12. Bos Restoran

1.1K 55 53
                                    

Hallo guys!! aku up nih!

||Happy Reading||








Hari ini adalah hari libur, pagi-pagi sekali Herlin sudah bersiap rapi ia akan pergi ke rumah Arga.

Takutnya ibu laki-laki itu datang ke sana dan tidak melihat keberadaan nya ada di sana.

Herlin takut Kinan akan mengomel nantinya, hal itu akan sangat merepotkan dan menguras tenaganya.

Ia tersenyum pagi ini, entah kenapa tapi rasanya ia sangat gembira.

Ceklek!

Baru saja Herlin hendak keluar kamar tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, dari ambang pintu berdiri seorang laki-laki. Siapa lagi kalau bukan Jingga?

Laki-laki itu tersenyum "Widih! udah rapi aja. Mau kemana pagi-pagi? ke pasar?" tanyanya membuat senyum di wajah Herlin pudar seketika.

Astaga bagaimana caranya ia pergi ke rumah Arga jika laki-laki ini selalu berada di dekatnya?

"Gue mau ke rumah temen." Shaut Herlin singkat, agar tidak perlu menjelaskan lebih lanjut. Semoga saja laki-laki itu tidak banyak bertanya.

"Ke rumah cowok lumpuh itu?"

Pertanyaan Jingga membuat mood Herlin menjadi sedikit buruk, entah mengapa. Selama beberapa hari ini ia berusaha menghindar dari Jingga karena laki-laki itu selalu mengikutinya kemanapun.

Dan beberapa hari ini juga Herlin pergi ke rumah Arga secara diam-diam, dan sangat berhati-hati agar tidak ada yang mengetahui nya.

Hubungannya dengan Arga menjadi sedikit lebih dekat, bahkan mereka sekarang cukup akrab.

Herlin juga sering mengantar Arga untuk kontrol ke rumah sakit, keadaan kaki laki-laki itu mulai sedikit membaik. Dokter juga menyuruh Arga agar rutin minum obat.

"Herlin, siapa sih cowok itu?" Tanya Jingga sekali lagi karna Herlin tak kunjung menjawab pertanyaan nya yang tadi.

"Bukan siapa-siapa, lo ada perlu apa pagi-pagi gini ke sini?"

Jingga tersenyum merangkul pundak Herlin lalu mengajak gadis itu berjalan keluar dari kamarnya "Ayo cari jajanan ke pasar, sekalian nyari sarapan. Gimana?" ajak Jingga.

Herlin mengangguk kan kepalanya, tak enak hati menolak ajakan Jingga. Tapi Herlin akan mencari cara untuk bisa pergi ke rumah Arga tanpa Jingga tau.

***

Setelah meminta izin pada Zergan dan Varen, Jingga berhasil mengajak Herlin ke pasar.

Sesampainya mereka di sana, Jingga terus menawarkan jajanan-jajanan yang siaa tau Herlin ingin membelinya.

"Lo mau beli apa?" Tanya Jingga pada Herlin yang berjalan di sampingnya. "Bubur ayam, di sini ada kan yang jual?" Jingga mengangguk lalu mengajak Herlin ke penjual bubur ayam.

Sebari menunggu pesanan mereka Herlin sibuk bermain handphone, lebih tepatnya ia sedang menghubungi Arga melalui chat.

Arga
online.

HERLINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang