18. Mimpi Yang Nyata

1K 55 28
                                    

HALLO AKU UPDATE NIH!!
JANGAN LUPA FOLLOW LAPAK INI, VOTE DAN KOMEN JUGA BANYAK-BANYAK!!

||Happy Reading||



Varen menunggu di depan sebuah ruangan yang ada di rumah sakit di mana Herlin sedang di rawat.

Ia hanya sendiri di sini.

Yang lainnya tengah berada di depan ruang rawat Herlin. "Bagaimana dok? apa darah saya cocok dengan darah Herlin?" Tanya Varen ketika seorang dokter keluar dari ruangan tersebut.

Dokter itu menggeleng "Maaf, darah Anda tidak cocok dengan pasien."

Varen mengerutkan dahinya, bagaimana bisa tidak cocok? Herlin adalah putri kandung nya. "Bagaimana bisa dok!? saya Ayahnya."

"Hal itu bisa saja terjadi, mungkin darah pasien cocok dengan darah Ibunya,"

"Saya sarankan Anda harus lebih cepat mencari donor darah, agar keadaan pasien cepat membaik. Saya pergi dulu, nanti kalau sudah menemukan donor darah yang cocok Anda bisa temui saya di sini lagi." Ujar Dokter itu lalu segera pergi dari hadapan Varen.

Pria itu mendengus, mengusap wajahnya kasar. Bagaimana ini? di mana ia akan mendapatkan donor darah yang cocok dengan darah Herlin?

Apa ia harus meminta tolong pada Cllara?

Haruskah?

Itu terdengar sangat buruk, namun apa lagi yang bisa ia lakukan agar donor darah itu cepat di dapatkan?

Ia akan menurunkan egonya demi Herlin, ya hanya demi gadis itu.

Varen mengambil benda pipih di saku celannya, ia akan menelfon Cllara.

"Hallo, ada apa Varen?"

"Herlin masuk rumah sakit, dia perlu donor darah."

Mendengar hal itu tentu saja Cllara terkejut, Bella maupun Zergan tidak ada yang mengatakan hal itu padanya "Kenapa Herlin bisa masuk rumah sakit?" Tanyanya cemas.

"Udah jangan banyak cingcong. Lo tunggu di rumah, nanti gue suruh orang buat jemput lo,"

"Lo mau Herlin selamat kan?"

"Iya! aku mau Herlin baik-baik aja."

"Donorin darah lo buat Herlin."

Tut!

****

Herlin menyipitkan matanya, cahaya yang bersinar terang itu membuat penglihatan nya silau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Herlin menyipitkan matanya, cahaya yang bersinar terang itu membuat penglihatan nya silau.

"T-tante?" Gumam Herlin, ia baru sadar kalau ia tengah berada di tengah lautan. Dengan seorang Wanita di hadapannya, Wanita itu adalah Cllara.

Ia tau itu Cllara, karna Wanita itu tiba-tiba menoleh dan tersenyum padanya.

"Herlin?" panggilnya.

HERLINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang