65. Jawab Jujur

699 47 3
                                    

ℍ𝔸𝕃𝕃𝕆 𝔸𝕂𝕌 𝕌ℙ𝔻𝔸𝕋𝔼!! 𝕒𝕜𝕙𝕚𝕣𝕟𝕪𝕒 𝕒𝕜𝕦 𝕦𝕡𝕕𝕒𝕥𝕖 𝕛𝕦𝕘𝕒 𝕘𝕦𝕪𝕤, 𝕤𝕚𝕒𝕡𝕒 𝕟𝕚𝕙 𝕪𝕒𝕟𝕘 𝕟𝕦𝕟𝕘𝕘𝕦𝕚𝕟 𝕒𝕜𝕦 𝕦𝕡𝕕𝕒𝕥𝕖??

𝕁𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕍𝕠𝕥𝕖 𝕕𝕒𝕟 𝕜𝕠𝕞𝕖𝕟 𝕕𝕚 𝕤𝕖𝕥𝕚𝕒𝕡 𝕡𝕒𝕣𝕒𝕘𝕣𝕒𝕗 𝕓𝕚𝕒𝕣 𝕒𝕜𝕦 𝕞𝕒𝕜𝕚𝕟 𝕤𝕖𝕞𝕒𝕟𝕘𝕒𝕥 𝕟𝕦𝕝𝕚𝕤 𝕕𝕒𝕟 𝕞𝕒𝕜𝕚𝕟 𝕣𝕒𝕛𝕚𝕟 𝕦𝕡𝕕𝕒𝕥𝕖 😻🙌

[TANDAIN KALAU ADA TYPO]

||Happy Reading||






"Herlin! Herlin ini udah malem, lagi hujan juga, jangan pergi dulu ya?" pinta Bella mencegat Herlin yang menuruni anak tangga dengan koper di tangannya, sepertinya cucunya itu akan pergi lagi entah kemana.

Zergan yang melihat istrinya kualahan menahan cucunya agar tidak pergi pun ikut berbicara "Herlin, stop kekanak-kanakan. Kasihan Nenek sama kedua orang tua kamu, kami khawatir kalau kamu seperti ini."

Herlin mendongakkan kepalanya, beralih menatap Zergan yang baru saja menyebutnya kekanakan. Tangannya semakin erat memegang koper, tekadnya juga semakin besar untuk segera pergi dari rumah ini.

Situasi di rumah ini benar-benar sudah berbeda, tidak ada lagi Kakek yang selalu membelanya, tidak ada Kakek yang selalu berbicara lembut padanya.

Herlin tahu Kakeknya tegas, namun selama ini Kakeknya tidak pernah bersikap seperti ini padanya. Melihat semua perubahan itu membuat Herlin semakin membenci dirinya sendiri.

Ia benci harus terlahir di keluarga dengan kasih sayang palsu seperti ini.

"Iya aku kasihan sama kalian, makanya aku milih pergi." jawab Herlin dengan berani, bahkan ketika ia berbicara netra matanya terus menatap lurus kearah Zergan.

Mereka semua terdiam, entah dengan cara apalagi yang harus mereka lakukan agar Herlin tidak benar-benar pergi. Kondisi Herlin masih basah kuyup, di luar juga sedang hujan deras. Bagaimana mungkin Zergan akan membiarkan Herlin pergi di malam hari dengan keadaan hujan deras seperti ini?

"Ini sudah larut malam, di luar hujan. Jangan membantah, sana masuk kembali ke kamarmu! sebelum tidur ganti bajumu yang basah itu!" tegas Zergan tidak mau di bantah.

Namun bukan Herlin namanya jika tidak keras kepala. Tanpa menjawab ucapan Kakeknya ia segera beranjak walaupun Bella sudah berusaha menahannya. "Berhenti atau jangan pernah menginjakkan kakimu lagi di rumah ini!" seru Zergan saat Herlin hendak melewati pintu utama.

Bella dan Cllara yang mendengar ancaman dari Zergan terkejut bukan main, bagaimana jika Herlin nekat dan Zergan benar-benar tidak mengizinkannya kembali pulang kerumah ini?

"Apa maksud hah!? apa kamu benar-benar akan menelantarkan cucu kita begitu saja?!" tanya Bella tidak terima, namun ia sedikit lega karena Herlin berhenti dan tidak melanjutkan langkahnya untuk keluar.

Sedangkan Varen, Pria itu hanya diam sebari terus memperhatikan apa yang akan di lakukan oleh Herlin setelah mendapatkan ancaman dari Zergan.

"Keputusan ada di tanganku." di dalan hati Zergan merasa sangat senang, dengan cara ia mengancam ternyata Herlin mau menurut dan berhenti melangkahkan kakinya keluar dari rumah.

Sementara itu Herlin menyunggingkan senyumnya, "Baiklah,"

"Herlin gak bakalan kembali lagi ke rumah ini."

HERLINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang