HALLO aku update nihh! siapa yang nungguin??
Jangan lupa kasih Vote dan Komen di setiap paragraf, pastikan juga kalau kalian udah follow lapak inii😊🙏
||Happy Reading||
Herlin yang sedang menikmati kesendiriannya di ruang perpustakaan menyeringit heran kala ada seorang laki-laki yang berjalan kearahnya.
Ia merasa sangat familiar dengan laki-laki itu, seingatnya laki-laki itu adalah laki-laki yang bersama Jingga tempo hari, laki-laki yang melambaikan tangan padanya waktu itu.
"Gue boleh ikut duduk di sini kan?" tanya Ziven, ya laki-laki itu adalah Ziven teman satu tim basketnya Jingga. Dan ialah laki-laki yang memiliki handphone dengan casing berwarna hijau itu.
Herlin tidak bersuara, ia hanya menganggukkan kepala. Gadis itu tengah fokus memandangi layar handphonenya.
"Lo gak inget sama gue?"
Herlin mendongakkan kepalanya menatap laki-laki yang duduk tepat di hadapannya, "Emang lo siapa sampai-sampai harus di inget terus? artis lo?" ujar Herlin terdengar sedikit jutek.
Belum sempat Ziven membalas ucapan Herlin, tiba-tiba fokus mereka teralihkan pada spiker yang tertempel di pojok atas ruang perpustakaan berbunyi nyaring.
"Selamat siang anak-anak, kami mendapatkan informasi dari pihak kepolisian bahwa di SMA sebelah ada salah satu siswi mereka yang hilang,"
"Siswi yang dinyatakan hilang itu bernama Thira, siswi yang sempat datang ke sekolah kita ini."
"Thira sudah tidak pulang ke rumahnya dari sejak dia di ajak oleh gurunya ke sekolah kita dan pergi begitu saja dari ruang guru waktu itu."
"Jadi di mohon jika ada yang tau lokasi atau sempat melihat keberadaan Thira, tolong segera lapor kepihak sekolah atau langsung ke kepolisian, trimakasih."
begitulah kira-kira yang di umumkan oleh kepala sekolah melalui spiker yang terpasang di setiap ruangan yang ada di sekolah ini.
Herlin menatap lekat spiker yang barusan berbunyi itu.
Ziven tersenyum, lalu berkata "Kayaknya lo tau sesuatu soal Thira." mendengar ucapan laki-laki itu membuat Herlin reflek menatap tajam kearahnya.
"Maksud lo apa ngomong begitu?"
Laki-laki itu mengangguk pelan sebari meraih kedua bahu Herlin untuk di pegangnya, "Gue tau, Thira ada di apartement bokap lo kan?" Herlin mendongakkan wajahnya menatap wajah Ziven yang lebih tinggi darinya.
"Kenalin gue Ziven, anaknya Bunda Flora."
****
Di lain tempat, Arga sedang bersama dengan teman-temannya di rooftop fikirannya sangat kacau saat ini. Laki-laki itu terus memikirkan Herlin, bagaimana keadaan gadis itu.
Dari tadi ia ingin pergi ke kantin, dan memastikan gadis itu sudah berada di sana pada jam istirahat. Namun ia takut, ia takut Herlin akan menghindarinya. "Lo kenapa si? kusut banget tu muka!" tanya Tomi.
"Gue denger-denger anak basket pada ngomongin lo tau, mereka bilang lo putus sama Herlin? itu bener?" ucap salah satu teman Arga yang lain ikut berbicara.
Arga menghelan nafasnya, apa jangan-jangan Jingga yang menyebarkan hal itu? "Iya, gue ketahuan jadiin dia bahan taruhan." jawabnya jujur, untuk apa juga berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERLINA [END]
Teen Fiction⚠️cerita ini hanya di publish di lapak @Rhea_margareth, jika kalian menemukan cerita dengan alur seperti ini di lapak orang lain berarti itu plagiat‼️ SEQUEL CERITA : Transmigrasi Bella Tentang bagaimana Varen membalas perbuatan Cllara, hingga memis...