HALLO aku update nih!! jangan lupa di ramein donggggg, bantu aku dengan cara peromosiin cerita ini ke teman-teman kalian😙🌷💙
Jangan lupa Vote dan Komen di setiap paragraf biar aku tambah semangat buat nulisnya🤍🦭
||Happy Reading||
"Daddy, bagaimana keadaan Thira?"
"Tenang saja, Daddy sudah mengirim beberapa orang untuk menjaganya. Kamu tidak perlu khawatir." sahut Zergan dari sebrang sana, Herlin meminta bantuan kakeknya untuk menjaga Thira.
Herlin sudah menceritakan semuanya pada Zergan dan Bella, tentu saja kedua orang tua itu marah dan ingin segera pulang untuk menghampiri cucu kesayangannya.
Namun lagi-lagi Herlin menahan mereka dan berkata 'Herlin masih sanggup, semisal Herlin udah enggak kuat dan ingin menyerah. Lakukan apapun yang kalian inginkan' itulah yang di ucapkan Herlin pada mereka sehingga Zergan dan Bella mencoba kembali sabar untuk tidak pulang dan langsung memberi Varen dan juga Jingga pelajaran.
"Herlin, Mommy kangen banget sama kamu? kapan si kita bisa ketemu? masa Daddy sama Mommy ga di izinin pulang si?" terdengar suara Bella yang sedang memelas rindu.
"Herlin juga kangen banget sama Mommy, Herlin juga kangen banget-banget sama Daddy. Tapi aku mohon ya sama Mommy, jangan pulang dulu. Nikmati liburan kalian, dan jangan terlalu memikirkan Herlin."
"Bagaimana bisa kami tenang dan tidak memikirkan mu? Daddy sangat khawatir, bagaimana Varen? apa dia kembali mengecewakanmu?" Tanya Zergan dengan nada tegas.
Herlin menghelan nafas pelan sebelum akhirnya menjawab "Papa baik, Daddy dan Mommy tidak perlu khawatir."
"Mom, Dad. Herlin tutup telfonnya dulu ya? mau mandi nih!"
"Oke, daa! Herlin!"
Tut!
Panggilan itu di putus oleh Zergan dari sebrang sana, Herlin segara berjalan cepat mendekati jendela kamarnya yang terbuka "Pak Broto! udah ketemu belum!?" teriak Herlin menatap ke bawah ke arah Pak Broto yang sedang berjongkok di halaman rumah.
Pak Broto mendongakkan kepalanya kala mendengar teriakan kencang dari atas yang memanggil namanya "Apa Non? gak kedengeran Non!" sahut Pria itu dengan posisi tubuh yang berjongkok dan kepala yang mendongak ke atas.
"UDAH KETEMU BELOM? BAPAK BELI ATAU GIAMANA?!" teriak Herlin dengan suara yang semakin di kencangkan agar Pak Broto bisa mendengar setiap kata dari ucapan yang Herlin ingin tanyakan pada Pria tua itu.
"OWALAH! DAPET NON. UDAH BAPAK BELI PAKE UANG YANG NON TRANSFER!"
Herlin tersenyum senang lalu menutup jendela kamarnya, ia akan segera menginjakkan kaki dari rumah ini.
Namun senyum yang terbit di wajah gadis itu hanya terbit sesaat lalu kembali meredup, Herlin ingin sekali mengajak Ibunya ikut pergi, namun apa yang bisa ia lakukan di bawah kepemilikan Ayahnya?
Ayahnya itu sangat keras kepala, mungkin sifat keras kepala Varen lah yang menurun pada Herlin sehingga gadis itu sama keras kepalanya dengan Varen.
Celek!
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka menampakkan sosok Cllara yang sedang membawa sendok di tangannya, "Ada apa sayang? siapa yang mengganggumu di pagi hari seperti ini sehingga berteriak kencang seperti itu?" tanya Ibunya itu dengan wajah cemas.
"Enggak ada Ma, tadi aku cuman ngomong biasa sama Pak Broto." sahut Herlin sebari mengambil alih sendok yang tadinya berada di tangan Cllara, "Mama bawa sendok ke sini buat apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HERLINA [END]
Teen Fiction⚠️cerita ini hanya di publish di lapak @Rhea_margareth, jika kalian menemukan cerita dengan alur seperti ini di lapak orang lain berarti itu plagiat‼️ SEQUEL CERITA : Transmigrasi Bella Tentang bagaimana Varen membalas perbuatan Cllara, hingga memis...