41. Semuanya Terasa Menyakitkan

798 47 6
                                    

Hallo guys!! maaf ya baru bisa up sekarang 😁🙏siapa nih yang nungguin aku up? kira-kira ada g ya???

Sebelum membaca cerita ini kalian wajib follow lapak ini, biar tau info kapan aku up sama tau cerita-cerita baru apa aja yang bakalan aku buat kedepannya 😗💙

||Happy Reading||

Jingga menatap Herlin dengan penuh rasa ke khawatiran "Lo beneran udah gapapa?" tanyanya memastikan, karena dari tadi gadis itu meminta untuk di antarkan pulang sekarang juga.

Sepertinya Herlin tidak suka berlama-lama di rumah sakit.

"Iya, gapapa. Ini cuman lebam doang, tadi kan udah di kasi salep sama dokternya." sahut Herlin penuh keyakinan agar laki-laki itu mau menuruti permintaannya yang meminta untuk pulang sekarang juga dari rumah sakit.

"Herlin?!" seru seseorang yang membuat Jingga dan Herlin sontak langsung menatap ke arah sumber suara.

Di sana terlihat Arga yang sedang berjalan masuk ke dalam ruang rawat Herlin, laki-laki itu terlihat sangat cemas nafasnya juga terdengar ngos-ngosan. "Kamu gapapa kan?" laki-laki itu langusng memeluk tubuh kekasihnya.

Herlin juga membalas pelukan hangat yang di berikan oleh Arga "Iya udah gapapa kok." Arga tersenyum lega mendengar hal itu, tadi di sekolah ia sangat panik kala Tomi mengatakan Herlin di larikan ke rumah sakit.

Arga melepaskan pelukannya, lalu menoleh pada Jingga yang masih berdiri di sana sebari menatap mereka "Lo pulang aja duluan, Herlin biar gue yang anter pulang." ucap laki-laki itu pada Jingga.

Namun tentu saja Jingga menolak "Dih, gue yang bawa Herlin ke rumah sakit, berarti gue juga yang ngenter dia pulang."

"Mana bisa gitu!?" Arga menatap Jingga tajam, ia tidak setuju dengan ucapan laki-laki itu barusan yang mengatakan bahwa hanya ia yang boleh mengantar Herlin pulang karena tadi ia lah yang membawa Herlin kerumah sakit.

"Bisa lah!" jawab Jingga cepat.

Herlin menjadi pusing sendiri mendengarkan perdebatan di antara kedua laki-laki di hadapannya "Udah mending kalian berdua yang nganterin!" tegas Herlin agar keduanya tidak lanjut berdebat.

****

Setelah perdebatan kecil Arga dan Jingga mereka memutuskan untuk menuruti ucapan Herlin, mereka berjalan beriringan menuju parkiran rumah sakit.

Herlin akan pulang bersama Arga, dan Jingga akan mengikuti mereka dengan mengendarai mobilnya dari belakang.

Namun di parkiran mereka melihat Yulia, gadis itu baru saja turun dari mobilnya, Jingga yang masih emosi dan mengira Yulia adalah pelaku yang menyakiti Herlin pun segera menghampiri gadis itu di ikuti oleh Herlin dan juga Arga.

"Sini lo bangsat!" Jingga menarik tangan Yulia tiba-tiba membuat gadis itu kaget dan hanya bisa menurut dan mengikuti setiap langkah kaki Jingga yang menariknya kasar.

Tadinya Yulia kerumah sakit untuk menjenguk dan memastikan bagaimana kondisi Herlin.

Arga dan Herlin masih terus mengikuti Jingga yang sedang menarik tangan Yulia membawa gadis itu ke sebuah taman kecil yang ada di belakang rumah sakit, taman itu cukup sepi karena hari sudah semakin sore.

HERLINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang