Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Del" panggil chika saat ia membuka pintu kamarnya
"Hmm"
"Lagi ngapain di balkon ?" Tanya chika
"Lagi ngopi tapi malah dapet pemandangan boncengan pake motor terus ada sedikit adegan romantis dibawah tadi" ucap adel dengan nada yang chika tau itu adalah nada sindiran untuknya.
"Pantesan ditawarin gue jemput gak mau" ucap adel Lagi
"Asik banget kayaknya tadi ngusap ngusap pala, nyubit nyubit pipi mesra banget yah" ucap adel
"Bukan gitu adel, lu salah pahan. Alvian cuman temen gue del" ucap chika kini menghampiri adel di balkon kamarnya.
"Oh namanya alvian. Enak gak di bonceng sama alvian ? Dikit lagi tadi pelukan tuh untung masih inget yah ada gue disini ?" tanya adel
"ADEELLL" ucap chika dengan nada tinggi
"Apa salahkah gue ? Diliat dari posisi tadi kalo mamah papah lagi di rumah dan liat juga mereka pasti ngira kalian lagi pacaran kak" ucap adel
"Kayaknya yang ngira gitu cuman lu deh del dan gue ngerasa kalo tadi biasa aja dan gak berlebih" bela chika
"Lu masih membela diri kak ? Dengan lu boncengan sama orang lain tanpa seijin gue pun itu udah salah dan wajar kalo gue curiga toh yang gue liat tadi lu sama dia se intim itu" ucap adel
"Dia cuman temen del cuman temen"
"TAPI TEMEN LU ITU SUKA SAMA LU KAK HARUSNYA LU SADAR HAL ITU DAN GUE GAK SUKA ITU." adel meninggikan nada bicaranya
"Del"
"Maaf kak gue kelepasan"
"Gue pergi dulu"
"Lu salah paham. Dengerin gue dulu yah" ucap chika lembut meraih tangan adel untuk ia genggam
"Gak usah, gue mau keluar sama robby" ucap adel melepaskan genggaman tangan chika dan beranjak dari kursinya.
"Jangan kayak anak kecil deh del. Selesain dulu masalah baru lu pergi" ucap chika yang membuat langkah adel terhenti.
"Gue emang anak kecil kak jadi kenapa lu mau sama anak kecil ini. Kalo lu mau sama yang lebih dewasa, yaudah sana sama temen lu yang tadi bonceng lu aja dan gue urus semuanya supaya lu bebas" ucap adel
"Del, bukan gitu. Please dengerin gue dulu bentar" ucap chika yang kini sudah mulai berkaca kaca.
"Nanti kalo udah bebas Lu boleh bawa dia kesini kok kak tanpa ada gue dan tanpa ada drama kayak gini lagi" ucap adel
"Engga del engga dia bukan siapa siapa gue del. Gue cuman mau sama lu aja del" ucap chika yang sudah banjir air mata kali ini.
"Udah jangan nangis. Gue mau pergi jangan nungguin gue mungkin gue gak bakal pulang kesini" ucap adel kini meraih jaketnya
"Del" panggil chika saat adel sudah keluar dari kamarnya.
Masalah ini memang salah nya yang main terima ajakan temannya itu dan membuat adel salah paham seperti ini.
Setelah kejadian pertengakarannya dengan adel, chika kini hanya berdiam diri di kamar dengan tangisan yang tak henti hentinya.
Tak jauh beda dengan chika, kini adel melampiaskan semua kekesalannya hari ini dijalan dengan mengendarai motor dengan kecepatan yang tinggi.
"Akhhhhhh SIALAN" teriak adel saat ia berada di jalanan yang lumayan sepi.
Ia tak tau harus membawa kemana dirinya kali ini. Alasan bersama robby hanyalah sebuah kebohongan, nyatanya kali ini ia hanya membawa dirinya entah kemana, tujuannya hanya satu agar ia tidak melampias kekesalannya kepada chika. Meski pertengakaran ini dipicu oleh chika namun ia tak mau menyakiti wanita kesayangannya itu.
Hingga akhirnya kini, ia memberhentikan motornya di sebuah rumah yang lumayan megah. Satu satunya tempat yang bisa adel singgahi tanpa gangguan seorang pun. Rumah ini ia beli satu bulan lalu tanpa sepengatahuan siapapun bahkan chika sekalipun. Adel membeli rumah ini untuk dirinya, chika dan juga keluarga kecilnya dimasa yang akan datang.
Adel masuk kedalam rumah dengan nuansa putih dan juga bersih tersebut, didalamnya sudah lengkap segalanya tinggal kapan ia akan menempatinya saja. Ia tak melakukan apapun disana hanya berbaring pada kasur dan akhirnya terlelap.
Disisi lain chika kini sedang mencoba menelfon nomer adel berkali kali namun nihil, telfon darinya tak ada satupun yang diangkat oleh sang pemilik nomer.
"Mah gak diangkat mah hiks" ucap chika
"Coba telfon robby kan tadi katanya mau pergi sama robby" ucap mamah chika memberi saran
Chika pun langsung mencari nomer telfon robby kaka adel.
"Hallo rob"
"Hallo iya napa chik ?" Tanya robby
Karena mendengar suara chika berbeda"Rob, adel lagi sama lu gak ?" Tanya chika
"Engga chik, gue lagi di rumah
Doi gue ini. Kalian berantem kah ?" jawab robby"Biasalah rob salah paham aja. Ntar kalo ketemu adel dirumah bilang suruh pulang kesini yah" ucap chika
"Iya iya ntar gue bilangin
Kalo gak ada dirumah paling ntar gue samperin ke aprtement nya deh ya tenang aja" ucap robby yang sudah tau mengapa chika menelfonnya"Makasih rob, maaf ngerepotin"
"Sama sama chik"
"Dia gak ada sama robby mah. Chika takut adel kenapa kenapa" ucap chika yang panik
"Engga saya engga, adel gak mungkin aneh aneh kamu tenang aja yah"
"Mah, adel marah banget ya sama chika mah hiks" tanya chika yang memeluk mamahnya dengan sangat erat.
"Engga adel engga marah cuman kesel sama salah paham aja chik. Adelnya lagi butuh waktu sendiri buat lepasin kekesalannya chik, mamah yakin kalo menurut dia udah baik baik aja nanti dia pasti pulang. Kasih dia waktu buat sendiri dulu yah, kasih dia waktu buat nenangin diri dulu yah sayang" ucap mamah chika yang sudah memeluk tubuh anaknya itu dan mengusap lembut punggung anaknya ini.
"Ini salah chika hiks mah bikin hiks adel salah paham hiks" ucap chika yang semakin terbata bata
"Jadiin sebuah pembelajaran aja ya sayang. Sekarang kamu udah nikah apa apa kamu harus ngomong dulu sama adel walau hal sekecil apapun itu. Kalian itu sudah berdua jadi jangan memutuskan suatu hal sendiri tapi harus dengan persetujuan kamu dan juga adel" ucap mamah chika memberikan sebuah wejangan kepada sang anak
Ia tak bisa menyalahkan chika ataupun adel kali ini karena keduanya sama sama ada benarnya dan juga ada salahnya. Ia hanya bisa menjadi penengah untuk keduanya disaat saat seperti ini.
"Udah ya cup cup jangan nangis terus. Mending kamu mandi bersih bersih siapa tau nanti adel balik cepet kan gak tau. Kalo adel pulang nanti jangan lupa buat minta maaf yah sayang" ucapnya kembali
"Kalo hiks adel gak hiks gak mau maafin gimana mah hiks"
"Kalo adel bener hiks hiks ngajuin cerai gimana hiks mah hiks chika gak mau hiks" ucap chika yang memang sudah menceritakan secara detail bagaimana pertengakaran mereka tadi siang.
"Hush gak boleh ngomong sembarangan ah, gak mungkin adel pisah sama kamu orang dia sayang banget sama kamu. Tadi adel cuman emosi aja dan kepancing sama omongan kamu aja itu" ucap mamah chika yang terus menenangkan anaknya ini.
"Udah ya sayang udah jadiin sebuah pembelajaran aja ya kedepannya jangan mau diajak sama siapapun sebelum kamu ijin sama adel"
Chika yang dari siang menangis akhirnya terlelap dipelukan sang mamah karena kelelahan.
Upload lagi nih

KAMU SEDANG MEMBACA
TAK TERDUGA
Fanfiction2 member yang di ship kan dengan orang lain ternyata memiliki hubungan yang tidak terpikirkan sebelumnya. CERITA INI HANYA FIKSI SEMATA DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN. TERIMAKASIH 🙏