HERLINA [END]

53. Kotak Coklat Yang Ingin Di Bakar

ℍ𝔸𝕃𝕃𝕆 𝕘𝕦𝕪𝕤 𝕒𝕜𝕦 𝕦𝕡𝕕𝕒𝕥𝕖 𝕝𝕒𝕘𝕚!!! 𝕤𝕚𝕒𝕡𝕒 𝕟𝕚𝕙 𝕪𝕒𝕟𝕘 𝕦𝕕𝕒𝕙 𝕟𝕦𝕟𝕘𝕘𝕦𝕚𝕟 𝕒𝕜𝕦 𝕦𝕡𝕕𝕒𝕥𝕖?? 💍🦭

𝔸𝕜𝕦 𝕦𝕤𝕒𝕙𝕒𝕚𝕟 𝕓𝕦𝕒𝕥 𝕤𝕖𝕞𝕒𝕜𝕚𝕟 𝕣𝕒𝕛𝕚𝕟 𝕟𝕦𝕝𝕚𝕤 𝕕𝕒𝕟 𝕦𝕡, 𝕛𝕒𝕕𝕚 𝕛𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕜𝕒𝕤𝕚𝕙 𝕒𝕜𝕦 𝕗𝕖𝕖𝕕𝕓𝕒𝕔𝕜 𝕕𝕖𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕔𝕒𝕣𝕒 𝕍𝕠𝕥𝕖 𝕕𝕒𝕟 𝕂𝕠𝕞𝕖𝕟 𝕪𝕒 𝕘𝕦𝕪𝕤🙏😋

||Happy Reading||

Herlin dan juga Arga duduk di sofa yang sama mereka berdua nampak saling lirik sesekali, "Heh kalian!" suara satpam komplek itu masih terdengar dengan nada tinggi.

"Tadi kalian ngapain? lagi gelap begitu malah berduaan, untung yang mergokin kalian Saya bukan warga yang lain. Kalau warga yang lain bisa aja kalian langsung di kawinin!" ujar satpam itu dengan nada tegas penuh keseriusan.

Herlin menelan salivanya susah payah mendengar penuturan Pria itu "Maaf." cicitnya.

Namun berbeda dengan Arga, laki-laki itu malah berkata "Bagus dong Pak kalau langsung di nikahin." ujarnya santai membuat satpam itu heran sekaligus geram dengan tingkah Arga yang terdengar sangat menyepelekan kata pernikahan.

"Kalian masih muda! masih harus lanjutin sekolah, harus gapai cita-cita. Jangan jadi kayak Saya begini!"

"Emang cita-cita Bapak bukan jadi satpam?" tanya Herlin ragu, namun ia penasaran.

Pria itu menggeleng "Ya bukan lah, Saya terpaksa jadi satpam. Bagaimanapun juga Saya butuh pekerjaan ini buat membiayai anak sama Istri Saya." jawab satpam itu tanpa sadar ia telah mencurahkan isi hatinya.

"Dari pada nikah, mending kalian sekolah dulu. Pacaran boleh tapi sewajarnya aja, nikah muda itu gak gampang. Mau kamu kasih makan apa anak orang kalau kamu aja belum punya kerjaan?"

Mental Arga sedikit terjungkal mendengar ucapan dari satpam itu.

"Kalau pacaran mah Saya juga mau Pak, tapi ini nih cewek Saya yang gak mau di ajak balikan lagi." laki-laki itu melirik Herlin sekilas sebelum akhirnya kembali menatap Pak satpam.

"Owalah kalian sempet putus toh? udah neng, balikan aja. Dari pada di ajak nikah kan lebih mending di ajak pacaran dulu."

"Udah ya, Bapak mau pulang. Ini udah malem banget, kalian juga jangan berduaan lama-lama. Inget ini udah malem!" ujar Pak satpam memperingati kedua remaja itu sebelum akhirnya berlalu pergi meninggalkan rumah Herlin.

Setelah satpam itu benar-benar pergi Arga beranjak lalu menutup pintu, laki-laki itu berjalan mendekati Herlin "Kamu beneran gak mau balikan sama aku? denger kan kata Pak satpam tadi? lebih baik di ajak pacaran dari pada di ajak nikah, jadi jangan di sia-siain dong ajakan aku."

"Ayolah Herlin, kamu gak mau ngasih aku kesempatan sekali lagi?"

Herlin nampak terdiam merenungkan sesuatu.

Herlin sedang memikirkan Thira, gadis itu saja bisa memberikan Jingga kesempatan kenapa ia tidak?

Herlin juga memberi kesempatan pada Yulia untuk kembali menjadi sahabatnya, berarti tidak salah bukan jika ia memberi Arga kesempatan?