25. Menghancurkan Secara Perlahan

1.2K 53 28
                                    

Hallo! akhirnya aku bisa up. Maaf ya kemarin aku gak bisa up😞

Jangan lupa follow lapak ini sebelum membaca!!!

||Happy Reading||








Sofia dan Rena tengah duduk bersama saat ini, mereka mengobrol dan membahas pristiwa kemarin yang membuat mereka sangat amat insecure pada ke indahan tubuh Ibunya Herlin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sofia dan Rena tengah duduk bersama saat ini, mereka mengobrol dan membahas pristiwa kemarin yang membuat mereka sangat amat insecure pada ke indahan tubuh Ibunya Herlin.

Mereka sudah menanyakan siapa nama Wanita itu pada Varen namun laki-laki itu tidak menjawabnya sama sekali. "Sumpah! aku gak habis fikir, dimana cobak Varen nemu Wanita sebohai itu!?" Geram Rena merasa tak suka, jadi ini alasan Varen menjauh.

"Hadeuh kemarin aku di buat insecure abis! pokoknya aku bakalan lebih rajin olah raga sama perawatan, biar bisa nyaingin cewek itu." Sambung Sofia yang juga kesal.

"Wanita itu cantik-cantik tapi ninggalin anak bertahun-tahun, yang bener aje? rugi dong!"

"Herlin pernah di tinggal bertahun-tahun? maksudnya gimana?" Tanya Sofia yang belum tau lebih jauh soal Varen.

"Ibunya baru balik sekarang, dia pergi sejak Herlin masih bayi. Varen juga pernah bilang kalo Ibunya Herlin udah meninggal, apa itu artinya Varen udah gak nganggep Wanita itu istrinya?" Senyum kecil nampak di wajah Rena, ternyata masih ada harapan yang memungkinkan untuk ia bisa memiliki Varen kembali

Sofia berdecak "Kalau memang iya, kenapa Varen muji istrinya? bahkan bilang dia cantik?"

"Ya pasti itu bohongan doang! itu cuman alibi biar kita gak ganggu dia." Ucap Rena percaya diri dengan apa yang ia simpulkan dari permasalahan ini.

"Rumah tangga orang rumit banget, susah buat di gibahin." Keluh Sofia, ini pertama kali nya ia melihat ada rumah tangga serumit ini. Biasanya konflik-konflik rumah tangga di film yang pernah ia tonton itu jika di tinggal pasti alasannya selingkuh terus cerai. Lah ini? udah ilang tahun-tahunan eh masih di terima baik sama Varen.

Memikirkan semua itu membuat kepala Sofia terasa panas.

****

Herlin sedang bersama Jingga dan juga Yulia di kantin, mereka menikmati jam istirahat bersama-sama. "Wangi banget nasi gorengnya, bagi dikit napa!" Ujar Yulia hendak mencicipi nasi goreng milik Jingga.

Namun laki-laki itu menepis tangannya, "Enak aja! bukannya lo juga mesen nasi goreng? apa bedanya?" kesal Jingga keheranan.

Yulia hanya bisa menyengir sebari menggaruk tengkuknya yang tal gatal. Herlin hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Yulia.

Ting!

Suara notifikasi handphone Herlin berbunyi.

HERLINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang