membaringkan setengah badannya di samping chika. Kini tangannya sudah berada di atas perut chika, ia mengelus perut itu perlahan.

"Kamu udah ngerasain dia belum sih del ?" tanya chika

"Gak tau, emang dia udah bisa dirasain sekarang ?" tanya adel dingin. Ia masih kesal dengan chika karna selalu menanyakan hal yang harus nya ia sudah buang jauh jauh dan ia kubur dalam dalam namun chika korek korek kembali.

"Dia udah mau 4 bulan loh kata dokter 4 bulan udah mulai ada pergerakan dan gerakan gerakan aktif dia di dalam sana yang bisa aku rasain nanti" ucap chika bercerita dengan antusias

"Dia udah bisa ngersaian kalo misal aku bahagia ataupun sedih dia juga bisa ikut bahagia dan sedih juga" ucap chika

"Berarti kamu harus bahagia kalo mau bahagia juga. Jangan mikirin hal hal yang berat kak biar gak sedih" ucap adel

"Kalo semisal pikiran sedih aku karna kamu gimana ?" tanya chika

"Maksud nya ?" tanya adel tangannya yang semula mengusap perut chika kini berhenti bergerak.

"Aku mau tanya kamu 1x lagi ya del ini beneran terakhir aku tanya ke kamu. Kalo kamu tetep ngelak dan beralibi tentang hal yang bakal aku sampein kali ini kamu bener bener sih" ucap chika

"Apaan sih kak" ucap adel bingung



UPDATE REQUESAN SAWERIA SEMALEM HEHEHE MAAF YA BARU UPDATE BRO BRO KU

TAK TERDUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang