120

6.6K 829 69
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah pertengkarannya dengan chika lusa lalu, adel kini tinggal di rumah nya. Sejak pertama kali ia meminta ijin untuk pulang dan tinggal di rumah tanpa ada nya chika semua orang di rumah seperti paham apa yang terjadi. Adik nya tengah mengalami masalah rumah tangga dan mereka tak ingin ikut campur.

Sejak ia kembali ke rumah tak ada satu pun anggota keluarga yang menanyakan tentang chika atau mempertanyakan masalahnya dengan chika. Dan tak ada satu pun anggota keluarga yang membocorkan dirinya tengah berada di rumah kepada chika yang berkali kali menelfon robby atau pun kakak kakak nya yang lain.

Selama di rumah, selain ia habiskan untuk hibernasi alias tidur sampe puas, ia habiskan juga waktu nya untuk bermain valo bersama robby dan juga teman temannya. Hitung hitung bisa melupakan kejadian yang baru saja ia ungkap setelah selama itu ia kubur dalam dalam.

Ia pergi dari rumah chika hanya membawa moka untuk menemaninya. Karna hanya moka kali ini yang tau segala perasaan dan juga hancur nya dirinya. Moka yang tau segalanya tentang dia dan hanya moka yang sekarang ini adel percaya.

Beberapa kali ia berfikir untuk menjual rumah yang sudah ia beli waktu itu karna sejujurnya banyak sakit hati yang ia simpan di rumah itu, banyak luka yang ia bawa ke rumah itu, banyak tangisan dan juga emosi yang ia bawa kesana. Apakah harus ia jual ? Dan mencari kembali rumah baru atau ia tak akan pernah lagi membeli rumah ?

"Ngelamun mulu lu" ucap robby dengan melempar bantal sofa kepada adel

"Yuk ah main billiard aja rev" ajak robby yang sudah memegang stik billiard 

"Mau pergi gue robby, telat lu ngajakin nya" ucap adel beranjak dari duduk nya

"Gue baru bangun ya rev" ucap robby

"Mau kemana lu ?" tanya robby

"Mau kegiatan lah emang lu pengangguran valo" ucap adel

"Nganggur nganggur enak aja lu" bantah robby yang tak terima di bilang nganggur

"Baliknya nitip martabak dong rev" ucap robby

"Gue beliin martabak tapi ntar malem rank valo gue harus naik ya ? Deal ? kalo sampe turun lu gantiin duit martabaknya" tawar adel

"Dih anjir kalo gitu mah mending gue beli sendiri aja" ucap robby

"Yaudah beli sendiri sono" ucap adel pergi dari sana dan menuju mobilnya. Ia akan pergi kegiatan hari ini, itu tanda nya ia akan bertemu dengan chika, wanita yang sudah lebih 2 hari ia hindari bahkan chat chat dan telfon dari chika ia abaikan. Ia harus bisa se biasa mungkin dengan chika jangan menunjukan ke kesalan dan sakit hati nya di depan para member.

"Kalo baliknya malem banget telfon gue rev, biar gue yang jemput lu nanti. Lu tau kan kalo gue selalu percaya sama lu rev ?" ucap robby

"Berisik robby" ucap adel langsung menancapkan gas nya meninggalkan pekarangan rumah.

Robby, manusia paling menyebalkan tapi sebenernya perhatian kepada adiknya. Ia tak tahu apa yang sedang adiknya alami namun yang ia tahu adiknya hanya butuh seseorang yang mengerti dan mendukungan saat ini. Perlahan pasti ia akan bercerita juga, maka sebisa mungkin robby memberi adiknya hal yang menyenangkan hingga ia bisa melupakan masalahnya sejenak.

"Gak bareng kak chika, meng ?" tanya marsha yang baru saja masuk ke dalam mobil adel. ya mereka berdua kini berangkat bersama karna adel yang menawarkan terlebih dahulu pada marsha dan dengan senang hati marsha menerima ajakan adel. kesempatan tak datang dua kali jadi jangan di sia sia kan

"Engga meng" jawab adel lembut

"Lagi berantem ya ? nanti kalo kak chika liat aku sama kamu gimana meng ? dia marah gak ?" tanya marsha

"Udah gpp meng, kak chika kan sama kamu gak pernah marah. lagian cuman berangkat bareng doang kok" ucap adel mengusap lembut rambut marsha

"Kamu ganti parfum ya meng ?" tanya adel yang mencium wangi yang berbeda dari marsha

"Iya meng, kok kamu engeh sih meng ? padahal kan aku gak ngomong" ucap marsha excited membuat adel tertawa gemas. Marsha selalu gemas di matanya apapun yang di lakukan marsha akan selalu lucu dan menggemaskan.

"Aku hafal wangi kamu meng, jadi pas kamu masuk tadi terus wangi nya beda berarti kamu ganti parfum" jelas adel

"wangi yang dulu apa yang ini meng ?" tanya marsha mengerjap kan matanya gemas

"dua dua nya wangi yang kemarin manis yang sekarang manis tapi wangi nya lebih strong. Aku suka dua dua nya" ucap adel membuat marsha sedikit salting

"Kamu mau gak ?" tawar marsha

"Boleh, emang kamu bawa parfum nya ?" tanya adel

"Bawa tauu nih" ucap marsha mengeluarkan parfum nya

"Boleh dong minta meng, tolong semprotin dong" ucap adel

"Okee" marsha menyemprot leher dan juga lengan adel dengan parfum miliknya

"Mmmm wangiii" ucp adel membuat marsha tersenyum

"Nanti aku beli biar samaan kayak kamu" ucap adel

"Yeeeeey samaaan parfum lagi sama aderu"

"Meng meng"

"Meng" panggil marsha

"Heem apa meng ?" tanya adel

"Kamu kurang tidur banget ya meng ? kantung mata kamu gede banget gak kayak biasanya" ucap marsha 

"Aku begadang main valo terus meng" jawab adel

"Kalo ada apa apa cerita ya meng, jangan di pendem, jangan ngelampiasinnya ke game  gak baik" ucap marsha yang hanya di angguki oleh adel

"Iya meng,siap siap" ucap adel dengan mengacak rambut marsha gemas

"Ihh rambut aku berantakan meng kamu mah" ucap marsha merapihkan kembali rambutnya sedangkan adel kini tengah tertawa dengan wajah kesal namun gemas yang marsha tunjukan. Andai saja......



UPDATE NIH BRO BRO KU. MAKASIH YANG UDAH NYAWER BRO BRO KU. SEMOGA REZEKINYA LANCAR SELALU DAN SEMOGA SAYA NYA JUGA ADA TERUS IDE NYA BUAT CERITA INI YA.

H- berapa ya bro ? sudah siapkah kalian untuk huhuhuhu

TAK TERDUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang