142

7.2K 846 89
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Adel benar benar menyelesaikan pekerjaanya lebih cepat di banding seharusnya, ia langsung terbang dari jadwal yang sudah di tentukan dengan keadaan yang sudah panik ketika ibu mertuanya sempat memberi kabar bahwa chika masuk igd.

Pikirannya sudah kemana mana, rasa khawatir nya sudah tak bisa ia sembunyikan lagi membuat sebagian member yang menyadari nya berusaha menenangkan adel meskipun mereka tak tahu apa yang membuat adel bisa se panik dan se khawatir itu.

Tepat pukul 6 pagi adel sudah berada di rumah sakit tempat dimana chika kini tengah di tangani oleh pihak rumah sakit. Ia sedikit berlari menuju tempat yang sudah ibu mertuanya beri kepadanya tadi saat ia baru saja mendarat di indonesia.

Dari kejauhan ia bisa melihat beberapa keluarga nya dan juga keluarga chika yang tengah duduk di depan satu ruang kamar vvip disana.

"Rev" panggil sang mamah ketika melihat sang anak baru saja sampai.

Adel menghampiri lalu memeluk sang ibu dengan wajah paniknya. 

"Chika gimana mah ?" tanya adel dengan nada khawatirnya

"Chika baik baik aja" jawab mamah adel

"Anak aku gimana mah ? Dia baik baik aja kan mah ? dia masih ada kan mah?" tanya adel lagi

"Alhamdulillah dia selamat rev, anak kamu kuat" ucap mamah adel membuatnya menghembuskan nafas nya dengan lega. segala kekhawatirannya kini sudah sirna sebagian saat mendengar chika dan juga anak mereka baik baik saja.

"Beneran kan mah ?" tanya adel memastikan

"Semalem mereka sempet drop, dokter bilang kalo semisal janin nya semakin drop sampe subuh tadi mereka harus terpaksa angkat dia. Tapi alhamdulillah tadi subuh jam 3 dua dua nya udah dalam keadaan stabil lagi, ini juga baru di pindah ke kamar rawat inap. Sekarang dokter lagi periksa keadaan chika di dalem semoga semuanya baik baik aja" jelas mamah adel 

"Adel khawatir banget mah, kalo terjadi apa apa sama keduanya adel gak tau harus gimana mah" ucap adel dengan tubuh yang melemas mendengar penjelasan ibu nya itu.

"Chika sama anak kamu kuat kok buktinya mereka masih bisa bertahan sayang" ucap mamah adel memeluk sang anak untuk memberikan ketenangan dan mengurangi rasa panik juga khawatir adel.

"Habis ini kamu masuk ya sayang, jenguk chika siapa tau bisa kasih kekuatan lebih buat dia" ucap mamah adel.

Tak lama kemudia pintu kamar chika terbuka menampakan dokter dengan baju putih dan jas putih miliknya dengan 2 suster yang juga baru saja keluar bersamaan.

"Keadaan pasien dan juga janin nya sudah stabil, jadi jika ingin masuk dan menjenguk pasien di harapkan maksimal 2 orang dan di harapkan jangan terlalu berisik karna sekarang pasien sedang istirahat" jelas dokter

"Tapi karna kondisi pasien yang sempat mengalami pendarahan dan juga tekanan darah nya yang sempat turun jadi kami memberikan infus kepada pasien untuk mengembalikan tekanan darah pasien. Nanti kalo sudah habis cairan infus  nya  bisa hubungi suster untuk melepaskannya ya. Kalo begitu saya permisi dulu" ucap dokter lagi menjelaskan lebih detail tentang keadaan chika sekarang.

"Mamah mamah aja yang duluan masuk nanti adel habis kalian. Kalian kan yang nungguin dia dari semalem. adel masih jetlag juga ini, mau duduk disini dulu aja mah" ucap adel yang memang tengah merasakan pusing.

"Yaudah mamah sama mamah chika masuk dulu yah, kamu kalo mau makan dulu nanti minta sama aldo buat beliin di kantin rumah sakit ya de"

"Iya mah"

"Reva" panggil sang papah kini ikut duduk di samping anak nya itu

"Iya pah kenapa ?" 

"Surat dari pengadilan udah jadi tinggal kamu dan chika tanda tangan aja. Kamu yakin ?" 

"Udah jadi pah ? nanti aku tanda tangan terus kasih ke ka chika pas dia udah mendingan" ucap adel

"Kamu yakin ?' tanya nya lagi

"kalo aku gak yakin gak akan aku tanda tangan pah nanti" ucap adel

"Kamu masih ada waktu buat mikirin lagi. Kasian juga anak kalin nanti" ucap papah adel

"Soal anak aku akan tanggung jawab juga pah"ucap adel

"Bukan tanggung jawab soal harta aja reva, tapi soal kasih sayang yang lengkap dari kedua orang tua nya. Kamu pun dari kecil sampe sekarang bisa segede ini juga dari kasih sayang mamah sama papah juga" ucap nya

"Aku akan kasih dia kasih sayang pah" ucap adel

"Pikirin lagi ya rev, papah gak mau cucu papah kekurangan kasih sayang" ucap nya menepuk pundak anaknya lalu beranjak

"Mau kemana pah ?" tanya adel

"Papah sama papah nya kak chika sama yang lainnya pada mau makan dulu di kantin. Kita belum makan dari semalem" jawab sang papah

"Kamu mau ikut atau mau nitip ?" tanyanya

"Aku nitip aja ya pah, gpp lama juga" ucap adel

"Oke" 

Tak berselang lama setelah papah nya dan juga yang lain pergi menuju kantin, pitu kamar chika terbuka mamah nya dan juga mamah chika keluar dengan sedikit senyuman lega dari bibir keduanya.

"chika nya udah  sadar tuh. Dia nyariin kamu gih masuk" ucap mamah chika

"Ini yang lain pada kemana ? kok pada gak ada ?" tanya mamah adel

"Yang lain pada ke kantin rumah sakit mah, pada sarapan kasian" jawab adel

"Kirain pada pulang. yaudah mamah sama mamah kak chika mau ke kantin juga ya mau makan. Kamu masuk aja tungguin chika nya" ucap sang mamah

Bukannya langsung masuk ke dalam kamar inap chika, adel malah maish duduk di kursi depan pintu kamar itu entah apa yang di pikirkannya saat ini.




HUTANG SAWERIA LUNAS YA INI. MAAF GAK BISA TRIPLE UPDATE KEMARIN JADI HARI INI UPDATE NYA.

TAK TERDUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang