Hallo!! maaf ya baru bisa up malam ini🙏😁
||Happy Reading||
"Herlin, kamu ke sekolah sama Papa?" tanya Cllara pada Putrinya, mereka sedang sarapan bersama di meja makan.
Awalnya mereka ingin menunggu Varen untuk sarapan bersama, namun Pria itu menyuruh mereka sarapan berdua terlebih dahulu, karena Varen akan sarapan di kantor hari ini. "Herlin di jemput Arga."
Cllara mengangguk, lagipula Arga sudah sering mengantar jemput Putrinya. Ia percaya pada laki-laki itu "Yasudah hati-hati di jalan, tapi izin dulu sama Papa."
Herlin hanya mengangguk, ia tidak akan meminta izin pada Varen.
Untuk apa?
Ayahnya tidak akan peduli.
****
"Cha! lo buruan dong dateng ke sekolahnya, gue udah hampir lumutan nungguin lo di parkiran ga nongol-nongol!" kesal Feby, ia sedang menelfon Ocha. Sudah berkali-kali dan baru di angkat oleh gadis itu.
"Aduh, Feb! lo gak kepagian? ini baru jam enam loh, stress!"
"Ya mau gimana lagi, gue excited banget! lo belum mandi ya?"
"Ya belom lah! gue kebangun juga karena lo terus-terusan nelfon gue, harusnya gue masih mimpi indah!"
"ANJING! Gue nungguin lo dari tadi di parkiran, sana buruan mandi! gue tunggu di kelas."
"Hehh! gak! gak! lo harus tetep nungguin gue di parkiran, yang sabar dong!"
"Kurang sabar apa gue o-on!"
"Sana buruan!"
Tut!
Dengan kesal Feby memutuskan panggilan telfon itu sepihak, ia tidak habis fikir dengan Ocha. Bisa-bisanya gadis itu baru bangun sedangkan ia sedari tadi berdiri menunggu di parkiran.
"Sial! gue ke kelas aja, ogah kalau di suruh nungguin di sini!"
****
Arga menatap heran pada Herlin, karena gadis itu tiba-tiba terdiam dan tidak melanjutkan langkahnya "Kanapa kamu? belum mau ke kelas?" tanya Arga namun tak kunjung di jawab oleh Herlin.
Gadis itu nampak memandang ke suatu objek, namun Arga kebingungan apa yang sebenarnya di tatap lekat oleh Herlin.
Gadis itu sedang menatap seorang laki-laki yang sedang bersama Jingga, laki-laki itu melambai-lambaikan tangannya. Padahal Herlin merasa mereka tidak saling kenal, tapi mengapa laki-laki itu masih tetap melambaikan tangan.
Bahkan Jingga yang sudah ia kenal lama tidak melambaikan tangannya, laki-laki itu hanya tersenyum sekilas.
Aneh.
"Kenapa? Herlin."
Arga membuyarkan lamun kekasihnya, "Engga, gapapa kok." sahut Herlin dengan senyuman kecil beralih menggenggam erat tangan Arga, laki-laki itu juga tersenyum kala Herlin meraih tangannya.
Mereka kembali melangkah menuju ke kelas Herlin, namun lagi-lagi langkah mereka harus terhenti.
Ocha, gadis itu tiba-tiba berlari dari arah belakang dan mencegat mereka dengan berdiri di depan Arga dan juga Herlin yang sedang berjalan beriringan. "Lo liat Feby gak di parkiran?" tanyanya dengan nafas ngos-ngosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERLINA [END]
Teen Fiction⚠️cerita ini hanya di publish di lapak @Rhea_margareth, jika kalian menemukan cerita dengan alur seperti ini di lapak orang lain berarti itu plagiat‼️ SEQUEL CERITA : Transmigrasi Bella Tentang bagaimana Varen membalas perbuatan Cllara, hingga memis...