HERLINA [END]

56. Bukan Syuting, Maka Jangan Ekting

ℍ𝔸𝕃𝕃𝕆 𝔸𝕂𝕌 𝕌ℙ𝔻𝔸𝕋𝔼 ℕ𝕀ℍ!! 𝕄𝔸𝔸𝔽 𝕐𝔸 𝕃𝔸𝕄𝔸!! 𝕒𝕜𝕦 𝕓𝕒𝕜𝕒𝕝 𝕦𝕡 𝕤𝕖𝕥𝕚𝕒𝕡 𝕕𝕦𝕒 𝕙𝕒𝕣𝕚 𝕤𝕖𝕜𝕒𝕝𝕚 😇🙌

𝕁𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕍𝕠𝕥𝕖 𝕕𝕒𝕟 𝕂𝕠𝕞𝕖𝕟 𝕕𝕚 𝕤𝕖𝕥𝕚𝕒𝕡 𝕡𝕒𝕣𝕒𝕘𝕣𝕒𝕗 𝕓𝕚𝕒𝕣 𝕒𝕜𝕦 𝕞𝕒𝕜𝕚𝕟 𝕤𝕖𝕞𝕒𝕟𝕘𝕒𝕥 𝕕𝕒𝕟 𝕣𝕒𝕛𝕚𝕟 𝕦𝕡!

||Happy Reading||

__________________

Anda
Daddy tau kalau Papa dulu sering nyiksa Mama?|

Anda
Daddy tau Papa sering mukulin Mama?|

_________________

Setelah mengirimkan Kakeknya pesan melalui
aplikasi chat tiba-tiba handphonenya langsung berdiring. Tanpa basa-basi ia langsung mengangkat panggilan telfon dari Zergan.

Namun sepertinya Kakeknya itu tidak sadar kalau Herlin sudah mengangkat panggilan telfonnya.
"Kamu nelfon siapa Mas?"

"Nelfon Herlin, tadi dia tiba-tiba ngirim chat nanyain apa aku tau Papanya itu sering nyiksa dan mukulin Cllara dulu."

"Udahlah jangan bahas itu sama Herlin, lagi pula Cllara pantes dapetin itu. Dia udah bunuh Vara."

Tut!

Herlin langsung memutus panggilan telfonnya itu, ia sangat terkejut mendengar penuturan Neneknya yang sangat berbeda.

Neneknya terdengar sangat berbeda.

Herlin kembali tersadar dari lamunannya kala benda pipih di tangannya berdiring, Kakeknya kembali menelfon, mungkin Pria itu baru sadar bahwa Herlin sudah mengangkat dan mengakhiri panggilan telfonnya yang tadi.

Tanpa mempedulikan Kakeknya yang sedang menelfon Herlin segera menonaktifkan handphonenya. Di mana rumahnya sekarang?

Langit malam yang semakin gelap menjadi saksi betapa hancurnya Herlin malam ini, gadis itu terlihat hampa dan kosong.

Entah kemana kakinya membawa Herlin melangkah.

****

keesokan harinya seorang perempuan terlihat menyeret kopernya sebari celingukan di bandara, ia mencari keberadaan Ziven. Ya perempuan itu adalah Thira.

Ia benar-benar kembali ke Indonesia karena Herlin yang memintanya untuk kembali, dan ia yakin apapun yang Herlin lakukan padanya itu semua demi kebaikan dirinya.

Thira sudah sangat mempercayai Herlin sekarang ini, hanya gadis itu yang bisa ia percaya.

Setelah beberapa menit mencari keberadaan Ziven akhirnya ia menemukan di mana laki-laki itu, namun Thira sedikit terkejut karena Ziven mengajak dua orang bersamanya.

Seorang gadis yang tak ia kenali dan juga seorang laki-laki, dan laki-laki yang sempat menjadi tersangka waktu itu. Apa laki-laki itu yang bernama Jingga?