Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Malam ini benar benar menguras tenaga adel. Pesta malam ini benar benar membuatnya sedikit cape namun ia puas dengan hasil nya.
Adel dapat melihat semua orang yang hadir sangat menikmati pesta ini. Dapat ia rasakan juga kebahagiaan chika malam ini. Harus kah ia memberikan itu malam ini ? Apakah waktunya sudah tepat ?
"Kamu mau mandi apa mau ganti baju aja ?" tanya chika yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Kalo mau mandi nanti aku siapin baju nya" ucap chika lagi
"Aku mandi aja. Baju nya biar aku yang ambil sendiri" jawab adel langsung masuk ke dalam kamar mandi membawa handuk dan juga baju ganti nya.
Chika yang melihat perubahan sikap adel hanya bisa menghela nafas saja. Akhir akhir ini memang kegiatan adel tengah padat padatnya jadi wajar saja jika mood dan juga sikap nya terkadang berubah cepat.
Setelah mengeringkan rambutnya dan juga memakai pakaian nya, chika kini keluar menuju balkon kamarnya. Sejak pindah dan menetap disini, ia belum pernah ke balkon jadi sekalian ia menunggu adel sekalian juga ia untuk pertama kalinya ke balkon kamar nya.
"Lagi ngapain disini ? Bukannya istirahat kok malah disini ?" tanya adel yang tiba tiba sudah berada di sampingnya dengan handuk di kepala, dan baju yang sudah berganti dengan piyama cokelat miliknya.
"Aku belum pernah ke balkon. Mau liat pemandangan lewat balkon" jawab chika
"Gimana pemandangannya ?" tanya adel kini ikut duduk di samping chika
"Bagus, indah del. Aku kagum sama ide kamu bangun rumah ini" ucap chika
"Tadi beberap kali juga temen aku sama beberapa member ngomongin betapa indahnya desain unik rumah ini" ucap chika lagi
"Aku bikin ini bukan soal uniknya kak, tapi aku pengen kamu sama anak kita bisa selalu ngerasa nyaman disini dan aku pastiin pasti bakal nyaman" ucap adel
"Aku akan selalu nyaman asal ada kamu di rumah ini" ucap chika tam di gubris oleh adel.
"Kalo suatu saat ada yang pengen dan minta tolong kamu buat bikin desain rumah gimana ?" tanya chika tiba tiba membuka suara di antara keheningan mereka. Kini ia menyandarkan kepalanya di bahu adel dengan nyaman.
"Kalo salah satu mereka atau beberapa dari mereka nanti suatu saat minta aku buat bikin desain rumah buat mereka aku bakalan nolak itu" ucap adel
"Kenapa ?"
"Aku gak mau aja. Desain rumah pertama dan terakhir aku cuman buat rumah ini aku gak mau ada rumah rumah lain yang aku desain selain rumah ini" ucap adel lagi
"Sama kayak kamu dan dia. Kamu satu satu nya rumah buat aku. Walaupun bukan yang terakhir dan kemungkinan nanti kamu atau aku punya rumah baru tapi bakal aku pastiin kamu adalah satu satunya rumah ternyaman dan paling unik buat aku, sama kayak rumah ini nyaman dan unik" ucap adel
"Adel" panggil chika
"Hmm"
"Kamu masih sayang aku gak ?" tanya chika
"Aku selalu sayang kamu kak" jawab adel
"Aku lebih sayang sama kamu. Maaf ya" ucap chika
"Aku udah maafin kak. Semua nya aku udah maafin" ucap adel
"Aku pun sama salah nya kayak kamu. Jadi aku pun minta maaf sama kamu" ucap adel
"Segala effort aku selama ini dan semua yang aku lakuin ke kamu selama ini adalah bentuk rasa maaf aku ke kamu dan aku harap itu bisa mengurangi rasa bersalah dan rasa sakit yang udah aku kasih ke kamu" ucap adel kini menangkup wajah chika dan menatap mata cokelat yang indah itu.
"Maaf kalo luka pas sama aku belum ke tutup sempurna tapi aku bakal usahain buat tebus semua kesalahan aku ke kamu kak" ucap adel kini mengecup bibir chika
"Tidur yuk kak, besok pagi aku harus ke bandara juga. Terus kamu juga baru keluar dari rumah sakit dan langsung ikut pesta pesta gitu pasti cape kan" ajak adel yang kini bangkit berdiri mengulurkan tangannya.
"Aku mau peluk kamu sampe nanti pagi" ucap chika menatap adel
"Boleh" ucap adel dengan senyuman tulusnya
"Boleh anter kamu ke bandara besok ?" tanya chika dengan tangan yang sudah menerima uluran tangan adel
"Kalo kamu bangum cepet sih bisa. Tapi kayaknya kamu bakalan kesiangan deh kak" ucap adel terkekeh
"Engga ya, aku pastiin aku bakalan bangun lebih awal dari kamu biar aku bisa nganterin kamu. Cebong juga mau nganterin pipu nya sekalian mau ketemu aunty aunty nya juga" ucap chika kini merebahkan tubuhnya di samping adel. Ia memeluk tubuh itu begitu erat, ia rindu aroma parfum ini dan ia rindu pelukan hangat ini.
"Iya iya. Tapi kalo kamu belum bangun aku gak akan bangunin kamu ya kak." ucap adel
"Iih kok gitu sih kamu"
"Aku tau betapa cape nya kamu hari ini dan aku pun pasti gak akan tega nanti bangunin kamu yang lagi tidur dengan wajah kecapean kamu kak" ucap adel
"Aku gpp juga kalo berangkat sendiri, lagian kamu pun gpp kalo gak nganter aku itung itung istirahat di rumah" ucap adel
"Pokoknya aku mau nganter kamu sih" ucap chika kekeh dengan pendiriannya
"Iya iya anter deh anter besok" ucap adel
Yang udah sawer makasih ya bro bro ku. Ntar aku update lagi nih. Maaf ya baru update soalnya baru balik kerja ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK TERDUGA
Fanfiction2 member yang di ship kan dengan orang lain ternyata memiliki hubungan yang tidak terpikirkan sebelumnya. CERITA INI HANYA FIKSI SEMATA DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN. TERIMAKASIH 🙏