ℍ𝔸𝕃𝕃𝕆 𝕒𝕜𝕦 𝕦𝕡𝕕𝕒𝕥𝕖 guys🦭, 𝕤𝕚𝕒𝕡𝕒 𝕟𝕚𝕙 𝕪𝕒𝕟𝕘 𝕦𝕕𝕒𝕙 𝕟𝕦𝕟𝕘𝕘𝕦𝕚𝕟 𝕒𝕜𝕦 𝕦𝕡𝕕𝕒𝕥𝕖 𝕔𝕙𝕒𝕡𝕥𝕖𝕣 𝟝𝟘???
𝕁𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕧𝕠𝕥𝕖 𝕕𝕒𝕟 𝕜𝕠𝕞𝕖𝕟 𝕕𝕚 𝕤𝕖𝕥𝕚𝕒𝕡 𝕡𝕒𝕣𝕒𝕘𝕣𝕒𝕗 𝕓𝕚𝕒𝕣 𝕒𝕜𝕦 𝕞𝕒𝕜𝕚𝕟 𝕤𝕖𝕞𝕒𝕟𝕘𝕒𝕥 𝕓𝕦𝕒𝕥 𝕟𝕦𝕝𝕚𝕤 𝕕𝕒𝕟 𝕞𝕒𝕜𝕚𝕟 𝕣𝕒𝕛𝕚𝕟 𝕦𝕡𝕕𝕒𝕥𝕖 𝕕𝕒𝕟 𝕘𝕒𝕜 𝕟𝕘𝕖𝕘𝕒𝕟𝕥𝕦𝕟𝕘🙏
💍🤍🦭
"Semua orang ada masanya, dan semua perbuatan ada karmanya." — rhemy
💍🤍🦭
||Happy Reading||
Herlin tersenyum cecengesan pada guru Bk yang menariknya ke tengah lapangan, "Pak! yaelah telat tiga menit doang!" kesal gadis itu, ia benar-benar telat sampai di sekolah. Bahkan upacara bendera sudah di mulai dari beberapa menit yang lalu.
Herlin kini berdiri di tengah lapangan bersama beberapa orang telat lainnya, mereka benar-benar di jadikan pajangan di tengah lapangan upacara "Kamu dan yang lain baris di sini, nanti kalau upacaranya udah selesai jangan lupa menghadap ke Bapak di ruang BK!" tegasnya lalu berjalan pergi kembali ke barisan para guru.
Wajah Herlin memerah karena terkena panasnya matahari pagi, ia melirik ke sana kemari memperhatikan siapa saja yang telat datang ke sekolah sepertinya, dan ia bisa menemukan sosok Jingga yang berbaris di sana juga.
****
Dan sekarang di sini lah Herlin berada, masih di lapangan. Namun di lapangan tempat para siswa-siswi berolah raga, tepatnya di tepi lapangan di mana ada sebuah pohon besar di sana.
Guru BK sengaja mengumpulkan mereka di sini setelah mereka di beri berbagai nasihat di ruang BK untuk memberikan hukuman pada murid-muridnya yang telat dan terkena sidak karena tidak menggunakan seragam sekolah dengan lengkap. "Saya harap lain kali kalian tidak ada yang telat dan juga terkena sidak, tolong belajar disiplin mulai sekarang." ucapnya menegaskan agar hal ini tidak terulang kembali.
Namun tiba-tiba guru BK itu menatap Herlin dan berkata "Dan kamu! kamu itu perempuan, harusnya bisa lebih disiplin dari mereka yang laki-laki. Coba lihat ke sekeliling kamu, cuman kamu siswi terlambat di sini sisanya laki-laki semua. Lain kali jangan di ulang lagi!"
"Iya Pak." sahut Herlin.
"Hukuman kalian cukup ringan kali ini, karena kalian hanya di hukum untuk membersihkan lapangan."
"Lapangan ini harus bersih dari segala sampah dan dedaunan, nanti bakal Saya cek! sana cepat bersihkan!"
"Iya Pak!" sahut mereka serempak.
Herlin berjalan lesu sebari membawa sapu lidi untuk menyapu dedaunan kering yang berserakan tak jauh dari posisinya berdiri, ia menyapu dengan fokus tanpa menghiraukan para siswa yang bercanda dan tidak serius menjalankan hukumannya.
Ia juga tidak mendengarkan teriakan anak osis yang sedang memarahi mereka yang tidak bekerja dan malah bermain-main, ia fokus dan hanya ingin hukumannya cepat selesai dan ia tidak usah berlama-lama di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERLINA [END]
Teen Fiction⚠️cerita ini hanya di publish di lapak @Rhea_margareth, jika kalian menemukan cerita dengan alur seperti ini di lapak orang lain berarti itu plagiat‼️ SEQUEL CERITA : Transmigrasi Bella Tentang bagaimana Varen membalas perbuatan Cllara, hingga memis...