HALLO AKU UP NIEEHHH!! SIAPA NIH YANG UDAH NUNGGUIN AKU UP????
follow ig : @wattpadrhe1
||Happy Reading||
Herlin memutuskan untuk menelfon Pak Broto untuk menjemputnya, karena Varen tidak kunjung datang untuk menjemputnya di depan gerbang sekolah.
Awalnya ia ingin meminta tolong pada Arga, namun saat ingin pergi mencari Arga ia teringat dengan ucapan Ocha, Feby, dan Yulia yang menyuruhnya untuk menjauhi Arga dan juga Jingga.
Tadi saat berjalan menuju gerbang ia sempat mihat Arga sedang bersama Feby, entah laki-laki itu melihatnya ada di sana atau tidak Herlin tidak tahu.
"Herlin."
Suara orang yang sangat familiar di telinganya itu memanggil namanya dengan lembut "Kenapa lo gak minta gue anterin pulang, dari pada nungguin supir lo jemput?" tanya Arga yang berjalan mendekat, ia melihat Herlin berjalan menjauh darinya tadi saat sedang bersama Feby.
Bukan bersama atau berjalan berdua menuju parkiran, lebih tepatnya gadis itulah yang mengintilinya "Lo gak mau pulang sama gue?" tanya Arga sekali lagi.
Herlin menggeleng "Lo pulang duluan aja, Feby mana?"
Arga mengerutkan dahinya, mengapa Herlin menanyakan Feby padanya? "Ya mana gue tau." ujarnya sebari menarik tangan Herlin agar kembal masuk ke dalam sekolah dan mengikutinya ke parkiran. "Lepasin. Gue mau pulang sendiri." gadis itu memberontak.
Arga tidak peduli, ia yakin ada sesuatu yang terjadi kepada Herlin sehingga gadis ini menjadi terkesan sangat dingin padanya. Di parkiran karena Herlin yang terus menggerutu minta di lepaskan, Arga pun memutuskan untuk melepaskan genggaman tangannya pada tangan gadis itu. "Lo kenapa sih? ada apa? lo bisa cerita sama gue."
Herlin menatap laki-laki itu sejenak lalu menunduk, sebari menggeleng. Arga mendengus, ia tahu pasti ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Herlin, sesuatu yang tidak bisa gadis itu katakan secara langsung padanya.
Kedua tangan Arga beralih memegangi kedua pundak Herlin, membuat gadis itu yang tadinya menunduk sekarang kembali mendongakkan kepalanya "Jangan bohongin diri lo sendiri. Ayo ikut gue."
Tanpa mereka sadari sedari tadi mereka berdua sedang di tatap tajam oleh Feby dari kejauhan di sana juga ada Ocha. Mereka hanya berdua, entah di mana keberadaan Yulia saat ini. "Lihat! dia gak dengerin apa kata gue tadi." Ocha menunjuk Herlin dengan dagunya.
Feby yang terlihat sangat kesal memilih untuk pergi dari sana dengan Ocha yang mengikutinya dari belakang.
"Wah, menarik." gumam seseorang yang berdiri sebari bersandar di mobil miliknya, sadari tadi ia memperhatikan Ocha dan Feby yang berbisik-bisik dengan raut wajah kesal sebari menatap Herlin dan juga Arga yang sedang berbicara berdua.
"Gue harus terlibat, yakali gue cuman jadi tokoh figuran." orang itu terkekeh lalu masuk ke dalam mobilnya.
****Arga mengajak Herlin ke rumahnya, mengajak gadis itu duduk di ruang tengah. Herlin tidak mengatakan sepatah katapun padanya "Lo bisa cerita sama gue, lo lupa? lo lupa ada gue yang siap denger semua cerita yang lo punya?"
Herlin menatap Arga, laki-laki itu sudah sangat berusaha untuk selalu ada kapanpun untuknya, apa salahnya ia percaya pada Arga?
Herlin percaya pada Arga, namun ia takut suatu saat akan kecewa pada laki-laki itu. "Gue kecewa sama Yulia." jawab Herlin kembali menundukkan pandangannya, sesekali gadis itu menghembuskan nafasnya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERLINA [END]
Teen Fiction⚠️cerita ini hanya di publish di lapak @Rhea_margareth, jika kalian menemukan cerita dengan alur seperti ini di lapak orang lain berarti itu plagiat‼️ SEQUEL CERITA : Transmigrasi Bella Tentang bagaimana Varen membalas perbuatan Cllara, hingga memis...