10. Bolos Di Jam Terakhir

1.3K 55 21
                                    

Hai, haii, haiiii!!!!
Akhirnya aku up juga hari iniiiii, Siapa nih yang udah nungguin aku up???

||Happy Reading||


Pagi ini Jingga memutuskan untuk menjemput Herlin dan berangkat ke sekolah bersama, ia tidak mau jika gadis keras kepala itu membolos lagi.

Hari-harinya begitu suram tanpa Herlin.

Jadi Jingga memutuskan untuk datang pagi-pagi sekali, kali ini ia tidak berhadapan dengan Zergan maupun Bella karna kedua orang tua itu sedang pergi berbelanja.

Sedangkan Varen?

Kata Pak Broto—satpam di rumah Herlin, Varen sudah pergi sejak subuh tadi tanpa mengatakan apapun.

Alhasil di rumah besar itu hanya ada Pak Broto, Bi Tesni, Cllara dan juga Herlin.

Jingga berjalan santai menaiki anak tangga menuju kamar Herlin tadi ia sudah meminta izin pada Bi Tesni untuk membangun kan Herlin.

Namun saat ia menaiki tangga Jingga berpapasan dengan Cllara yang hendak menuruni tangga "Hey?
Apa kamu temannya Herlin?" tanya Cllara dan di angguki sopan oleh Jingga yang tersenyum "Iya Tan, ini mau bangunin Herlin."

Wanita itu hanya tersenyum kecil padanya lalu berlalu pergi.

Cllara menatap laki-laki itu sekilas lalu melanjutkan langkahnya menuju dapur, apa benar laki-laki ini adalah teman putrinya?

Kenapa wajah laki-laki itu tidak asing di matanya? apa laki-laki itu anak dari temannya Varen? fikir Cllara bingung sekaligus penasaran.

Ia tidak ingin Herlin berteman dengan orang-orang yang mempunyai niat jahat padanya.

Jingga melanjutkan langkahnya tanpa memikirkan tatapan aneh wanita yang berstatus tantenya Herlin itu.

Tok!

Tok!

"Gue masuk ya?" tanya Jingga namun tidak ada sahutan dari dalam.

Ceklek.

Bahkan pintu kamarnya tidak di kunci, Jingga membiarkan pintu kamar itu terbuka ia tidak ingin di tuduh macam-macam bila terjadi kesalah fahaman nantinya.

Ia hanya waspada.

Jingga tersenyum melihat Herlin yang masih tertidur lelap, wajah gadis itu terlihat tenang saat tertidur.

Perlahan-lahan Jingga mendekat ke arah ranjang, ia duduk di tepian lalu mulai menjalan kan aksi jailnya.

Ia menoel-noel hidung mancung milik Herlin, menoelnya ke kanan ke kiri. Jingga ingin melihat ekspressi terkejut gadis itu saat melihatnya duduk di sini.

Sudah sekitar 2 menit Jingga menoel-noel hidung gadis itu, namun tidurnya tidak terganggu.

Gadis itu hanya merubah posisinya beberapa kali, sebari menggaruk-garuk pipinya yang entah gatal atau tidak.

Karna Jingga memiliki banyak trik kejailan, jadi ia memutuskan untuk menusuk-nusuk pipi Herlin dengan jari telunjuknya.

Namun karna tidurnya merasa terganggu Herlin hampir saja menggigit jari telunjuk Jingga.

Laki-laki itu tertawa sendiri melihat raut wajah Herlin yang tertekuk meski matanya masih terpejam.

Karna kesal Herlin tidak terbangun, maka Jingga memutuskan untuk memberi gadis itu bisikan-bisikan agar mau bangun.
Jingga mendekatkan wajahnya ke telinga Herlin lalu berbisik "Bangun, udah siang."

HERLINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang