60. Benci Tidak Akan Berubah Menjadi Tai Kuda

812 43 8
                                    

ℍ𝔸𝕃𝕃𝕆 𝔸𝕂𝕌 𝕌ℙ𝔻𝔸𝕋𝔼 ℕ𝕀ℍℍ!! 𝕜𝕚𝕣𝕒-𝕜𝕚𝕣𝕒 𝕤𝕚𝕒𝕡𝕒 𝕟𝕚𝕙 𝕪𝕒𝕟𝕘 𝕟𝕦𝕟𝕘𝕘𝕦𝕚𝕟 𝕒𝕜𝕦 𝕦𝕡𝕕𝕒𝕥𝕖? 𝕞𝕒𝕒𝕗 𝕪𝕒 𝕦𝕡𝕕𝕒𝕥𝕖 𝕟𝕪𝕒 𝕒𝕘𝕒𝕜 𝕝𝕒𝕞𝕒, 𝕤𝕖𝕓𝕖𝕟𝕒𝕣𝕟𝕪𝕒 𝕒𝕜𝕦 𝕦𝕕𝕒𝕙 𝕥𝕒𝕦 𝕒𝕝𝕦𝕣𝕟𝕪𝕒 𝕞𝕒𝕦 𝕜𝕖𝕞𝕒𝕟𝕒 𝕥𝕒𝕡𝕚 𝕘𝕒𝕜 𝕥𝕒𝕦 𝕔𝕒𝕣𝕒 𝕟𝕦𝕝𝕚𝕤𝕟𝕪𝕒 𝕘𝕚𝕞𝕒𝕟𝕒 😭👊🏻 𝕛𝕒𝕕𝕚 𝕞𝕠𝕙𝕠𝕟 𝕓𝕖𝕣𝕤𝕒𝕓𝕒𝕣 𝕕𝕒𝕟 𝕛𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕓𝕦𝕓𝕒𝕣 𝕪𝕒 𝕜𝕒𝕨𝕒𝕟-𝕜𝕒𝕨𝕒𝕟!!

𝕁𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕍𝕠𝕥𝕖 𝕕𝕒𝕟 𝕂𝕠𝕞𝕖𝕟 𝕕𝕚 𝕤𝕖𝕥𝕚𝕒𝕡 𝕡𝕒𝕣𝕒𝕘𝕣𝕒𝕗 𝕓𝕚𝕒𝕣 𝕒𝕜𝕦 𝕞𝕒𝕜𝕚𝕟 𝕤𝕖𝕞𝕒𝕟𝕘𝕒𝕥 𝕟𝕦𝕝𝕚𝕤 𝕕𝕒𝕟 𝕣𝕒𝕛𝕚𝕟 𝕦𝕡𝕕𝕒𝕥𝕖 🤝
(𝕥𝕒𝕟𝕕𝕒𝕚 𝕜𝕒𝕝𝕒𝕦 𝕒𝕕𝕒 𝕥𝕪𝕡𝕠 𝕪𝕒!)

||Happy Reading||







Herlin menuruni anak tangga dengan santai, hari ini ia memutuskan untuk kembali ke sekolah. Ia sudah sangat malas jika harus berdiam diri sendirian di dalam kamarnya.

"Herlin, kamu mau sekolah?" tanya Bella kala menyadari Herlin berjalan menuruni anak tangga dengan mengenakan seragam sekolah.

Wanita itu sedang menyajikan sarapan di meja makan, di sana juga ada Cllara yang membantunya. Entah mereka benar-benar akur atau hanya formalitas saja.

"Herlin." panggil Zergan karena cucunya itu tidak menjawab pertanyaan Bella, Herlin benar-benar berbeda sejak keluar dari rumah sakit.

Herlin menjadi sangat dingin pada mereka.

Herlin berhenti melangkahkan kakinya kala Cllara berjalan menghampirinya "Sayang, ayo sarapan dulu." ajaknya namun hanya di balas dengan gelengan kecil oleh Herlin.

"Kamu itu harus sarapan, kasian nanti perutnya kelaperan." bujuk Cllara, namun Herlin tetap saja menggelengkan kepalanya tanda ia tidak ingin sarapan.

Dengan pasrah Cllara mengangguk mengiyakan, Wanita itu kembali beralih ke meja makan. Melihat Herlin yang kembali ingin melangkah Zergan segera beranjak dan mencekal tangan Herlin.

"Herlin. Daddy udah minta maaf kan sama kamu? tapi kenapa kamu masih marah?" ujar Zergan dengan lembut, berusaha sebaik mungkin agar Herlin mau kembali berbicara dengan hangat padanya.

Dengan perlahan-lahan, Herlin melepaskan tangan Kakeknya. Wajahnya beralih menatap Zergan dengan serius "Herlin udah maafin Daddy, Herlin gak marah sama Daddy."

"Udah, Pa. Gak usah terlalu diladenin, nanti aja dia balik lagi kayak biasanya. Emang dasarnya aja banyak drama." ucap Varen yang sedang menikmati sarapannya di meja makan.

Herlin tersenyum "Dengerkan apa kata anak Daddy.
Herlin itu banyak drama, gak usah di ladenin." setelah mengucapkan hal itu Herlin berjalan cepat keluar dari rumah.

Ia ingin segera membawa Cllara pergi dari rumah ini. Jika saja bukan itu tujuan Herlin, ia tidak akan mau menginjakkan kakinya di rumah ini lagi.

Herlin sangat lelah dengan semua ini.

****

"Waduh, anak bandel baru dateng." celetuk Ocha saat melihat kedatangan Herlin yang baru saja masuk ke dalam ruang kelas.

HERLINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang