153

9.2K 770 51
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mmm wangi banget" ucap adel mencium leher chika dan dengan tangannya yang sudah masuk ke dalam bathrobe milik chika.

"Eughhh" lenguh chika saat ia merasakan tangan nakal adel tengah memainkan dada nya.

Kini adel menuntun chika untuk menuju ranjang king size milik mereka dengan ciuman yang tak ia lepaskan pada chika. Nafsu nya benar benar sudah di puncak bahkan sekarang bathrobe yang tadi chika kenakan sudah ia buka dan kini hanya tersisa celana dalam berwarna hitam yang chika kenakan.

Senyum tercetak jelas di bibir adel saat ia menatap chika yang kini sudah berada di bawahnya dengan rambut yang sudah acak acakan juga nafas yang tersenggal senggal. dan dengan tiba tiba adel kembali menyerang bibir chika tanpa ampun.

Tangannya tak tinggal diam, tangan nya sudah meraba raba semua bagian tubuh chika yang sudah lama tak ia rasakan. Dia meremas dada chika dengan begitu kuat.

Saat ciuman adel sudah berpindah menuju leher jenjangnya chika mendapat kesempatan untuk bisa bernafas dengan lega setelah hampir kehabisan oksigen karna ciuman adel.  Sementara chika tengah mengambil oksigen sebanyak banyak nya adel terus menelusuri leher jenjang nan putih milik chika bahkan ia sudah meninggalkan beberapa tanda disana.

"Ahhh" chika mengerang ketika ia merasakan lidah adel kini memainkan puncak dada nya.

Adel mendongakan kepalanya untuk melihat ekspresi chika dan sialnya semakin membuat dirinya semakin bergairah. Lidah nya kembali sibuk memainkan puncak dada chika, dan sesekali tangannya yang kiri memainkan dada chika satunya, jarinya memelintir, mencubit juga beberpakali menekannya dengan sangat kuat hingga menimbulkan desahan desahan indah dari mulut chika. puas dengan dada chika, kini tangannya menjalar mengelus perut chika yang sudah mulai membuncit lucu.

"Hallo sayang, kamu lagi apa ? pipu bentar lagi mau nengokin kamu nih" ucap adel berbicara di depan perut chika dan tak disangka ia mendapat repon dari calon anaknya itu berupa gerakan yang dapat ia rasakan ketika wajahnya ia tempelkan pada perut chika.

"Sabar ya nak" ucap adel mengelus perut chika, sedangkan chika dirinya masih meremang kala tangan adel sudah menjalar di pangkal paha miliknya dan seperkian detik satu satunya pakaian yang ia gunakan kini sudah terlepas semua, dirinya sudah full naked di bawah adel.

"Wow" ucap adel yang kini melebarkan kedua paha chika hingga bilah tengah yang ia rindukan kini sudah terpampang di depan matanya.

Chika seketika di buat merem melek ketika adel mendaratkan bibirnya di inti tubuhnya. adel mencium nya lembut dan yang membuat chika begitu kewalahan adalah jarinya yang sudah masuk dan menyentuh titik lemahnya dan membuatnya semkain menggila.

Adel mencium, mencecap secara brutal bahkan hampir kelewat kasar. Suara decapan itu terdengar nyaring di sepunghujung ruang kamar.

"Adel...aku mau sampe delh" ucap chika terengah engah dan dengan jahilnya kini adel menjauhkan wajah nya dari sana dan membuat raut kecewa dari wajah chika.

"Kamu siap ?" tanya adel yang kini sudah melepaskan celananya

"Aku selalu siap" jawab chika membuat adel terkekeh dengan bagian bawah yang sudah mulai menerobos masuk.

"Ahhhh" lenguh chika saat sebagian milik adel sudah masuk ke inti miliknya.

"Adelhh" panggil chika saat ia merasa milik adel sudah penuh di bawah sana.

"Apa sayang" jawab adel lembut dengan bagian bawah yang sudah ia hentakan begitu kuat.

"Penuh banget" ucap chika

"Kamu suka gak ?" tanya adel yang hanya mampu di anggkui chika karna dirinya kini tengah menahan hasrat nya.

"Enakan aku atau dia kak ?" tanya adel di tengah hentakan nya pada tubuh chika

"Gak usah bahas orang lain del" ucap chika membuat adel hanya tersenyum kecut.

"Adelhh.. ooouhhh"

"Kenapa kak ?" tanya adel

"Lebih cepet sayang" ucap chika yang langsung dituruti oleh adel, ia mempercepat hentakannya hingga membuat chika berkali kali mendesahkan namanya.

"Adel aku mau sampe del ahhh" ucap chika yang sudah merasakn bahwa ia akan pelepasan namun lagi lagi adel kini melepaskan miliknya disana membuat chika kembali di buat kecewa.

"Adel ihh" kesal chika

"kenapa ?" tanya adel

"Mau gini lagi ?" tanya adel kini kembali memasukan miliknya ke dalam inti milik chika

"Adelhh astaga" ucap chika yang kaget dengan gerakan tiba tiba adel

"Kenapa ? Bukannya kamu yang pengen gini ?" tanya adel yang masih mendiamkan miliknya disana.

"Gak tiba tiba juga adel, kasian cebong takut kaget sama gerakan yang tiba tiba" ucap chika

"Sayang pipu, kamu gak kaget kan nak ? Maaf yah sayang" ucap adel kini mengusap kembali perut chika.

"Udah boleh aku gerakin gak ?" tanya adel yang sudah tak sabar

"Hmm gerakin pelan pelan" ucap chika yang langsung di turuti oleh adel.

Ia menggerakan pinggulnya dengan gerakan perlahan awalnya hingga akhirnya gerakan dan juga hentakannya berubah menjadi cepat dan juga penuh nafsu.

Ketika dirinya sudah berada di ujung kenikmatan nya, ia mengeratkan rahangnya. Gerakannya making menggila mengobrak abrik milik chika dibawah sana.

Beberapa menit kemudian, adel mengejangkan badannya beberengan dengan chika yang sudah sama sama berada di puncak nikmatnya.

"Ahhhhh....." lenguhan panjangan dari chika dan juga kaki yang sudah lemas itu menjadi tanda bahwa permainan panas ini sudah mencapai klimaks nya.

Adel mengeluarkan miliknya dan memilih untuk merebahkan dirinya di samping chika.

"Makasih ya, ternyata masih enak" ucap adel dengan terkekeh, ia rengkuh badan chika yang masih lemas itu.

"Woy pada ngapain lu pada ? Dah selesai belum ? Gue dah dari 30 menit ya di depan" tanya seseorang yang tiba tiba mengetuk pintu kamarnya.













"Woy pada ngapain lu pada ? Dah selesai belum ? Gue dah dari 30 menit ya di depan" tanya seseorang yang tiba tiba mengetuk pintu kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satu komentar dari @micekanthropuzz yang bikin saya akhirnya berfikir untuk kembali meneruskan cerita ini. Senang sekali bahwa cerita saya menjadi salah satu alasan kamu untuk bertahan hidup. Kedepannya saya berharap kamu dan pembaca cerita ini hidup lebih lama dan bisa terus bahagia ya.

Terimakasih sudah mencintai cerita ini. Saya harap semua yang membaca cerita ini selalu bahagia. Dan saya harap cerita ini juga bisa menjadi salah satu hal yang bisa menghibur kalian.

Dan satu lagi soal saweria. Saweria hanya sebatas jembatan untuk kalian agar bisa ikut berpastisipasi untuk ssk tahun ini walaupun dari budget sekecil apapun. Jadi, yang ingin silahkan dan yang tidak mau pun tidak apa apa.

TAK TERDUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang