HALLO aku update nihh!! siapa nih yang nungguin? kira-kira ada ga yaa????
Jangan lupa Vote dan komen di setiap paragraf biar aku makin semangat nulisnya 😗🔥, pastikan juga kalau kalian udah follow lapak ini🤍🦭
||Happy Reading||
Herlin sedang berada di dalam mobil yang sedang di kendarai oleh Ziven, sepulang sekolah gadis itu menunggu Ziven dan memutuskan pergi bersama laki-laki itu.
Handphone gadis itu terus berdering sejak tadi, Herlin menyalakan handphonenya lalu melihat siapa yang telah menelfonnya. Ia segera mengangkat panggilan telfon itu setelah menyadari bahwa yang menelfonnya adalah Pak Broto.
"Hallo Non! Non Herlin di mana? Bapak udah di depan ini."
Mendengar hal itu membuat Herlin meringis, ia lupa mengabari Pak Broto agar Pria itu tidak jadi menjemputnya ke sekolah karena ia akan pergi bersama Ziven.
"Maaf Pak! Herlin udah di jalan pulang di anter temen."
"Owalah! yaudah Non, Bapak pulang ya."
Tut!
Panggilan telfon itu di putus sepihak oleh Pak Broto, Herlin pun kembali memasukkan handphonenya ke dalam saku seragam. "Supir lo?" tanya Ziven.
Herlin hanya mengangguk, "Emm, nanti kalau udah sampai di sana lo langsung ke ruang CCTV ya?" pintanya pada Ziven, karena Herlin tau Nyoman pastu selalu memantau CCTV yang mengarah ke depan apartement milik Varen.
"Emang boleh ya sembarang orang masuk ke ruang CCTV?" tanya laki-laki itu memastikan agar tidak menimbulkan masalah nantinya.
"Ya jangan terang-terangan, lo harus ke ruang CCTV tanpa ada yang tau,"
"Pokoknya kalau lo liat ada Om-Om di ruang CCTV, pastiin Om-Om itu gak megang handphone atau nelfon seseorang." jelas Herlin, ia tidak ingin Nyoman menghubungi Ayahnya dan berujung Varen datang ke sana.
"Om-Om? dia anak buah bokap lo?"
Herlin menganggukkan kepalanya "Biar gue yang masuk ke apartement Papa dan nyari Thira."
****
Yulia sudah bersikeras untuk mengajak Jingga menghampiri Herlin, sepulang sekolah gadis itu hanya pulang untuk mengganti pakaiannya lalu pergi ke rumah Jingga."Ayolah! lo kan belum minta maaf sama Herlin, Herlin pasti maafin lo!" gadis itu menarik-narik tangan Jingga agar laki-laki itu bergerak namun Jingga malah menepis kasar tangannya.
"Gue gak mau,"
"Gue gak butuh saran dari lo!" tegasnya menatap Yulia tajam, Jingga akan minta maaf namun tidak bersama Yulia. Gadis ini sangat mengganggu menurutnya.
"Plis kali ini jangan keras kepala, nurut sama gue. Herlin udah kecewa banget sama lo, harusnya lo segera minta maaf biar Herlin bisa mengurangi rasa kecewanya ke lo."
Jingga berdecih mendengar semua ucapan Yulia "Sinting. Bukannya lo yang jadi biang keroknya? kalau lo gak ngasih tau semuanya ke Herlin, kita gak bakalan kayak gini." sahut laki-laki itu dengan nada kesal.
"Tapi Herlin harus ta-"
Belum selesai Yulia berbicara laki-laki itu menyela ucapannya "Eleh, sana minggir gue mau pergi." Jingga berjalan menjauh keluar dari gerbang rumahnya, kali ini laki-laki itu berjalan kaki tanpa menggunakan kendaraannya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERLINA [END]
Teen Fiction⚠️cerita ini hanya di publish di lapak @Rhea_margareth, jika kalian menemukan cerita dengan alur seperti ini di lapak orang lain berarti itu plagiat‼️ SEQUEL CERITA : Transmigrasi Bella Tentang bagaimana Varen membalas perbuatan Cllara, hingga memis...